RG Squad, siapa di sini yang sudah mengenal istilah pergerakan? Biasanya, istilah pergerakan sering kita temui di mata pelajaran Sejarah, ya. Tapi tahukah kamu, jikalau ternyata lempeng bumi selalu melaksanakan pergerakan? Nah, Tahukah kamu, bahwa lempeng bumi yang berada di bawah kita, senantiasa melaksanakan pergerakan? Pergerakan oleh lempeng bumi sanggup dikategorikan menjadi 2, yaitu acara tektonisme dan acara vulkanisme. Wah, apa bedanya, ya? Squad, acara tektonisme berkaitan dengan pergerakan lempeng, sedangkan acara vulkanisme mengindikasikan adanya acara gunung berapi. Nah, kali ini, kita akan membahas mengenai lempeng dan gerakan tektonik terlebih dulu, ya! Kuy, scrolling !
Lempeng di dunia (Sumber: wikimedia.org)
Gerakan Tektonik
Squad, kau sudah tahu belum apa itu gerakan tektonik? Gerakan tektonik ialah proses gerakan kerak bumi yang mengakibatkan tinggi rendahnya permukaan bumi. Gerakan tektonik sanggup menghipnotis permukaan bumi alasannya ialah gerakan tersebut menimbulkan retakan, lipatan, lekukan, dan patahan. Ternyata gerakan tektonik ada 2 jenis, lho! Kedua jenis gerakan tektonik itu disebut gerakan epirogenetik dan gerakan orogenetik.
1. Gerak Epirogenetik
Squad, gerak epirogenetik ialah gerakan naik turunnya kulit bumi dengan tenaga yang lambat dan mencakup kawasan yang luas. Nah, ternyata gerak epirogenetik dibagi lagi menjadi 2, lho! Dibagi menjadi apa saja, ya? Gerak epirogenetik dibagi lagi menjadi gerakan epirogenesa positif dan gerakan epirogenesa negatif. Gerakan epirogenesa positif mengarah ke bawah, sehingga mengakibatkan daratan turun. Oleh alasannya ialah itu, permukaan bahari seperti naik. Sedangkan gerakan epirogenesa negatif menciptakan daratan naik alasannya ialah gerakan tersebut mengarah ke atas. Hal tersebut mengakibatkan permukaan bahari seperti turun.
2. Gerak orogenetik
Gerak orogenetik terjadi relatif cepat dan mempunyai kawasan lingkup yang sempit. Bentuk gerakan orogenetik antara lain lipatan, patahan, atau retakan.
Squad, gerak orogenetik menghasilkan patahan, lho. Patahan yang lebih rendah disebut Graben, sedangkan patahan yang lebih tinggi disebut Horst. Kedua jenis patahan tersebut terjadi akhir gaya renggangan pada lempeng.
Selain menghasilkan patahan, gerak orogenetik juga menghasilkan lipatan. Lipatan yang lebih rendah disebut Sinklinal, sedangkan yang lebih tinggi disebut Antiklinal. Sinklinal dan Antiklinal ini sanggup terjadi alasannya ialah adanya kompresi lempeng.
Squad, gerakan lempeng juga membentuk cuilan yang disebut batas lempeng. Batas lempeng tersebut dibagi menjadi 3, yaitu batas lempeng divergen, batas Lempeng Konvergen, dan batas Lempeng Sesar.
1. Batas Lempeng Divergen
Batas lempeng divergen terbentuk akhir pergerakan lempeng kulit bumi yang saling berlawanan. Hal tersebut mengakibatkan magma naik ke permukaan dan mendesak permukaan bumi, sehingga mengakibatkan terbentuknya lapisan permukaan bumi yang baru.
2. Batas Lempeng Konvergen
Batas lempeng konvergen terjadi akhir pergerakan lempeng kulit bumi yang saling bertumbukan. Oleh alasannya ialah itu, salah satu lempeng akan tertekuk dan masuk ke bawah cuilan lempeng lainnya. Gerakan ini sanggup menimbulkan getaran yang kuat. Contoh musibah akhir pergerakan lempeng konvergen ialah gempa bumi yang menimbulkan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam pada 26 Desember 2004 lalu.
3. Batas Lempeng Sesar
Batas lempeng sesar ialah batas lempeng yang mengakibatkan terjadinya gerakan lempeng kulit bumi yang sejajar. Hal ini terjadi apabila lempengan bumi bergesek dalam posisi yang sama datar, sejajar, dan selalu bergerak.
Squad, sehabis berkenalan dengan lempeng tektonik, kau tentu sanggup lebih paham, dong? Nah, buat kau yang mau berguru lebih seru lagi, yuk berguru bersama ruangbelajar. Kamu sanggup nonton video berguru beranimasi dan latihan soal dengan banyak sekali tingkat kesulitan. Ada rangkumannya juga, lho! Yuk, d0wnl0ad sekarang dan buat #BelajarJadiMudah
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Mengenal Gerakan Lempeng Tektonik"
Posting Komentar