Jenis Kambing – Prospek untuk beternak kambing dan domba ketika ini sangatlah besar. Negara kita merupakan pasar yang yang sangat prospek. Banyak kebutuhan pokok atau kebutuhan konsumtif lainnya yang masih diimpor dari negara lain. hal ini menunjukkan betapa banyaknya kebutuhan dalam negeri yang masih belum terpenuhi sendiri.
Kondisi ini bisa menjadi peluang bagi kita untuk membuka usaha. Salah satu perjuangan yang sangat prospek itu ialah perjuangan budidaya kambing dan domba. Banyak sekali jenis kambing dan domba yang bisa kita budidayakan. Bisa kita seusiakan dengan jenis keluaran yang ingin kita dapatkan, bulu, daging, kulit atau susu.
Harga daging yang cendrung naik tiap tahunnya menjadi salah satu alasan mengapa kita melirik perjuangan ini. banyak sekali jenis kambing imporpun bergotong-royong bisa dikembangkan di Indonesia. Hal ini telah terbukti suksesnya beberapa perjuangan peternakan kambing impor di banyak sekali daerah. Sebelum memulai perjuangan ternak kambing dan domba adabaiknya kita mengetahui jenis kambing dan domba yang bisa kita budidayakan di Indonesia
A. Jenis Kambing
Berikut ini beberapa jenis kambing yang bisa kita budidayakan:
1. Kambing Etawa (Jamnapari)
Kambing etawa mungkin tidak gila lagi bagi kita. Jenis kambing ini merupakan salah satu jenis kambing unggul pesusu dan pedaging yang berasal dari india. Di indonesia pertama kali di peranakkan di Kec Kaligesing,Kab Purworejo oleh pemerintahan belanda, sehingga dikenal dengan ras kaligesing, kemudian tersebar ke banyak sekali daerah di indonesia. Tubuhnya yang tinggi berkisar 90-110 cm untuk jantan dan 70 – 90 cm utuk betinanya, serta ukuran badan yang besar besar berkisar 65 – 120 kg untuk pejantan dan 45 – 80 kg untuk betinanya. Telinga panjang dan terkulai. Dahi dan hidungnya cembung. Puting susu yang besar dan panjang. Warna bulu putih, hitam, coklat kekuningan atau kombinasi ke duanya. Serta pada kaki balakangnya berbulu panjang.
2. Kambing Kacang

3. Kambing Peranakan Etawa (PE)

4. Kambing Jawarandu (Bligon, Gumbolo, Kacukan, Koplo)

5. Kambing Boer

Hal ini lebih di pengaruhi oleh kondisi dan jumlah susu bagi anakan dan pakan yang tersedia. Kambing ini bergotong-royong berasal dari afrika selatan. Bobot maksimalnya berkisar antara 120 – 150 kg untuk pejantan dan 80 – 90 kg untuk betina. Selain itu persentase daging pada kambing ini berkisar 40% – 50% berat tubuhnya. Lebih baik dari kambing lainnya.
Tubuh yang panjang, lebar, berbulu putih, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkaki pendek. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari. Kambing Boer sanggup bertahan hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim (-25 °C – 43 °C), tempat semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput dan tahan terhadap penyakit. Secara alamiah kambing boer ialah binatang yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tumbuhan semak daripada rumput.
6. Kambing Saanen
Sesuai namanya kambing ini berasal dari Saanen, tepi barat Swiss. Kambing ini merupakan pengasil susu kambing terbesar di Swiss. Untuk menyesuaikan dengan kondisi cuaca Indonesia yang beriklim tropis maka kambing ini di silangkan dengan kambing Peranakan Etawa.
Bulu yang pendek berwarna putih dengan titik hitam di hidung, kelenjar susu, dan pendengaran menjadi ciri khas kambing ini. Muka berbentuk segitiga dengan hidung yang lurus. Telinganya sederhana dan tegak. Ekor pendek dan tipis. Berat pejantan remaja 68-91 kg dan 36-63 kg untuk betina.
7. Kambing Gembrong
Kambing ini merupakan persilangan kambing Khasmir dengan kambing Turki dan adanya hanya di Bali dan sudah langka ketika ini. Kambing ini sangat unik alasannya ialah mempunyai bulu panjang, lebat dan mengkilap yang hampir telihat ibarat anjing. Pada umumnya warna bulunya putih. Postur badannya ibarat kambing kacang. Tinggi kambing remaja 58-65 cm, bobot tubuh mencapai 32-45 kg.
8. Kambing Gembrong Etawa
Merupakan persilangan antara kambing gembrong dengan kambing etawa. Keren ya? Eh tau gak ini ialah salah satu kambing yang ikut kontes loh. Ternya kambing yang dikata “bau” ada kontesya juga.
9. Kambing Samosir (Kambing Putih, Kambing Batak)
Merupakan kambing orisinil Pulau Samosir, Danau Toba. Postur tubuh ibarat kambing kacang. Karena warna dominannya ialah putih maka kambing ini disebut juga kambing putih.
10. Kambing Kosta
Maerupakan persilangan kambing kacang dengan kambing khasmir. Adanya di jakarta dan banten.
11. Kambing Boerawa
Kambing Boerawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan kambing Peranakan Etawah (PE) betina. Kambing boerawa mulai berkembang dan banyak jumlahnya di Propinsi Lampung.
12. Kambing Muara
Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara di Propinsi Sumatera Utara. Dari segi penampilannya kambing ini nampak gagah, tubuhnya kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih dan ada juga berwarna bulu hitam.
13. Kambing Marica

