Budidaya Ubi Jalar – Ubi jalar memang terkenal dengan kandungan serat dan karbohidrat yang tinggi. Tak heran jikalau tumbuhan ini dijadikan kuliner pengganti sehabis nasi. Ubi jalar juga mempunyai rasa cantik yang khas sehingga menjadikannya disukai oleh masyarakat.
Tanaman ini pun juga sanggup diolah menjadi aneka macam olahan makanan. Memiliki nama latin Ipomoea Batatas L, salah satu kuliner yang sering dijumpai di warung ini termasuk dalam tumbuhan umbi-umbian.
Ubi jalar dikala ini sudah banyak dibudidayakan di wilayah Indonesia. Ada tiga jenis varietas ubi jalar yang banyak ditanam di Indonesia, yakni ubi jalar berwarna putih kecoklatan, merah dan juga ungu. Ketiga ubi jalar tersebut mempunyai varietas unggul dengan tingkat produktivitas yang tinggi.
Salah satu varietas yang dikala ini banyak ditanam dan sedang naik daun ialah ubi cilembu. Beberapa varietas ubi jalar lain yang terkenal dan kerap ditanam menyerupai ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur dan kalasan. Bagaimana, tertarik untuk menanam varietas yang mana?
Silahkan saja untuk membudidayakannya lantaran kawasan tropis yang mempunyai suhu panas sekaligus lembab sangat cocok untuk melaksanakan budidaya ubi jalar.
Di negara kita ini, budidaya ubi jalar akan mencapai hasil produktivitas yang paling maksimal jikalau ditanam di kawasan dataran rendah hingga pada ketinggian 500 meter diatas permukaan laut.
Kemudian, tumbuhan ubi jalar memerlukan suhu ideal sekitar 21-27 derajat celcius serta curah hujan yang cukup sekitar 750-1500 mm per tahunnya untuk sanggup tumbuh. Membudidayakan ubi jalar juga membutuhkan penyinaran matahari secara penuh atau sekitar 11-12 jam per harinya.
Akan tetapi jikalau itu tidak terpenuhi, tumbuhan ini juga masih sanggup menyesuaikan diri dan tumbuh dengan baik jikalau ditanam pada ketinggian lebih dari 1000 meter.
Hanya saja, akan memerlukan jangka waktu tanam hingga panen yang lebih panjang jikalau dibanding yang ditanam di dataran rendah.
Tahapan Budidaya Ubi Jalar Step by Step
Untuk lebih memahami proses penanaman ubi jalar hingga dengan pemanenan, yuk simak ulasan berikut ini ya!
1. Persiapan Bibit Tanaman
Untuk mendapat bibit ubi jalar ini sendiri sanggup dilakukan memakai dua cara, yaitu cara generatif dan cara vegetatif.
#Cara Generatif
Untuk cara yang pertama atau cara generatif sanggup dilakukan perbanyakan melalui umbi. Caranya sendiri ialah dengan menentukan umbi yang berkualitas sehat dan baik. Kemudian umbi tersebut dibiarkan pada tempat yang lembab serta teduh hingga tumbuh tunas. Kemudian, tunas yang keluar dari umbi tersebut dipotong dan siap ditanam dan dibesarkan.
Cara generatif ini memang jarang dipakai dalam menanam ubi jalar dalam skala besar. Biasanya cara ini dipakai untuk memperbanyak hibrida dalam skala yang terbatas. Selain itu, cara ini juga dipakai untuk mengembalikan sifat-sifat unggul dari induk.
#Cara Vegetatif
Sedangkan cara yang kedua atau cara vegetatif perbanyakan dilakukan dengan distek. Caranya ialah dengan mengambil calon indukan dari tumbuhan yang berumur diatas dua bulan yang mempunyai ruas pendek.
Setelah itu, potong batang tumbuhan kira-kira sepanjang 15-25 cm dengan syarat pada setiap potongan mempunyai minimal 2 ruas batang. Potong sebagian daun untuk meminimalkan penguapan.
Kemudian, ikat batang yang telah distek tersebut dan diamkan selama 7 hari ditempat yang teduh. Cara vegetatif jikalau dilakukan secara terus menerus akan menurunkan kualitas tumbuhan ubi jalar. Oleh alasannya ialah itu, sebaiknya melaksanakan perbanyakan dengan stek untuk 3-5 penanaman saja.
2. Persiapan Lokasi Budidaya Ubi Jalar
Kondisi tanah yang cocok untuk menanam ubi jalar ialah yang mempunyai tekstur lempung berpasir, gembur, mempunyai kandungan banyak unsur hara serta terdapat sistem pengairan yang baik. Menanam ubi jalar pada lahan yang mempunyai tanah kering dan retak-retak akan menurunkan imunitas tanaman.
