Tingkatkan Kualitas Menjadi Guru Dengan Baca 4 Novel Ini!

Selama ini, apa saja bacaan yang kau konsumsi? Apa bacaan ringan ibarat komik dan novel percintaan? Atau mungkin buku yang berbau pelajaran? Kali ini Ruangguru.com ingin merekomendasikan beberapa judul novel yang bisa ditambahkan ke reading list-mu. Mungkin di antara kau sudah tahu Laskar Pelangi, Totto-Chan, dan Sokola Rimba. Namun, Ruangguru.com tidak akan membahas ketiga novel dengan penjualan tinggi itu. Ada 4 novel  lainnya yang bisa jadi acuan tambahanmu di kala bosan. Apalagi, untuk para tenaga pengajar yang sedang membutuhkan penyegaran, motivasi, dan inspirasi. Keempat novel ini akan memperlihatkan semuanya, juga meningkatkan kualitas menjadi guru. Apa saja ya?

Botchan

Novel yang sangat terkenal di Jepang ini dikatakan sebagai novel favorit dari Natsume Soseki. Dengan 224 halaman, novel ini mengisahkan perihal Botchan, guru muda yang memberontak sistem sekolah di tempatnya mengajar. Botchan kecil yaitu seorang biang kerok, juga biang keributan. Hal ini menciptakan ayah dan ibunya pesimis dengan masa depannya. Banyak anggapan orang renta maupun guru bahwa anak yang penurut, rajin dan tidak neko-neko akan bermasa depan cerah. Kalau dinilai dari standar tersebut, terang saja masa depan Botchan terlihat suram. Tidak heran banyak yang memandangnya sebelah mata. Kenakalannya dikala kecil bersama-sama yaitu bentuk pemberontakkan terhadap keadaan yang dihadapinya.

kualitas menjadi guru

Namun hal ini tidak berlaku pada Kiyo, ajun rumah tangga keluarga Botchan. Kiyo percaya pada Botchan, selalu menyanjungnya meski melaksanakan kenakalan. Nah, kebanggaan ini menempel dalam pikiran Botchan dan mengakar menjadi karakter. Botchan tumbuh menjadi orang yang lugas dan benci kepura-puraan. Begitu pun dikala cukup umur dan menjadi guru muda. Biasanya, menjadi orang gres di sebuah lingkungan, maka kita harus menyesuaikan dengan keadaan, kan? Ia berjuang menjalani kehidupannya di losmen dan mengajar murid-murid sekolah menengah. Di sinilah kita bisa melihat perjuangannya 'meluruskan' semua hal yang salah dengan perilaku kerasnya. Ia akan berontak dengan keadaan sekitar yang menurutnya tak sejalan dengannya.

Gejolak kehidupan tempo dulu di negeri bunga sakura diceritakan secara gamblang dari mata Botchan yang terus terang dan blak-blakan. Novel ini menduduki posisi penting dalam sastra Jepang, terbukti dengan disisipkan A MODERN CLASSIC di atas judulnya. Soseki menggambarkan ceritanya dengan humor ringan dan spontan.

Sosok Botchan dikatakan ibarat dengan sosok sang pengarang. Setting tempat Botchan bekerja juga pernah menjadi tempatnya mengajar. Sikap tidak tunduk pada seseorang atau suatu norma mungkin juga diwarisi dari sang pengarang. Bagi Botchan, kejujuran yaitu yang paling utama dan tidak semua orang di sekitar kita bisa mendapatkan kejujuran.

Guru, Hidupmu Hanya Untuk Kami

kualitas menjadi guru

Novel yang berisi 37 dongeng pendek ini ditulis berdasarkan kisah faktual dari usaha para guru yang menghantarkan muridnya menaklukan dunia. Dengan bahasa yang indah, namun lugas, serta penggunaan diksi yang tepat, jasa guru dipaparkan dengan sangat baik. Sehingga, dikala membacanya kau akan terhanyut akan banyak sekali perasaan. Rasa iba akan timbul sebab di dalamnya terdapat kisah-kisah pilu guru yang mengabdi di pedalaman. Kamu pun akan terkagum-kagum melihat semangat dan keikhlasan sosok guru. Semangatmu pun akan lebih terpacu sebab sadar bahwa apa yang dilakukan selama ini belum sebanding dengan yang mereka lakukan. Pada simpulan cerita, akan ada bumbu-bumbu kutipan dari para hebat pendidikan, serta analisis singkat namun berhasil menciptakan pembaca penasaran.

Salah satunya yaitu kisah Antonia Korain. Ia merupakan guru sekaligus kepala sekolah SD di kampung Mosun, Distrik Aifat Utara, Kabupaten Maybat, Papua Barat. Beasiswa untuk melanjutkan ke Sekolah Menengan Atas ditolaknya sebab punya tekad besar lengan berkuasa menjadi guru. Ia mantap menentukan pilihannya untuk lanjut ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Kehidupan di sana sangat sulit. Jangan harap honor dan kemudahan yang memadai. Bisa bertahan hidup di tempat pedalaman yang apa-apa serba mahal juga sudah sangat bersyukur. Tidak banyak lho guru yang besar lengan berkuasa mengabdi di pedalaman, terlebih dengan adanya jadwal sertifikasi guru. Namun Antonia tetap bertahan, sebab peduli akan keberlangsungan pendidikan belum dewasa di kampung.

