Perbedaan Teori Evolusi Darwin Dan Lamarck

Biologi_12.jpg

Kamu tahu apa itu evolusi? Kira-kira apa, ya, kekerabatan antara teori evolusi dengan kehidupan manusia? Lalu apa saja perbedaan teori evolusi Darwin dan Lamarck?

Secara bahasa, evolusi berarti “perubahan”. Berasal dari kata evolve yang atinya “berkembang secara perlahan-lahan”. Kalau kau suka main game pokemon, niscaya kau tahu jikalau jenis-jenis pokemon ini sanggup berevolusi menjadi pokemon yang lebih kuat.

evolusi pokemon.gif

Pokemon berevolusi (Sumber:www.giphy.com)

Kalau kita tarik ke arah yang lebih luas, evolusi ini secara tidak sadar kita lakukan selama hidup. Jika kau perhatikan, bentuk fisik kita berevolusi. Cara berpikir kita berevolusi. Hati kita menjelma lebih besar lengan berkuasa setiap kali kita patah hati dan berhasil move on.

Tapi, kira-kira apa hubungannya dengan biologi?

Di dalam biologi, dikenal istilah “teori evolusi”. Teori evolusi adalah teori yang membahas bagaimana makhluk hidup sanggup berkembang, asal-usulnya, serta keterkaitan genetik antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain.

Menariknya, hingga ketika ini, teori evolusi merupakan hal yang masih terus dikaji. Berbagai andal sudah menunjukkan pendapat bagaimana suatu makhluk hidup sanggup “berubah” bentuk menjadi ibarat yang ketika ini kita lihat.

Bicara soal teori evolusi, ada dua orang yang populer akan teori evolusinya. Kedua orang itu yakni Lamarck dan Darwin. Meskipun kelihatannya cukup bertentangan, tetapi kedua orang ini mempunyai landasan teori evolusi yang sangat menarik, lho.

Teori Evolusi Lamarck (1744-1829)

lamarck.jpg

Jean-Baptiste de Lamarck (Sumber:www.bbc.co.uk)

Dalam bukunya yang berjudul “Philosophic”, Jean-Baptiste de Lamarck, andal biologi berkebangsaan Perancis ini menyebutkan beberapa gagasan terkait dengan teori evolusi:

  • Lingkungan mempunyai imbas pada ciri dan sifat yang dihasilkan melalui pembiasaan lingkungan.
  • Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunan.
  • Organ yang sering dgunakan akan berkembang dan membesar, sementara organ yang jarang dipakai akan mengalami penyusutan, atau bahkan menghilang.

Lamarck menunjukkan pola pada spesies jerapah.

Lamarck beropini bahwa panjang leher jerapah yang kita lihat ketika ini merupakan jawaban dari adanya evolusi.

Menurut Lamarck, di masa lalu, jerapah hanya ada satu jenis, yaitu jerapah dengan leher pendek. Nah, karena masakan jerapah ini ada di pucuk daun yang tinggi, mau tidak mau, jerapah harus berusaha untuk menggapai dedaunan tersebut. Jerapah pun menguatkan otot lehernya dan menggunakannya secara maksimal sehingga lehernya sanggup menjadi panjang.

Sifat jerapah berleher panjang ini pun diwariskan kepada keturunanya sehingga semua jerapah yang kita lihat ketika ini berleher panjang.

teori evolusi lamarck-1.jpg

Menariknya, gagasan yang dikeluarkan oleh teori evolusi Lamarck ini menghasilkan 2 fakta penting:

  • Adanya penemuan fosil yang menunjukkan bahwa makhluk hidup zaman dulu berbeda dengan makhluk hidup masa sekarang.
  • Teorinya menjelaskan mengapa setiap makhluk hidup mempunyai adaptasi yang baik terhadap lingkungan.

Gagasan Lamarck ini menunjukkan bahwa tiap makhluk hidup punya cara pembiasaan sesuai dengan cara hidupnya masing-masing. Itulah mengapa singa punya cakar yang besar lengan berkuasa untuk menecngkeram mangsa. Mengapa gajah punya belalai panjang untuk mengumpulkan makanan. Itulah mengapa, rusa punya otot kaki yang kuat, demi sanggup kabur dari kejaran predator.

Teori Evolusi Charles Darwin

charles darwin.jpg

Charles Darwin (Sumber:www.wealthygorilla.com)

Ada beberapa perbedaan teori evolusi Darwin dan Lamarck sehabis Charles Darwin melaksanakan perjalanan ke kepulauan Galapagos, pesisir Amerika Selatan.

