Bagi pecinta burung kicauan, mempunyai burung Murai Batu termasuk suatu pujian tersendiri. Tak hanya sanggup menghibur dengan kicauannya yang merdu, burung Murai Batu juga sanggup ditangkarkan untuk lahan bisnis.
Di balik itu semua terkadang ada duduk kasus yang dihadapi oleh burung peliharaan kita. Yaitu gangguan kesehatan. Dengan demikian, anda harus mengetahui tanda-tanda atau gangguan kesehatan pada burung murai kerikil peliharaan anda.
Gangguan Kesehatan Pada Burung Murai Batu
Mata Murai Batu keluar cairan
Apabila mata Murai Batu mengeluarkan suatu cairan menyerupai halnya bisul dan berbau, maka mata burung murai kerikil tersebut sanggup dipastikan terjadi infeksi. Infeksi yang menyerang murai kerikil ini sering dinamakan dengan mata belekan.
Cara mengatasi burung Murai Batu yang sakit mata sanggup anda lakukan dengan cara membersihkannya dengan menggunakan kapas yang telah dicelupkan dengan air hangat. Jika mata burung belum sembuh juga, maka Anda sanggup memberi sedikit obat tetes mata.
Murai Batu tampak lesu dan napsu makan menurun
Umumnya napsu makan pada Murai Batu yang menurun disebabkan lantaran keracunan. Keracunan sanggup diakibatkan oleh makanan dan minuman Murai Batu yang sudah terkotori oleh bakteri.
Dengan demikian, makanan yang telah beliau makan tidak berdampak positif, namun akan membahayakan tubuhnya. Di dalam menangani burung Murai Batu yang keracunan, Anda sanggup mengganti voer dengan rutin dan memperlihatkan minuman yang bersih.
Tak hanya itu saja, membersihkan kandang juga sanggup meminimalisir basil yang terdapat pada burung Murai Batu.
Suara burung Murai Batu serak
Jika burung Murai Batu Anda sudah tidak sering berkicau, sanggup jadi burung murai kerikil mengalami sakit. Sumber sakit tersebut asalnya dari tenggorokan.
Jadi tak heran, bila bunyi burung Murai Batu menjadi serak serta terdengar putus-putus. Tanda lain yang kerap tampak ketika burung sakit tenggorokan adalah perilakunya yang kerap membuka paruh.
Penyebab sakit tenggorokanjuga bermacam macam, mulai dari terlalu usang menjemur burung. Atau lantaran terdapatnya luka pada tenggorokan yang disebabkan salah makan, dan perubahan cuaca ekstrem.
Tapi pada umumnya Murai Batu sakit lantaran salah makan. Burung Murai Batu yang salah makan alasannya kelalaian pemilik burung ketika melepas kaki jangkrik. Dengan demikian, kaki jangkrik menciptakan tenggorokan burung luka.
Cara mengatasi Murai Batu yang sakit tenggorokan sanggup dilakukan dengan beberapa cara. Diantaranya adalah memperlihatkan jangkrik yang telah dilepas kaki serta kepalanya.
Selain itu jangan menjemur yang terlalu lama. Tutuplah kandang dengan menggunakan kerodong biar hangat. Kemudian anda sanggup memperlihatkan minuman larutan penyegar, memperlihatkan pakan cacing, dan anda harus rajin untuk membersihkan kandang dengan rutin.
Kutu pada bulu Murai Batu
Kutu-kutu yang menempati pada bulu Murai Batu sanggup menjadikan kerontokan serta kebotakan. Jika terjadi gangguan kesehatan pada burung murai kerikil yang menyerupai ini sanggup merusak tampilan dari burung ini.
Untuk cara mengatasinya anda sanggup memandikan Murai Batu dengan air bekas cucian beras. Sebab, air tersebut mempunyai kandungan zat-zat yang sanggup untuk menghilangkan kutu. Tak hanya itu, air cucian beras sanggup untuk mengilapkan bulu dari burung Murai Batu.
Bulu ekor Murai Batu tak kunjung tumbuh
Sesudah melewati masa mabung, terkadang ada beberapa Murai Batu yang mengalami keterlambatan pertumbuhan pada bulu ekor. Keadaan yang menyerupai ini bahwasanya tak terlalu berbahaya, namun sanggup mengurangi estetika dari burung itu.
Untukmengatasi permasalahan ini, Anda sanggup membersihkan serpihan pori-pori ekor burung Murai Batu dengan menggunakan air hangat. Sesudah selesai, Anda sanggup membersihkannya lagi dengan menggunakan bawang putih.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Gangguan Kesehatan Pada Burung Murai Watu Dan Cara Mengobatinya"
Posting Komentar