“Ibuku terkena kanker."
“Waktu SMA, saya mengalami pelecehan secual.”
Pernah tidak keluarga, sobat atau orang-orang terdekatmu menceritakan hal-hal ibarat di atas kepadamu? Nah, dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa, ruangbaca mau memperlihatkan beberapa alternatif respon yang sanggup kau lakukan ketika seseorang menceritakan rahasianya kepadamu.
Sebelumnya, tahukah kau apa itu Hari Kesehatan Jiwa? Peringatan ini dibutuhkan supaya kita sanggup lebih peka dengan kesehatan mental. Bayangkan saja Squad, sekitar 20% belum dewasa dan dewasa di dunia mengalami gangguan atau dilema kejiwaan. Duh, murung ya.
Seringkali kita merasa gundah bagaimana harus merespon ketika seseorang berani menceritakan kisah dan rahasianya mengenai dilema yang sedang dialaminya kepada kita, sanggup jadi kita gundah sebab ceritanya terlalu sensitif dan personal. Contohnya ibarat dongeng mengenai dilema keluarga, korban kekerasan, mental issue, dan lain sebagainya. Agar kita sanggup lebih memperlihatkan rasa tenggang rasa kepada dongeng orang lain, ada beberapa tips yang sanggup kau coba, Squad. Apa saja? Yuk, kita simak!
1. Apresiasi keberaniannya
Berikanlah apresiasi kepadanya (Sumber: giphy.com)
Buat sebagian besar orang, berani membagikan kisahnya ke orang lain niscaya butuh pertimbangan yang berat dan panjang, dan hal ini pantas untuk diapresiasi. Kamu sanggup menyampaikan “Terima kasih ya sudah mau dongeng hal ini ke aku.” atau “It must have been hard for you.”
2. Banggalah kepadanya
Dia dongeng bukan mencari belas kasihan, no! (Sumber: giphy.com)
Masih berkaitan dengan poin pertama, ia sudah melawan ketakutannya, kebungkamannya, dan tidak semua orang berani melaksanakan hal tersebut. Pasti ia pernah merasa kesulitan dan tertekan sebab tidak tahu harus meminta saran atau pertolongan dari siapa untuk masalahnya. Katakanlah padanya, “Hebat kamu, saya gembira sama kau sebab sudah berhasil menghadapi semua masalahmu seorang diri selama ini.”
3. Berikan pelukan
Beri ia ketenangan dengan pelukan (Sumber: giphy.com)
Pelukan memang selalu berhasil memperlihatkan pengaruh tenang. Peluklah atau genggam tangannya supaya ia merasa lebih besar lengan berkuasa sebab kau ada untuknya. Dukungan dari orang lain sanggup membuatnya lebih semangat dan percaya diri untuk menghadapi masalah. Kamu sanggup juga menyampaikan “Kalo mau nangis nggak apa-apa” atau “I'm here, you are not alone.”
4. Kaprikornus pendengar yang baik
Jadilah pendengar yang baik (Sumber: giphy.com)
Seseorang yang sedang merasa murung atau depresi kadang hanya ingin didengarkan, ditemani, dan diperhatikan. Seringkali orang bercerita sebab ingin didengarkan, di sinilah kau perlu menjadi pendengar yang baik. Pendengar yang mendengarkan dengan sungguh-sungguh, tanpa memotong perkataannya.
5. Tahan komentar dan saranmu
Perhatikan komentar dan saran yang kau utarakan (Sumber: giphy.com)
Ketika mendengarkan ceritanya, mungkin kau akan terpancing untuk segera memberi komentar atau saran. Eits, jangan terburu-buru mengungkapkan pendapatmu kepadanya. Tidak semua orang yang bercerita mengenai masalahnya itu butuh solusi, ibarat poin yang sebelumnya. Bisa saja ia cuma butuh didengerin aja. Kalau kau merasa harus ada yang perlu kau sampaikan padanya, minta izinlah terlebih dahulu dengan bertanya, “Aku boleh kasih saran nggak?”
6. Jangan memaksa
Jangan memaksa (Sumber: giphy.com)
Jika ia bersedia mendengarkan saranmu, maka jangan memaksakan saranmu kepadanya. Ingat, yang punya dilema itu bukan kamu! Dia sudah mau mendengarkan pendapat atau saranmu saja sudah bagus, sebab sulit lho bagi orang yang dirundung dilema untuk mau terbuka pada saran orang lain.
7. Tawarkan bantuan
Yakinkan mereka bahwa mereka tidak sendiri dan kau akan selalu ada untuknya (Sumber: giphy.com)
Beritahu dan yakinkan mereka bahwa ada teman-teman atau orang lain yang sanggup dimintai tolong, yang sanggup menjadi emergency call dan akan selalu mendukung mereka apapun yang terjadi. Kamu sanggup bilang, “I’m all ears, jangan ragu dongeng ke saya ya.” atau “Ada yang sanggup saya bantu? Jangan sungkan untuk menyampaikannya kepada saya ya.”
8. Tenang dan jangan terbawa emosi
Tetap hening (Sumber: giphy.com)
Untuk kasus-kasus yang bersinggungan dengan aturan ibarat kekerasan atau pelecehan, mungkin ketika mendengar ceritanya kau akan terbawa emosi dan marah. Hal itu wajar, tapi jangan gegabah untuk main hakim sendiri. Bukan keputusanmu untuk mengambil tindakan. Memang ketika ada hal yang salah, apalagi jikalau itu tindak kriminal, wajib dilaporkan. Namun hal itu harus kau diskusikan dahulu kepadanya.
9. Sarankan pihak ketiga
Beri saran untuk menemui pihak ketiga (Sumber: giphy.com)
Ketika kau tahu kau sudah nggak sanggup membantunya atau dilema yang dialaminya membutuhkan sumbangan orang yang lebih profesional, beritahu mereka mengenai pihak lain yang mungkin sanggup bantu. Psikolog, psikiater, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), support group, dan lain-lain. Dengan kalimat yang baik tentunya dan tidak memaksa supaya ia sanggup mendapatkan saranmu dengan baik.
Nah itu dia, Squad, sembilan hal yang sanggup kau lakukan untuk merespon seseorang yang menceritakan rahasianya kepadamu. Tapi sembilan poin di atas yaitu generalisasi. Tidak semua tragedi akan sama sehingga cara penanganannya tidak sanggup disamakan dengan sembilan poin di atas. Pada ketika itulah kau perlu kritis dalam bersikap tenggang rasa dan menyampaikan hal yang sempurna supaya tidak menyakiti perasaannya. Semoga artikel ini sanggup membantu!
Cara ini juga sanggup kau terapkan ketika mengalami dilema dalam belajar, lho. Mau ditemani berguru bersama teman-teman seluruh Indonesia yang siap membantu kau kapan saja? Cobain Ruangguru Digital Bootcamp, yuk! Tutor yang standby dengan modul yang super lengkap bikin #BelajarJadiMudah!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Hari Kesehatan Jiwa: Tunjukkan Tenggang Rasa Kau Pada Curhatan Orang Lain Dengan 9 Cara Ini"
Posting Komentar