Untuk Jadi Smart Teacher Haruskah Punya Smartphone?

Smartphone ketika ini sudah menjadi bab penting dalam kehidupan masyarakat modern. Jika beberapa tahun yang lalu, pengguna smartphone masih terbatas pada kalangan tertentu, sekarang smartphone telah dipakai oleh banyak sekali kalangan dari usia muda sampai tua. Smartphone ketika ini telah menjadi gaya hidup dan lambang kehidupan modern, sehingga seseorang yang tidak memakai smartphone terlihat tidak stylis dan tidak modern.


Di sekolah, hampir sanggup ditemui secara umum dikuasai siswa telah memakai smartphone. Penggunaan smartphone oleh siswa di sekolah bahkan menarik perhatian beberapa pihak, sehingga digulirkan suatu kebijakan dilarang membawa smartphone di sekolah pada beberapa tempat tertentu. Haruskah demikian? Menurut ekonomis saya tidaklah harus demikian. Smartphone hanyalah sekedar alat, yang mana alat  tersebut suatu ketika sanggup berbahaya namun di ketika yang lain bermanfaat.

Ibarat pisau, yang sanggup menjadi alat berbahaya ketika berada pada tangan pembunuh, namun akan menjadi alat yang bermanfaat ketika pisau tersebut dimanfaatkan untuk memotong daging sapi dan kemudian dimasak. Makara tergantung dipakai oleh siapa dan dipakai untuk apa smartphone tersebut, sehingga smartphone ialah teknologi yang memang harus kita terima.

Akhir-akhir ini, dunia pendidikan sedang disibukkan dengan sebuah istilah gres "Guru Pembelajar". Guru Pembelajar ketika ini menjadi trending topik pembicaraan guru di negara kita ini. Lalu apa hubungannya guru pembelajar dan smartphone? Guru pembelajar ialah suatu aktivitas pemerintah yang diluncurkan sebagai tindak lanjut peningkatan kompetensi guru, yang mana kegiatan ini basisnya ialah kegiatan pembinaan online walaupun masih dalam tahap awal. Karena kegiatannya berbasis kegiatan online, maka kegiatan guru pembelajar mengandalkan konektifitas internet yang menghubungkan akun setiap guru dengan sistem guru pembelajar dimana akun ini sanggup diakses kapan saja dan dimana saja memakai smartphone yang terkoneksi dengan internet.

Hal inilah yang menimbulkan sebagian besar para guru di negara kita mulai beralih memakai smartphone. Para guru yang tadinya tidak mau memakai smartphone, sekarang mulai mau mencoba memakai smartphone. Hal ini merupakan suatu efek konkret dari kegiatan pemerintah menggulirkan aktivitas guru pembelajar. Dari smartphone yang dimiliki, guru sanggup menentukan dan memanfaatkan bermacam-macam aplikasi yang tersedia biar fungsi-fungsi smartphone sanggup maksimal yang salah satunya mengakses dan mengikuti kegiatan guru pembelajar secara online dimana saja dan kapan saja.

Ketika guru telah memakai smartphone, apakah hal ini sanggup meningkatkan image bahwa guru tersebut smart? Hal ini tentunya tergantung dari kemampuan guru dalam memanfaatkan smartphone itu sendiri. Bisa jadi guru yang gres memakai smartphone justru akan terlihat tidak smart, dan bisa jadi guru yang memakai smartphone akan terlihat lebih smart.

Yang jelas, aktivitas guru pembelajar memperlihatkan efek konkret kepada guru untuk menjadi lebih smart yang pada karenanya sanggup menjadi smart teacher. Sukses kepada seluruh guru Indonesia dan selamat mengikuti aktivitas guru pembelajar. Kepada para produsen smartphone, sekarang saatnya membantu guru untuk memperoleh smartphone dengan spesifikasi cukup tinggi melalui aktivitas CSR-nya masing-masing. Program yang digulirkan sanggup bermacam-macam, bisa cashback pembelian, subsidi pembelian, atau dengan proteksi harga khusus bagi guru. Mari kita dukung aktivitas ini biar Indonesia mempunyai guru-guru yang smart.

Sumber http://penasangpencerah.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Untuk Jadi Smart Teacher Haruskah Punya Smartphone?"

Posting Komentar