Pada waktu Sekolah Menengah Pertama anda sudah mempelajari perihal cahaya dan alat optik. Sekarang pada pembahasan ini anda akan mencar ilmu lebih jauh mengenai cahaya dan alat optik. Sebelum anda mempelajari perihal cahaya dan alat optik, kita akan awali dengan mempelajari perihal teori cahaya. Berikut ini berandal online akan jelaskan beberapa teori cahaya.
Teori Cahaya Sebagai Partikel
Pada pertengahan masa ke 17 M sampai masa pertengahan masa ke 17 M, sejarah fisika sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran dan karya dari Sir Isac Newton. Pada tahun 1671, Newton menerbitkan karya ilmiah pertama perihal cahaya dan warna. Karya ilmiah ini diterima baik oleh semua kalangan ilmuwan pada masa itu kecuali Hooke dan Huygens. Hooke dan Huygens keberatan dengan karya ilmiah Newton yang menyatakan bahwa cahaya merupakan partikel-partikel yang bergerak, sedangkan Hooke dan Huygens menyatakan bahwa cahaya merupakan sebuah gelombang.
Teori cahaya sebagai partikel sanggup menjelaskan bahwa perambatan cahaya berupa garis lurus yang tidak sanggup dilihat dari belakang sebuah penghalang. Pada masa 17 M, Newton menemukan komposisi cahaya putih yang diintegrasikan dengan fenomena warna. Upaya ini merupakan titik awal kajian khusus perihal cahaya yang menjadi dasar bagi fisika modern. Newton tertarik melaksanakan pengujian dengan memakai prisma dan kaca. Ketika beling diarahkan pada prisma, cahaya putih sanggup memunculkan warna. Newton juga banyak melaksanakan penelitian di alam dengan memakai media menyerupai minyak, air dan gelembung sabun. Berdasarkan hasil penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa pada umumnya, cahaya terdiri atas sekumpulan partikel yang disebut Corpuscles.
Pada pertengahan masa ke 17 M sampai masa pertengahan masa ke 17 M, sejarah fisika sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran dan karya dari Sir Isac Newton. Pada tahun 1671, Newton menerbitkan karya ilmiah pertama perihal cahaya dan warna. Karya ilmiah ini diterima baik oleh semua kalangan ilmuwan pada masa itu kecuali Hooke dan Huygens. Hooke dan Huygens keberatan dengan karya ilmiah Newton yang menyatakan bahwa cahaya merupakan partikel-partikel yang bergerak, sedangkan Hooke dan Huygens menyatakan bahwa cahaya merupakan sebuah gelombang.
Teori cahaya sebagai partikel sanggup menjelaskan bahwa perambatan cahaya berupa garis lurus yang tidak sanggup dilihat dari belakang sebuah penghalang. Pada masa 17 M, Newton menemukan komposisi cahaya putih yang diintegrasikan dengan fenomena warna. Upaya ini merupakan titik awal kajian khusus perihal cahaya yang menjadi dasar bagi fisika modern. Newton tertarik melaksanakan pengujian dengan memakai prisma dan kaca. Ketika beling diarahkan pada prisma, cahaya putih sanggup memunculkan warna. Newton juga banyak melaksanakan penelitian di alam dengan memakai media menyerupai minyak, air dan gelembung sabun. Berdasarkan hasil penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa pada umumnya, cahaya terdiri atas sekumpulan partikel yang disebut Corpuscles.
Teori Cahaya Sebagai Gelombang
Pada tahun 1678, Huygens berusaha melawan teori cahaya sebagai partikel dengan menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang yang bergerak dengan kecepatan tertentu dalam medium eter.
Menurut Huygens, titik-titk pada muka gelombang yang merambat sanggup dianggap sebagai gelombang baru. Pada gelombang lingkaran, muka gelombangnya berupa lingkaran, sedangkan pada gelombang datar, muka gelombangnya berupa garis lurus. Teori gelombang sanggup meyakinkan bahwa cahaya di dalam air lebih lambat merambat daripada di udara. Dengan demikian, meurut Huygens teori cahaya sebagai partikel yang diungkapkan oleh Newton menjadi gugur. Walaupun demikian, teori gelombang yang dinyatakan oleh Huygens tidak sanggup menjelaskan perihal perambatan cahaya berupa garis lurus. Kelemahan ini yang menjadikan Newton tidak sepakat dengan teori gelombang. Teori Huygens bisa menemukan rumus-rumus pembiasan dan pemantulan cahaya dengan sangat memuaskan.
Pada tahun 1678, Huygens berusaha melawan teori cahaya sebagai partikel dengan menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang yang bergerak dengan kecepatan tertentu dalam medium eter.
Menurut Huygens, titik-titk pada muka gelombang yang merambat sanggup dianggap sebagai gelombang baru. Pada gelombang lingkaran, muka gelombangnya berupa lingkaran, sedangkan pada gelombang datar, muka gelombangnya berupa garis lurus. Teori gelombang sanggup meyakinkan bahwa cahaya di dalam air lebih lambat merambat daripada di udara. Dengan demikian, meurut Huygens teori cahaya sebagai partikel yang diungkapkan oleh Newton menjadi gugur. Walaupun demikian, teori gelombang yang dinyatakan oleh Huygens tidak sanggup menjelaskan perihal perambatan cahaya berupa garis lurus. Kelemahan ini yang menjadikan Newton tidak sepakat dengan teori gelombang. Teori Huygens bisa menemukan rumus-rumus pembiasan dan pemantulan cahaya dengan sangat memuaskan.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Teori-Teori Wacana Cahaya"
Posting Komentar