Novel ini sangat cocok dibaca oleh semua guru sebab bisa memberi motivasi supaya lebih sungguh-sungguh dalam mengajar. Sehebat apapun usaha guru di kota, tantangan dan rintangannya tetap lebih berat dialami guru pedalaman. Eits, novel karya Edelweis Almida ini bukan hanya recommended untuk guru lho! Secara umum, novel ini ditujukan oleh siapa saja supaya bisa memberi kebijakan solutif terhadap masyarakat pedalaman. Misalnya, problem ibarat kemerataan tenaga pendidikan, kesejahteraan guru, dan sebagainya. 

Guru Para Pemimpi

Berawal dari Kuliah Kerja Nyata (KKN), Hadi Surya sang penulis telah jatuh cinta kepada sebuah desa di Ciseeng, Bogor. Ketika teman-temannya tak sabar ingin lulus, wisuda, dan mencari kerja, ia menentukan kembali ke desa tempatnya menjalankan KKN. Hal apa yang menciptakan ia kembali?

Bisa dikatakan, desa tersebut tergolong miskin, jalannya rusak berat, apalagi jikalau trend hujan. Novel setebal 369 halaman terbitan Qanita (Mizan Pustaka) ini mengisahkan bagaimana ia merintis sekolah gratis unggulan berjulukan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas Cendekia. Hal inilah yang membuatnya enggan pergi. Keinginan membantu belum dewasa desa itu supaya menerima pendidikan lebih tinggi yang membuatnya bertahan. Hadi ingin mereka berani menggantungkan mimpi setinggi bintang. Padahal, dirinya sendiri hanyalah mahasiswa miskin, yang kadang tak punya ongkos untuk berangkat kuliah.

kualitas menjadi guru

Jatuh-bangun dirasakannya dalam mewujudkan sekolah ini. Bahkan tidak jarang, nyawanya hampir terancam. Di novel ini dikisahkan ilmu hitap kerap kali menghantuinya, entah dari mana. Sekolahnya pun sempat diisukan macam-macam. Mulai dari statusnya tidak jelas, tidak layak, tidak ada ijazah, penyebar fatwa sesat, dan sebagainya.

Namun, tekadnya tidak akan pernah surut. Mulai tahun 2002, tanpa modal finansial, hanya niat, ia merintis sekolah itu. Perlahan-lahan keajaiban pun bermunculan. Ia mendapatkan banyak bantuan, salah satunya dari mantan karyawan World Bank. Padahal, dana yang disumbangkan ke sekolah ini awalnya hendak digunakan untuk biaya umroh lho!

Hadi Surya, merupakan sosok guru yang telah membawa perubahan di desa Babakan. Awalnya, sesudah lulus SD, belum dewasa di sana, terutama wanita menentukan untuk menikah di usia muda. Sekarang, segala kesedihan dan usaha berat terbayar sudah. Anak-anak di desa itu sudah sadar akan pentingnya sekolah. Sekolah Cendekia kini sudah banyak diliput televisi swasta. Tenaga pengajarnya bahkan bukan ‘hanya’ sarjana, tapi juga S2 dan para relawan yang tulus menyebarkan ilmu. Apa saja yang dilalui Hadi sampai bisa sukses membangun sekolah unggulan?

Up the Down Staircase 

Salah satu dongeng klasik terbaik ini mengisahkan seorang guru yang sangat menginspirasi. Saking populernya, novel ini sudah diterjemahkan ke 16 bahasa lho! Tersohornya ini juga menciptakan sineas film tertarik mengangkat kisahnya ke layar lebar. Guru ini berupaya untuk bertahan di tengah-tengah kesulitan menghadapi murid kalangan bawah di sebuah kota besar. Terbayang dong sulitnya mengatasi belum dewasa itu?

kualitas menjadi guru

Penulis membalut seluruh dongeng dengan alur yang menyenangkan, namun juga menyentuh. Kamu akan melihat hal-hal ibarat komitmen, idealistis guru, birokrasi sekolah, dalam novel ini. Tentunya, akan sangat bermanfaat bagimu. Sang penulis, Bel Kaufman membiarkan karakter-karakter dalam novel ini berbicara melalui memo, surat, petunjuk dari kepala sekolah, komentar murid, catatan kecil di antara guru, dan kertas-kertas dari meja dan keranjang sampah. Seluruhnya menggambarkan dengan terang usaha mulia sosok guru. Penasaran? Nampaknya kau harus berkelana ke toko buku bekas deh. Novel ini sudah usang sekali diterbitkannya, namun kisahnya tak lekang oleh waktu.

Happy reading! :) (TN)

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tingkatkan Kualitas Menjadi Guru Dengan Baca 4 Novel Ini!"

Posting Komentar