Tanaman juga akan lebih gampang terjangkit hama dan penyakit. Namun sebaliknya, jikalau ditanam pada tanah yang becek atau basah, tumbuhan ubi jalar akan mempunyai umbi kerdil, kadar serat tinggi, berbentuk bengkak serta gampang busuk.
Kemudian untuk tingkat keasaman tanah yang ideal untuk menanam ubi jalar ialah sekitar 5,5-7,5. Tanaman ubi jalar akan tumbuh baik jikalau ditanam pada lahan tegalan atau bekas sawah dan dilakukan pada simpulan ekspresi dominan hujan. Namun jikalau menanam pada lahan sawah, lebih baik jikalau ditanam pada ekspresi dominan kemarau saja.
Membudidayakan ubi jalar mungkin tidak akan banyak mengeluarkan biaya pupuk. Pasalnya tumbuhan ubi jalar tidak membutuhkan banyak pupuk, apalagi jikalau ditanam pada lahan bekas sawah. Sebelum melaksanakan penanaman, lakukan penggemburan tanah dengan dibajak atau dicangkul.
Kemudian buatlah bedengan dengan tinggi 30-40 cm dengan lebar 60-100 cm. Jarak antar bedengan sebaiknya dibentuk dengan ukuran 40-60 cm dengan panjang bedengan menyesuaikan ukuran lahan.
3. Pemberian Pupuk Dasar
Nah jikalau melaksanakan budidaya secara organik, sanggup ditambahkan pupuk dasar berupa pupuk sangkar atau kompos pada lahan tanam.
Pupuk sangkar yang baik terbuat dari adonan kotoran ayam dan sapi yang telah matang. Caranya ialah mencampurkan pupuk ketika pembuatan bedengan dengan dosis 20 ton per hektar.
4. Proses Penanaman Tanaman Ubi Jalar
Lakukan penanaman ubi jalar dengan membenamkan 2/3 stek batang kedalam tanah. Dalam satu bedengan, buat dua baris tumbuhan dengan jarak tanam antar baris 30 cm dan jarak antar baris sekitar 40 cm. Untuk lahan seluas 1 hektar akan membutuhkan sekitar 36 ribu batang.
Diawal pertumbuhan tanaman, usahakan untuk menjaga kelembaban tanah. Beri pengairan di setiap pagi dan sore pada stek yang gres ditanam. Berhenti melaksanakan pengairan jikalau tumbuhan sudah terlihat tumbuh ditandai dengan munculnya daun baru.
Tanaman dengan jenis ubi merupakan tumbuhan yang tahan dengan kekeringan. Intensitas hujan sebanyak 2 ahad sekali sudah cukup untuk memberi asupan air sehingga tidak memerlukan penyiraman yang relatif sering.
5. Proses Pemeliharaan dan Perawatan Ubi Jalar
Setelah tumbuhan berusia 2-3 ahad sehabis tanam, periksalah tumbuhan yang gagal tumbuh dan lakukan penyulaman dengan tumbuhan yang baru. Kemudian jikalau tumbuhan sudah berusia 4 ahad sehabis tanam, lakukan pembongkaran tanah di kepingan kiri dan kanan tumbuhan dengan jarak 10 cm dari tanaman.
Hal ini bertujuan untuk menjaga akar tumbuhan semoga tidak menjalar kemana-mana sehingga memungkinkan umbi terkonsentrasi pada jalur penanaman. Lakukan proses ini sekaligus menyiangi gulma yang tumbuh disekitar tanaman.
Dan jikalau umur tumbuhan sudah mencapai 6-8 minggu, tutuplah bongkahan tanah tadi sekaligus merapikan akar-akar yang menjalar keluar jalur penanaman. Proses ini terbilang penting, lantaran jikalau akar menjalar kemana-mana umbi yang dihasilkan tidak akan terlalu besar dan cenderung kecil.
6. Tahap Panen Ubi Jalar
Tanaman ubi jalar siap dipanen jikalau sudah berumur 3-4 bulan. Ketika menjelang panen, cuaca harus diperhatikan terutama ketika tumbuhan berumur diatas 3 bulan.
Umbi yang siap panen kemudian tertimpa hujan deras akan mengakibatkan umbi membusuk. Biasanya hal ini terjadi penanaman ubi jalar di ekspresi dominan kemarau. Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya segera melaksanakan pemanenan maksimal 7 hari sehabis hujan.
Ubi jalar dipanen dengan cara di cabut atau digali, kemudian basuh dan lakukan sortirisasi dengan memasukkan ke dalam karung.
****
Demikian ulasan mengenai cara budidaya ubi jalar yang menguntungkan yang sanggup kami bagikan untuk anda. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
Artikel terkait: Cara Budidaya Pisang Step by Step
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Cara Menanam Ubi Jalar Step By Step"
Posting Komentar