Hari Maritim Nasional : 5 Langkah Untuk Menjaga Bahari Indonesia

Halo, Squad! Tak terasa sudah tanggal 21 Agustus yang dekat kaitannya dengan Hari Maritim Nasional! Tahukah kamu? Indonesia mempunyai lautan seluas  3.257.483 km2 dan dinobatkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Selain itu Indonesia juga menjadi penyuplai 10 persen perikanan di dunia alasannya kekayaan lautnya yang melimpah. Tetapi, dibalik itu ternyata kerusakan bahari juga sudah memprihatinkan berdasarkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga wilayah bahari zamrud khatulistiwa jikalau ingin terus melihat keindahannya. Bagaimana caranya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Tidak membuang sampah sembarang

Hari Maritim NasionalKumpulan sampah di bahari sanggup membahayakan ekosistem. (Sumber : http://setkab.go.id )

Hayoo, siapa yang masih suka buang sampah sembarangan? Tahukah kamu? Indonesia tercatat sebagai penyumbang sampah, terutama sampah plastik, terbesar kedua sesudah Cina. Diperkirakan tumpukan sampah plastik mencapai 24.500 ton per hari! Mengejutkan, bukan? Sampah yang dibuang ke sungai atau kali akan mengalir ke laut, kemudian mencemarinya. Jika sudah begitu maka ekosistemnya akan rusak alasannya terkena racun sampah.

Pasti bersama-sama Squad sudah tahu akhir dari membuang sampah sembarangan, namun sikap buruk ini masih sulit diberantas. Ada sebuah penelitian dari Bank Dunia yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendapatan seseorang, maka sampah yang dihasilkan juga semakin banyak alasannya kebiasaan konsumsi yang tinggi. Tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain, ya! Justru kita semua harus menyadari bahwa membuang sampah sembarangan itu tidak baik.

2. Jaga biota bahari dengan pancingan ramah lingkungan

Hari Maritim NasionalPolemik penggunaan cantrang tak kunjung selesai (Sumber : ekonomi.kompas.com)

Squad, kita tidak sanggup semena-mena memanfaatkan kekayaan biota laut. Ada tata cara, khususnya ketika memancing ibarat menggunakan pancingan ramah lingkungan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberi rekomendasi 9 jenis alat tangkap yang lebih ramah lingkungan dibandingkan cantrang. Alat-alat tersebut ialah jaring insang, trammel net, bubu lipat ikan, bubu rajungan, pancing ulur, rawai dasar, rawai hanyut, pancing tonda, serta pole and line.

Pada umumnya nelayan menggunakan cantrang ketika memancing ikan. Sebenarnya, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti sempat melarang penggunaannya karena cara kerjanya yang menyentuh dasar perairan dan menimbulkan gerakan ibarat menyapu. Ketika jaring ditarik ke kapal, yang terbawa bukan hanya ikan-ikan, tetapi juga terumbu karang.

3. Tidak menangkap dan memelihara biota laut

Hari Maritim NasionalPaus biru juga termasuk biota bahari yang dilindungi (Sumber :  Pete Johnson from Pexels)

Kita boleh jadi merasa gemas ketika melihat biota laut, tapi tetap harus jaga sikap, ya! Tidak diperbolehkan menangkap dan memelihara biota bahari dalam rangka apapun, apalagi dikala ini sudah banyak binatang bahari yang dilindungi alasannya terancam punah, salah satunya penyu laut. Penyu bahari terancam punah alasannya kerusakan habitat dan penangkapan ilegal. Kelucuannya bukan untuk dieksploitasi, namun untuk dibiarkan bebas secara kondusif di habitatnya.

4. Jangan menyentuh terumbu karang jikalau sedang wisata

Hari Maritim Nasional   Terumbu karang sebagai habitat binatang laut. (Sumber : Tom Fisk from Pexels)

Warna-warni terumbu karang yang indah sering menimbulkan harapan pengunjung untuk memegangnya dengan tangan. Padahal, hal ini tidak diperbolehkan alasannya sanggup meningkatkan potensi janjkematian terumbu karang. Warnanya akan bermetamorfosis kecoklatan serta tidak akan lagi tumbuh. Tidak mau, kan, melihat terumbu karang menjadi jelek?

5. Usahakan tidak menggunakan sepatu katak ketika menyelam

Hari Maritim NasionalJaga kayuhan kaki ketika menggunakan fin (Sumber : pexels.com)

Saat snorkeling, biasanya penyelam secara sadar atau tidak menabrak karang dengan sepatu katak yang digunakan. Selain menabrak, kebiasaan buruk yang dilakukan pengunjung yakni menginjak karang dengan fin demi foto-foto bagus. Padahal kayuhan kaki yang menggunakan fin dapat menciptakan terumbu karang mati. Jika Squad sudah andal menyelam, usahakan jangan menggunakan sepatu katak, ya! Jika masih menggunakan sebagai pemula, maka jagalah gerakan kaki selama diving atau snorkeling. Jangan menabrak dan menginjak terumbu karang!

Nah, itu ia beberapa langkah untuk menjaga keasrian bahari Indonesia. Bagaimana? Teman-teman niscaya berjanji untuk tidak merusak lingkungan laut, kan? Yuk, jaga bahari supaya kita sanggup terus menikmati alam Indonesia selamanya! Jangan malas memperdalam wawasan kelautan. Supaya  lebih mudah, yuk, mencar ilmu bareng di ruangbelajar pada aplikasi ruangguru!

ruangbelajar

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hari Maritim Nasional : 5 Langkah Untuk Menjaga Bahari Indonesia"

Posting Komentar