Kawasan Maluku Utara sedah terkenal akan pemandangannya yang indah. Banyak orang yang mengunjungi tempat tersebut . Tak hanya dikelilingi air bahari pada ketiga sisinya, di wilayah maluku juga terdapat pemandangan hutan mangrove yang indah.
Selain ini juga ada pemandangan yang tak kalah menarik, yaitu berupa burung-burung berkaki besar yang hanya hidup di Maluku (Provinsi Maluku serta Maluku Utara).
Pada daerah Ambon, burung itu terkenal disebut dengan nama momoa. Sedangkan untuk di Simau, masyarakat menyebutnya dengan salabia.
Burung Momoa ternyata masih berkerabat dengan maleo. Mereka merupakan kelompok megapoda, yakni burung dengan kaki besar yang mempunyai telur besar serta tidak mengerami telurnya.
Kakinya yang besar digunakan untuk mencari makan ataupun untuk menggali sarang. Jenis burung gosong maluku sekilas tubuhnya menyerupai dengan ayam kampung yang mempunyai ukuran badan antara 33 hingga dengan 34 cm.
Untuk bulunya berwarna cokelat, tunggingnya berwarna putih, dan untuk serpihan kakinya berwarna cokelat kekuningan. Sedangkan untuk anak burung warnanya coklat dengan serpihan kaki dan paruh dengan warna hitam.
Daerah Persebaran Burung Gosong Maluku
Populasi binatang endemik Indonesia ini hanya dijumpai di hutan perbukitan serta hutan pegunungan pada kepulauan Maluku. Gosong maluku merupakan satu-satunya burung gosong yang iapabila bertelur pada ketika malam hari.
Sarang burung Gosong Maluku pada umumnya ada di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi serta berada di daerah-daerah yang hangat dari panas bumi.
Burung ini berdiam di hutan pada beberapa pulau yang merupakan dalam Kepulauan Maluku, termasuk Halmahera, Meiti, Bacan, Ternate, Buru, Boano, Seram, Ambon serta Haruku.
Jadi burung ini disebut dengan burung endemik di Maluku. Habitat hidupnya merupakan hutan perbukitan serta hutan pegunungan pada umumnya di atas ketinggian 750 m dpl.
Akan tetapi momoa pergi ke pantai berpasir serta semak pesisir untuk pada waktu animo bertelur. Pada pantai itu, burung tersebut menggali lubang serta mengubur telurnya dengan pasir.
Tujuannya semoga panas matahari pada waktu siang hari sanggup menghangatkan pasir, jadi telur-telur tersebut sanggup menetas. Anak burung yang keluar dari telur eksklusif sanggup berdikari tanpa perlu perawatan induk mereka.
Perilaku Burung Gosong Maluku
Diketahui terdapat dua lokasi besar yang menjadi lokasi bersarang burung ini. Antara lain Pulau Haruku di erat Ambon dan juga Galela di Pulau Halmahera.
Menurut warga yang bertempat tinggal di sekitar pantai, burung tersebut bertelur pada ketika malam hari pada pasir pantai. Akan tetapi, pada ketika hari-hari bulan gres atau ketika bulan sedang gelap, jumlah salabia yang bertelur jauh lebih sedikit dari pada pada ketika bulan purnama.
Berdasar beberapa penelitian, terdapat beberapa kemungkinan penyebab momoa lebih menentukan bertelur pada waktu bulan purnama.
Bulan purnama diduga begitu berperan untuk mengurangi risiko predasi telur oleh pemangsa atau predator. Pada ketika langit tampak terang, momoa sanggup melihat predator dengan lebih terperinci sehingga burung tersebut sanggup menghindar dari pemangsa tersebuut.
Dugaan yang lainnya, bulan purnama juga berperan dalam menyerasikan waktu bertelur untuk burung momoa dan juga sebagai alat bantu navigasi untuk burung ini untuk menemukan lokasi bersarang.
Kepunahan Burung Gosong Maluku
Akan tetapi, rupanya seni administrasi itu belum sanggup menyelamatkan gosong maluku dari bahaya kepunahan. Pemangsa utama dari telur burung gosong ini yaitu manusia.
Sebab masih kerap memburu sarang-sarang momoa dan mengambil semua telurnya yang terdapat di sarang. Beberapa satwa lainnya yang memangsa telurnya menyerupai biawak, ular, burung pemangsa, dan juga babi juga menjadi bahaya untuk predasi alami.
Pembangunan yang berada di tempat pantai, polusi dan juga adanya sampah dan juga ekstraksi pasir juga menjadi bahaya burung gosong untuk bertelur .
Itu semua diluar bahaya deforestasi serta perambahan yang terdapat pada habitat tempat hidupnya. Lokasi menyerupai halnya di tempat Simau, warga mulai sadar mengenai bahaya ini.
Sehingga para warga selain aktif dalam berpatroli, mereka juga membatasi jumlah telur momoa yang sanggup diambil untuk melestarikan burung dengan kaki besar dari Maluku ini.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ciri Khas Burung Gosong Maluku Yang Sudah Hampir Punah"
Posting Komentar