Nah itulah beberapa jenis kambing yang dibudidayakan di Indonesia. Selain kambing ada juga domba yang bisa anda kembangkan dengan keunggulannya tersendiri.
B. Jenis Domba
1. Domba Garut (Domba Priangan)
Domba garut merupakan jenis domba pedaging yang merupakan hasil persilangan segitiga antara domba lokal (asli Indonesia), Domba Cape/Capstaad (Domba Ekor Gemuk atau Kibas) dari Afrika Selatan dan Domba Merino dari Asia Kecil.
Kadang juga di jadikan sebagai aduan, hal ini tentu tidaklah baik alasannya ialah bisa menyakiti binatang tersebut. Domba ini berasal dari Priangan, Jawa Barat. Domba garut bertubuh besar dan lebar, lehernya kuat, dahi konveks.
Domba priangan jantan mempunyai tanduk besar dan kuat, melengkung ke belakang berbentuk spiral, dan pangkal tanduk kanan dan kiri hampir menyatu. Sedangkan domba betina tidak mempunyai tanduk, panjang pendengaran sedang, dan terletak di belakang tanduk. Domba jantan mempunyai berat 40-80 kg, sedangkan betina 30-40 kg.
Kadang-kadang dijumpai adanya domba tanpa daun telinga. Keunggulan domba priangan ini ialah kulitnya merupakan salah satu kulit dengan kualitas terbaik di dunia, selain itu dengan leher yang kokoh dan tubuh yang besar, kuat, domba ini sesuai untuk domba aduan. Keunggulan lainnya ialah penghasil daging yang sangat baik dan gampang dipelihara.
2. Domba Texel Wonosobo (Dombos / Merino Wonosobo)

Domba Texel mempunyai bulu wol yang keriting halus berbentuk spiral berwarna putih yang menyelimuti bab tubuhnya kecuali perut bab bawah, keempat kaki dan kepala. Postur tubuh tinggi besar dan panjang dengan leher panjang dan ekor kecil. Domba Texel merupakan domba pedaging, selian itu bulu juga bisa dimanfaatkan sebagai bulu wool. Di pedesaan Wonosobo telah dirintis industri rumah tangga yang mengolah bulu wool Domba Texel. Jumlah bulu wool yang sanggup dihasilkan sebanyak 1000 gram/ekor/tahun.
Domba ini cepat beranak yaitu pada usia 15 bulan dan selanjutnya bisa melahirkan setiap 8 bulan. Bobot sanggup mencapai 100 kg untuk pejantan dan 80 kg untuk betina denga karkas 55%. Dalam penggemukkan secara intensif sanggup menghasilkan pertambahan berat tubuh 265 – 285 gram/hari.
3. Domba Ekor Tipis (Domba Gembel)

