Artikel Kimia kelas X kali ini akan membahas ihwal inovasi ilmu kimia modern. Seperti apa ya penemuannya? Simak penjelasannnya dalam artikel berikut ini.
---
Apakah kau pernah menangis lantaran memotong bawang? Sadar tidak, kalau insiden tersebut merupakan penggalan dari proses kimia, lho! Wah, bergotong-royong apa yang dimaksud dengan ilmu kimia dan bagaimana perkembangannya ya? Daripada penasaran, pribadi baca yuk penjelasannya di bawah ini!
Ilmu kimia dipengaruhi oleh filsafat Yunani kuno. Dalam penemuannya, ternyata ada yang diperoleh secara kebetulan atau trial and error, lho. Akan tetapi, secara garis besar ilmu kimia mempunyai dua landasan yang penting, yaitu aspek teoritis dan empiris.
Antoine Lavoiser, Bapak Kimia Modern (sumber: alchetron.com)
Serangkaian inovasi ilmiah yang bekerjasama dengan pembakaran, dianggap sebagai titik awal lahirnya kimia modern. Hal ini disebabkan oleh temuan-temuannya yang dilandasi dengan prinsip dan teori yang dikembangkan oleh pakar alkimia. Kemudian dikaji melalui percobaan dengan memakai metode ilmiah. Nah, beberapa pakar kimia yang dianggap sebagai aktivis kimia modern yakni Joseph Priestley (1733-1804), Antoine Lavoisier (1743-1794), dan John Dalton (1766-1844).
Priestley merupakan yang pertama kali melaksanakan percobaan dengan pembakaran materi yang dikaji secara ilmiah. Hasil dari pengukurannya, bila suatu materi dibakar akan mengalami kehilangan zat berflogiston. Hal tersebut dilihat dari perbedaan massa sebelum dan setelah pembakaran. Penemuan pengukuran ini pun kemudian dikenal dengan teori flogiston. Akan tetapi, terdapat kelemahan dari percobaan Priestley yaitu, pembakaran dilakukan dalam wajan yang terbuka, sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran materi dengan lingkungan sekitarnya. Oleh lantaran itulah, pernyataan Priestley ini disanggah oleh Lavoisier.
“Selama pembakaran tidak terjadi pengurangan maupun penambahan massa, asalkan wajan untuk pembakaran tertutup.” - Lavoisier
Contoh gambar tidak ada penambahan massa (sumber: anatomyclass123.com)
Lavoisier pun menyebut sanggahannya ini sebagai Hukum Kekekalan Massa. Hingga kini, teorinya kerap menjadi referensi bagi teori ilmu kimia modern. Sementara itu, ilmu kimia terus berusaha untuk berbagi banyak sekali materi dan proses (pembakaran) dengan meminimalisir pencemaran terhadap lingkungan, baik di perairan, udara, dan tanah. Untuk memenuhi hal tersebut, tentu perlu pemahaman konsep-konsep kimia yang valid dan mutakhir. Hal ini sanggup dicapai dengan melaksanakan penelitian yang berkesinambungan dan terpadu.
Salah satu material yang sedang dikembangkan ketika ini yakni polimer (bahan pembuat minuman kemasan). Selain itu, ada material lainnya menyerupai keramik, komposit, dan kristal cair. Bahkan, ketika ini sedang dikembangkan teknologi contohnya yakni CNTs (Carbon Nano Tubes). Material CNTs ini mempunyai konduktivitas (kemampuan menghantar panas) termal dan listrik yang sangat tinggi, sehingga sangat berkhasiat untuk elektronik canggih, contohnya pada mikroskop elektron. CNTs juga mempunyai fleksibilitas dan kekuatan yang sangat luar biasa bahkan melebihi baja. Tak heran bila CNTs banyak dipakai sebagai material pesawat luar angkasa.
Sekian materi ilmu kimia modern kali ini, kau jadi semakin tertarik mempelajarinya? Yuk, berguru bareng guru lulusan kampus ternama di dalam dan luar negeri! Cek infonya hanya di ruangles!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Kimia Kelas 10 | Inovasi Ilmiah Dari Ilmu Kimia Modern"
Posting Komentar