Perdebatan Yang Sia-Sia



Berbeda pendapat yakni merupakan hal yang lumrah dan boleh-boleh saja. Karena cara berpikir insan berbeda antara satu dengan yang lain. Akibat berbeda pendapat muncul perdebatan. Perdebatan yakni mengemukakan argumen dari beberapa pihak dengan memberikan teladan pikirnya masing-masing. Jika berdebat ingin mencari solusi terbaik dari sebuah permasalahan, tentu wajib dilakukan. Tetapi seandainya  hanya mengedepankan ego diri masing-masing pihak, itu akan berdampak buruk. Membuat renggang silaturahmi.

Alkisah, di sebuah negeri atas angin, di sebuah pasraman yang dipimpin oleh seorang guru yang bijaksana. Sang guru mempunyai dua orang murid, yang seorang berjulukan Dio dan seorang lagi berjulukan Doni.

Suatu hari Dio dan Doni berdebat andal ihwal berapa hasil dari "tiga ditambah lima" (3 + 5). Dio berpendapat, tiga ditambah lima hasilnya "delapan" sedangkan Doni beropini hasilnya yakni "tiga puluh lima". Dio memakai kaidah perhitungan matematika dalam menjawab persoalan, tetapi Doni memakai "tafsir sendiri" dengan menyampaikan jikalau "angka 3" ditambahkan "angka 5" maka hasilnya yakni "35".

Karena mereka sama-sama kukuh dengan pendapatnya "siapa yang benar", jadinya mereka setuju membawa duduk kasus itu kepada sang Guru. Si Dio sangat yakin dirinya benar, beliau berkata jikalau salah rela dicambuk sepuluh kali. Tetapi Doni lebih yakin dengan pendapatnya, beliau menyampaikan : "bila saya salah, saya akan bunuh keluargaku dan diriku di hadapanmu"

Sesampai di hadapan guru, Doni pribadi mengadu : "Guru, berapakah tiga di tambah lima? Dio menjawab delapan, dan jikalau salah beliau bersedia dicambuk sepuluh kali. Tetapi kubilang, jawabannya yakni tiga puluh lima, dan jikalau salah, saya akan membunuh keluargaku dan diriku dihadapannya"

Setelah berpikir sejenak, sang guru pun memutuskan jawabannya yakni tiga puluh lima, dan Dio pun dicambuk sepuluh kali. Dio merasa heran dan merasa diperlakukan tidak adil, Dio pun protes kepada gurunya Tetapi sang guru berbisik pelan: "Inilah eksekusi atas kebodohanmu mau-maunya  berdebat dengan ORANG BODOH. Siapa pun tahu, tiga tambah lima hasilnya delapan, tetapi saya tidak ingin melihat si ORANG BODOH itu membunuh keluarganya dan dirinya di pasraman ku. 

Terkadang, Orang yang "TIDAK SALAH" harus "dikorbankan" untuk menghindari pertumpahan darah...

Seringkali, orang yang berdebat tidak menghasilkan solusi apa-apa. Justru hanya akan menuai luka. Malah ada banyak masalah yang melahirkan permusuhan alasannya sebuah perdebatan. Orang yang dulunya selalu berteman baik, mendadak saling menjauh hanya alasannya sakit hati alasannya perdebatan. Orang yang dulunya kemana-mana bersama, justru sekarang saling menghindar dan tidak saling sapa alasannya gres saja berdebat. Padahal perbedaan itu yakni hal yang sangat wajar. Namun, insan yang mempunyai perilaku egois tidak akan gampang mendapatkan pendapat orang lain. Dalam perdebatan, juga bergotong-royong tidak ada istilah menang dan kalah. Yang ada hanya merasa menang dan merasa kalah.

Maka dari itu hindarilah perdebatan yang tidak perlu.... Jangan menghabiskan energi untuk sesuatu yang hanya berakhir dengan kesia-siaan.



Sumber http://blijengah.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perdebatan Yang Sia-Sia"

Posting Komentar