Bulu berwarna putih lebih banyak didominasi dengan warna hitam di sekeliling mata, hidung, dan beberapa bab tubuh lain. Ekornya tipis dan tidak menunjukkan adanya desposisi lemak. Telinga medium hingga kecil dan sebagian berposisi menggantung.
Domba jantan mempunyai tanduk melingkar, sedangkan yang betina umumnya tidak bertanduk. Keunggulan domba ekor tipis ini ialah sanggup melahirkan anak kembar 2-5 ekor setiap kelahiran, gampang berkembang biak dan tidak dipengaruhi isu terkini kawin, serta bisa menyesuaikan diri pada daerah tropis dan masakan yang buruk.
4. Domba Suffolk / Hampshire
Domba Suffolk sangat gampang dikenali, alasannya ialah ciri-ciri warna muka dan keempat kakinya bewarna hitam. Mirip domba dalam film kartun “shaun the sheep”. Tergolong domba pedaging dengan persentase daging 55 – 65 % dari bobot badan, dengan bobot mencapai antara 60 kg – 80 kg untuk betina dan 100 kg untuk pejantan.
Namun di tempat domba ini berasal, yaitu inggris, Bobotnya betina bisa mencapai antara 100 kg s/d 150 kg, sedangkan pejantan 135 kg s/d 200 kg. Domba suffolk ini mempunyai warna kaki dan bulu yang lebih halus dibandingkan dengan domba merino.
5. Domba Batur Banjarnegara (Domas)

Hasil persilangan ini dinamai domba batur dan telh menjadi ikon Banjarnegara. Sejak tahun 2009 mulai berkembang di beberapa daerah Jawa dan Sumatera. Domba ini tergolong penghasil daging yang baik alasannya ialah mempunyai tubuh yang besar dan panjang.
Kaki cenderung pendek dan kuat. Domba jantan maupun betinanya tidak mempunyai tanduk. Kulitnya relatif lebih tipis dibandingkan domba garut, kibas, atau gembel, namun bulunya tebal. Warna bulu lebih banyak didominasi putih dan menutupi seluruh tubuhnya hingga bab muka domba. Keunggulan utama domba Batur ini ialah berat badannya.
Untuk domba jantan remaja berkisar antara 90-140 kg dan domba betina 60-80 kg, serta tinggi tubuh domba jantan sanggup mencapai 75 cm dan tinggi domba betina 60 cm. Proporsi dagingnya (bukan karkas yang masih bertulang) juga tinggi. Dagingnya lebih empuk dan lemaknya lebih tinggi. Untuk sate lebih bagus.
Domba Batur mulai sanggup dikawinkan pada umur 8 bulan ketika si betina mencapai bobot 50—60 kg. Satu ekor pejantan bisa mengawini 10 ekor betina. Betina bunting selama lima bulan dan rata-rata jumlah anaknya 1,5 ekor per kelahiran.
6. Domba Ekor Gemuk (Domba Kibas/Cape/Capstaad/donggala)

Badannya sedikit lebih besar daripada domba lokal lainnya. Berat domba jantan mencapai 40-60 kg, sedangkan domba betina 25-50 kg. Tinggi tubuh pada jantan remaja antara 52 – 65 cm, sedangkan pada betina remaja 47 – 60 cm.
Warna bulu wolnya putih dan kasar.Ekor yang besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor membesar merupakan timbunan lemak, sedangkan bab ujung ekor kecil alasannya ialah tidak terjadi penimbunan lemak. Cadangan lemak di bab ekor berfungsi sebagai sumber energi pada isu terkini paceklik.
Dada terlihat harmonis dan besar lengan berkuasa ibarat bentuk perahu, ke empat kakinya jikalau jalan agak lamban alasannya ialah menanggung berat tubuh dan ekornya yang gemuk. Umumnya domba jantan tidak bertanduk dan hanya sedikit yang mempunyai tanduk kecil, sedangkan yang betina tidak bertanduk. Keunggulan Domba Domba ekor gemuk ini ialah tahan terhadap panas dan kering.
7. Domba Polwarth

Domba Polwarth dikembangkan di Victoria, australia. Janis domba ini merupakan hasil persilangan Merino (75%) dan Linclon (25%).
Domba ini sangat unik alasannya ialah tubuhnya besar, tegap. Sehingga domba ini tergolong domba pedaging yang baik. Selain itu laba mebudidayakan jenis domba ini ialah kualitas wool yang dihasilkan sangat tinggi dengan serat bulu berdiameter antara 22 – 25 mikron.
8. Domba Portland

9. Domba Rambouillet

10. Domba Norwegia (Villsau)

11. Domba Southdown

Sumber: http://dompi.co.id/
Nah itulah beberapa jenis kambing dan domba yang bisa di budidayakan. Selamat mencoba.
Sumber belajarburunghias.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58Related Posts :
Jenis Kambing Dan Domba Yang Prospek Untuk DibudidayakanJenis Kambing – Prospek untuk beternak kambing dan domba ketika ini sangatlah besar. Negara kita merupakan pasar yang yang sangat pros… Read More...







0 Response to "Jenis Kambing Dan Domba Yang Prospek Untuk Dibudidayakan"
Posting Komentar