Penyebab Dan Menanggulangi Cacat Mata Hipermetropi (Rabun Dekat)

Cacat mata hipermetropi atau sering dikenal dengan nama rabun dekat, merupakan kebalikan dari cacat mata miopi (rabun jauh). Kita ketahui penyebab dari miopi disebabkan lantaran daya kemudahan mata berkurang yaitu kemampuan otot-otot siliar mata untuk kembali rilek (lensa mata tidak bisa mendatar) sudah berkurang sehingga lensa mata dalam keadaan cembung yang berdampak bayangan benda jatuh di depan retina.

Akan tetapi berbeda dengan cacat mata hipermetropi (rabun dekat), di mana penyebab cacat mata ini lantaran kemampuan mata untuk berakomodasi maksimum sangat berkurang (lensa mata cendrung mendatar) sehingga bayangan objek jatuh dibelakang retina mata. Biasanya cacat mata hipermetropi diderita oleh orang yang sudah lanjut usia, lantaran kemampuan otot-otot siliar mata sudah melemah sehingga tidak bisa menciptakan lensa mata mencembung secara optimal. Penderita kelainan mata ini tidak sanggup membaca pada jarak yang normal (25 cm) lantaran terlihat buram dan harus menjauhkan materi bacaannya untuk sanggup membaca secara jelas. Bagaimana cara menanggulangi cacat mata hipermetropi (rabun dekat)?

Hipermetropi terjadi lantaran bayangan benda yang dihasilkan oleh lensa mata tidak sempurna jatuh di retina melainkan jatuhnya di belakang retina. Untuk itu diharapkan suatu alat otpik yang bisa menciptakan bayangan benda tersebut sempurna jatuhnya di retina. Itu berati sebelum sinar tiba jatuh pada lensa terlebih dahulu sinar-sinar tersebut harus mengumpul di lensa mata. Oleh lantaran itu penderita hipermetropi harus dibantu dengan lensa cembung atau lensa positif.

Cacat mata hipermetropi atau sering dikenal dengan nama rabun bersahabat Penyebab dan Menanggulangi Cacat Mata Hipermetropi (Rabun Dekat)


Supaya penderita hipermetropi bisa melihat benda yang bersahabat pada jarak tertentu, maka penderita rabun bersahabat harus memakai lensa kacamata yang menghasilkan bayangan maya di depan lensa pada jarak yang sama dengan titik bersahabat mata (s = – PP) dan pendertia hipermetropi akan berlaku s’ = – PP.

Untuk memantapkan pemahaman Anda perihal bagaimana cara menanggulangi cacat mata hipermetropi, silahkan simak referensi soal di bawah ini.

Contoh Soal
Seorang penderita hipermetropi mempunyai titik bersahabat 50 cm. Agar sanggup melihat benda-benda bersahabat (seperti mata normal yang jaraknya 25 cm), berapa kekuatan lensa yang harus digunakan?

Penyelesaian:
Diketahui:
s = 25 cm
s’ = – 50 cm
Ditanya: P = ?

Jawab:
Terlebih dahulu harus mencari jarak fokus lensa yang harus digunakan, yakni:
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/25 + 1/– 50
1/f = 2/50 – 1/50
1/f = 1/50
f = 50 cm = 0,5 m

Sekarang kita cari kekuatan lensa dengan rumus:
P = 1/f
P = 1/0,5
P = 2 dioptri
Jadi, kekuatan lensa yang harus beliau gunakan supaya bisa melihat benda menyerupai mata normal yakni 2 dioptri.


Demikian uraian singkat dari Mafia Online perihal penyebab dan cara menanggulangi cacat mata hipermetropi atau rabun dekat. Mohon maaf kalau ada kata-kata atau perhitungan yang salah dalam postingan ini. Salam Mafia => Kita niscaya bisa.

Sumber http://mafia.mafiaol.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penyebab Dan Menanggulangi Cacat Mata Hipermetropi (Rabun Dekat)"

Posting Komentar