Saat meneliti ke sana, Darwin mendapat pengalaman yang tidak terduga.

Ternyata, variasi binatang dan tumbuhan di kepulauan Galapagos sangat terlihat jelas. Dua binatang yang menciptakan Darwin takjub yakni burung finch dan kura-kura galapagos.

Mengapa?

Baca juga: Memahami Konsep Seleksi Alam dari Ngenga Biston betulalria

Saat Darwin amati, ternyata burung finch yang ada di sana mempunyai banyak variasi jenis. Menurut Darwin, pada mulanya, burung finch ini berasal dari satu spesies pemakan biji di Amerika Selatan.

Karena mencari makan, burung-burung finch ini kemudian bermigrasi dan terdampar ke kawasan yang berbeda. Ada yang pergi ke kawasan dengan banyak biji-bijian, ada yang dipenuhi serangga, ada yang pergi ke kawasan yang banyak bunga dan nektar. Dengan adanya perbedaan jenis masakan itu, burung finch akhirnya mengikuti keadaan dan mengubah bentuk paruh sesuai dengan makanannya.

Hasilnya, burung finch berevolusi menjadi beberapa spesies baru.

burung finch.jpg

Berbagai spesies burung finch (Sumber:www.omlet.co.uk)

Selain burung finch, Darwin juga meneliti kura-kura Galapagos yang mempunyai jenis cangkang berbeda.

Pada habitat yang basah, Darwin menemukan jenis kura-kura berukuran besar dengan cangkang berbentuk kubah. Sementara di habitat yang kering, kura-kura yang ditemui justru berukuran kecil dan bentuk cangkangnya ibarat pelana.

kura-kura galapagos.jpeg

Kura-kura Galapagos (Sumber:www.people.rit.edu)

Fenonema ini membawa Darwin pada kesimpulan: Individu yang mengikuti keadaan pada habitat dengan baik akan mewariskan sifat unggul kepada generasi selanjutnya. Lebih jauh lagi, sifat unggul ini lama-kelamaan sanggup mengubah bentuk orisinil dari spesies sebelumnya, sehingga berevolusi menjadi spesies yang sama sekali berbeda.

evolusi manusia.gif

sumber:www.giphy.com

Setelah melaksanakan perjalanan itu, pada tahun 1859, Darwin memublikasikan bukunya yang berjudul “The Origin of Species by Means of Natural Selection”. Di dalamnya, Darwin mengemukakan teori evolusinya secara berkala. Ada dua teori pokok yang disampaikannya:

  • Spesies yang hidup kini berasal dari spesies yang hidup di masa lalu.
  • Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

Seperti halnya Lamarck, Darwin mencontohkan teorinya dengan spesies jerapah yang ada ketika ini. Berbeda dengan Lamarck, Darwin berpendapat, pada masa lalu, jerapah ada dua jenis: jerapah leher panjang, dan jerapah leher pendek.

Kedua jerapah ini sama-sama mengambil masakan dari pucuk ranting.

Lama-kelamaan, daun yang berada di belahan bawah mulai habis dan tersisa daun di batang pohon yang tinggi. Apa akibatnya?

Kedua spesies jerapah ini pun berkompetisi untuk mengambil daun tersebut. Dan, sebab jerapah leher pendek kesulitan untuk menggapai dedaunan tinggi, akhirnya spesies jerapah ini mati sehingga menyisakan spesies jerapah leher panjang. Jerapah yang kita lihat ketika ini.

perbedaan teori darwin dan lamarck-1.jpg

Jerapah berdasarkan Lamarck (kiri) & Darwin (kanan) (Sumber:www.funnyjucnk.com)

 

Melihat pola ini, kau sanggup simpulin, nggak, kira-kira apa perbedaan paling besar dari teori evolusi Darwin dan Lamarck?

Ya, pada teori evolusi Darwin, terlihat terang bahwa adanya variasi organisme terjadi dengan sendirinya (dari dulu memang sudah ada jerapah leher panjang dan pendek) yang kemudian diseleksi oleh alam. Sementara berdasarkan Lamarck, variasi ini terjadi sebagai jawaban dari perubahan lingkungannya. Bagaimana si organisme berusaha mengikuti keadaan terhadap lingkungannya.

Gimana, materi mengenai teori evolusi ini Squad? Kalau kau ingin memelajari materi ibarat ini dalam bentuk tontonan video lengkap dengan animasi, latihan soal, dan rangkuman, coba gunakan ruangbelajar!

ruangbelajar

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perbedaan Teori Evolusi Darwin Dan Lamarck"

Posting Komentar