Tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi akan menyerupai apa masa depan. Cenayang? Dukun? Itu hanya prediksi, bukan pasti. Hal ini juga termasuk dengan dunia yang akan kau hadapi setelah lulus kuliah. Akan jadi apa kau sesudahnya? Tak melulu yang langganan juara sanggup menembus dunia kerja dengan mudah, atau yang hobinya remidial tidak akan sukses. Dear para fresh graduate, sukses atau tidak, semua ada di tanganmu.
Untuk melenggang ke dunia kerja yang kompetitif, sebagai fresh graduate kau perlu membekali diri dengan sejumlah kemampuan. Kebanyakan job seeker terlalu fokus pada kemampuan teknis. Padahal, soft skill juga tak kalah penting lho. Lulusan terbaik MBA tidak selalu menjadi manajer yang terbaik dan tersukses. Seiring terus berkembangnya zaman, seorang fresh graduate juga dituntut meiliki keahlian yang bernilai lebih dibanding pelamar lainnya. Cari tahu dulu yuk kemampuan apa saja sih yang tolong-menolong dibutuhkan perusahaan?
Di masa serba digital, tentu kemampuan ini sangat diperlukan. Kamu sudah cukup melek digital belum? Bukan berarti harus punya semua gadget tercanggih lho ya. Selain tahu informasi ter-update seputar teknologi, juga punya penemuan kreatif yang sesuai dengan perkembangan di tengah masyarakat ketika ini.
Kamu harus bisa menempatkan diri, kapan jadi pembicara, kapan pula jadi pendengar. Kamu sanggup memberikan ide, sudut pandang, masukan, bahkan kritikan dengan lugas tanpa menyudutkan pihak tertentu. Mendengar juga merupakan sesuatu yang krusial lho, smart buddies. Agar sanggup memahami lingkungan sekitar, mulailah menjadi pendengar yang baik. Keduanya tentu harus dijalankan secara seimbang.
Mampu berkoordinasi dengan orang lain, sempurna dalam memberikan pendapat, gampang memahami segala arahan, dan sebagainya. Kemampuan ini diharapkan untuk memperluas networking juga. Di level tertentu, kau bahkan harus mampu memahami apa yang diinginkan oleh atasan tanpa perlu dibicarakan terlebih dulu. Sudah siap?
Dalam perjalanan karier ke depannya, kau akan berhadapan dengan banyak sekali masalah, baik di daerah kerja maupun diri sendiri. Merasa kurang cocok dengan rekan dan atasan atau stres alasannya yaitu pekerjaan yaitu hal biasa. Tapi, kalau kau terlalu terbawa perasaan, ini yang bahaya, smart buddies. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan memecahkan masalah. Sebaiknya, kalau ada masalah, kau harus segera menemukan solusi terbaik untuk memperbaiki mood. Bisa dengan jalan-jalan sejenak, mendengar lagu dari grup musik favorit, ngopi, atau curhat dengan sahabat mungkin bisa membantu. Jika duduk kasus selesai, maka performa kerjamu akan meningkat serta bantuan yang kau berikan lebih terasa.
Sebuah perusahaan dapat maju kalau tim di dalamnya bisa berafiliasi dengan baik. Mulai dari belahan terkecil menyerupai office boy sampai tertinggi sekelas direktur, semuanya saling melengkapi untuk membangun sebuah perusahaan. Kemampuan ini jangan dianggap remeh, justru punya andil besar dalam lingkungan pekerjaan. Banyak di antara mahasiswa yang cenderung berpikir “Saya bisa bekerja sendiri tanpa melibatkan pihak lain,”. Pada kenyataannya, pemahaman menyerupai ini salah besar. Team work-lah yang sanggup mengokohkan perusahaan. Bayangkan kalau tidak ada team work, apakah kondisi kantor akan kondusif?
Psst, di lingkungan sekolah dan kampus, tolong-menolong sudah terasah melalui kerja kelompok lho. Sadar nggak?
Dalam perjalanan karier ke depannya, kau akan berhadapan dengan banyak sekali masalah. Kemampuan ini sangat diharapkan dalam kondisi mendesak. Meskipun terkadang harus mengesampingkan mekanisme atau aturan yang berlaku.
Psst, skill negoisasi turut mendukung keberhasilan pengambilan keputusan. Namun, bukan berarti memaksakan kehendak ya, melainkan mencari jalan keluar mana yang terbaik untuk kedua belah pihak.
Terjadi peralihan di dalam dunia kerja memang tidak terhindarkan. Mulai dari perubahan struktur organisasi, kebijakan, rekan kerja, tanggung jawab, dan sebagainya. Kamu harus bisa adaptatif menghadapi semua kondisi biar sanggup tetap menghasilkan kinerja yang optimal.
Zaman sekarang, ada empat generasi pekerja dalam dunia ketenagakerjaan: traditionalist, baby boomers, gen x, dan millennials. Kalau kau paham bagaimana huruf keempat generasi tersebut, maka akan lebih gampang berkolaborasi dan saling mengerti dengan rekan kerja. Sekarang ini, sebuah modern workplace merupakan campuran dari seluruhnya. Untuk jadi fresh graduate terpilih, kau harus bisa berkolaborasi dengan seluruh pihak.
Setiap perusahaan punya culture-nya masing-masing. Beberapa faktor yang memilih di antaranya adalah jenis usaha, visi perusahaan, product positioning, lokasi geografis, dan sebagainya. Nah, meskipun kau punya IPK tinggi, segudang prestasi, aktif dalam organisasi, dan punya banyak kemampuan, belum tentu niscaya diterima lho. Mengapa? Culture fit inilah yang menjadi alasannya. Dalam proses seleksi, perusahaan melihat apakah pelamar mempunyai nilai dan budaya yang mendukung serta sejalan dengan budaya perusahaan tersebut.
Selain ketujuh hal di atas, kau pun wajib hukumnya berlaku jujur, mandiri, respect, berinisiatif tinggi, dan juga cepat belajar. Jika kau ingin bekerja di perusahaan asing, berpikiran global bisa menjadi modal besarmu. Tunjukkan pada perusahaan bahwa kau punya passion tinggi dan layak terpilih dibanding kandidat lainnya. Perbanyak ikut seminar, organisasi, dan kursus yang sesuai dengan passion-mu ya. Dengan demikian, kualitas diri juga semakin meningkat. So, gimana smart buddies, kira-kira kamukah kandidat yang dicari perusahaan? Kalau semua soft skill di atas kau miliki, perusahaan mana sih yang rela menolakmu? Hehehe.
Kalau menurutmu, kemampuan apalagi yang harus dimiliki untuk bersaing di masa modern ini? Ceritakan di kolom komentar ya! Good luck! :) (TN)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Inilah Yang Dipertimbangkan Perusahaan Dikala Merekrut Fresh Graduate"
Posting Komentar