Budidaya Kentang – Salah satu jenis sayur yang banyak kita jumpai di pasaran yakni kentang. Kentang merupakan sayur yang kaya akan serat dan karbohidrat yang mengenyangkan. Kentang seringkali dijadikan materi baku untuk aneka macam olahan kuliner mulai dari kuliner asin, gurih, pedas, bahkan manis.
Tanaman satu ini memang dapat diolah menjadi segala macam jenis makanan. Tak heran bila permintaannya tidak pernah turun meskipun harga jual dari kentang ini sering naik turun.
Kentang ini sendiri mempunyai nama latin Solanum tuberosum L dari keluarga Solananceae yang masuk dalam jenis tumbuhan dikotil atau berkeping dua. Tanaman kentang termasuk dalam tumbuhan semusim dan berkembang biak secara vegetatif melalui umbi.
Budidaya kentang akan tumbuh subur dan lebat bila ditanam pada kawasan yang mempunyai iklim atau suhu yang hambar alasannya bila suhu udara tinggi atau panas, maka tumbuhan kentang tidak dapat membentuk umbi.
Ketinggian yang cocok dan baik untuk menanam kentang yakni berada sekitar 1000 – 2000 meter diatas permukaan laut. Selain itu, suhu lingkungan yang baik yakni berada pada angka 14 – 22 derajat celcius.
Curah hujan juga harus diperhatikan, yakni 1000-1500 mm untuk menunjang pertumbuhan kentang dengan baik. Jika curah hujan terlalu tinggi maka akan menyebabkan kebusukan pada umbi kentang.
Di Indonesia sendiri, budidaya kentang pertama kali dilakukan pada kala ke-18 di Cibodas, Lembang, Pangalengan dan juga Tengger. Setelah itu menyebar ke pulau Sumatera yakni di dataran tinggi Kerinci. Namun dikala ini, di Indonesia sudah banyak tempat yang menjadi pusat budidaya sayur kentang.
Prospek perjuangan membudidayakan kentang memang sangat menjanjikan dan masih terbuka lebar. Nah, bagi kalian yang berminat untuk mencoba peluang perjuangan pertanian ini dapat banget lho.
Masih resah bagaimana cara menanam kentang yang baik dan benar? Tidak perlu khawatir, alasannya disini akan di jelaskan mengenai langkah-langkah membudidayakan kentang dengan benar. Tak perlu lama-lama lagi, yuk check it out!
Tahapan Budidaya Kentang
1. Persiapan Lahan Budidaya
Langkah yang pertama kali haru dilakukan yakni memperhatikan keadaan tanah yang akan digunakan untuk menanam kentang, apakah tanah itu dalam keadaan padat atau gembur.
Apabila tanah tersebut padat, maka diharapkan penggemburan dengan cara dibajak atau dicangkul secara manual dengan kedalaman sekitar 30 cm mengingat tumbuhan kentang yang diambil yakni umbinya.
Nah, bila sudah tamat pembajakan, maka diamkanlah tanah tersebut selama 2-3 hari kemudian garu tanah tersebut sedalam 5 cm dan diamkan kembali selama 1 minggu.
Apabila tanah sudah dalam keadaan gembur, maka untuk pengolahannya cukup dengan menggaru tanah dengan kedalaman 5 cm dan kemudian dibiarkan selama 1 minggu. Pendiaman lahan selama 1 ahad ini bertujuan untuk memperbaiki aerasi dari tanah.
Selain itu, kondisi kelembaban tanah juga harus diperhatikan alasannya kentang merupakan tumbuhan yang sensitif sehingga keadaan tanah harus normal. Normal disini maksudnya tidak terlalu lembab atau terlalu kering. Banyak petani yang gagal membudidayakan kentang alasannya kondisi kelembaban tanah tidak diperhatikan.
Jika tanah dalam kondisi basah, siapkan sistem irigasi berupa garitan yang sedikit ditinggikan. Jika tanah dalam kondisi kering, maka lakukan penyiraman secara teratur. Tanah yang sudah dibiarkan selama seminggu selanjutnya diratakan dan dibentuk garitan dengan lebar 80 cm dan dengan ketinggian 5 cm.
2. Proses Pemupukan Tanah
Pada proses pemupukan, pupuk ditebar pada permukaan garitan memakai pupuk kandang. Takaran pupuk sangkar yang ideal untuk tumbuhan kentang yakni sekitar 20-50 ton per hektar tergantung tingkat kesuburan tanah pada lahan.
Selain pupuk kandang, tambahkan juga pupuk NPK dengan dosis 350 kg per hektar. Cara pemupukannya dapat dengan disebar atau terpusat dengan menciptakan lubang didekat umbi kentang.
3. Persiapan Benih
Untuk penanaman, umbi bibit kentang harus disimpan dulu selama 3 bulan sebelum ditanam. Hal ini difungsikan untuk mengetahui bibit tersebut dapat bertunas dengan baik atau tidak alasannya umbi kentang itu sendiri mempunyai masa dormasi.
Umbi yang telah bertunas dan panjang tunasnya lebih dari 2cm lebih baik dibuang alasannya tunas yang terlalu panjang tidak baik untuk ditumbuhkan. Berat umbi yang baik untuk bibit mempunyai berat sekitar 30-50 gram per buah.
4. Proses Penanaman Benih Kentang
Cara menanamnya yakni dengan meletakkan umbi yang telah dipangkas di dalam garitan diatas pupuk yang telah disebar sebelumnya. Lakukan penanaman dengan jarak tanam sekitar 20-30 cm. Setelah itu, timbun umbi memakai tanah dan membentuk gundukan setinggi 10-15 cm.
5. Proses Perawatan Tanaman Kentang
Untuk tahapan pemeliharaan tumbuhan kentang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan baik dan benar semoga menghasilkan tumbuhan kentang yang subur dan sehat serta menghasilkan umbi kentang yang berkualitas.
Hal-hal tersebut diantaranya menyerupai penyiraman, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit tanaman. Pemeliharaan tumbuhan kentang ini memerlukan kecermatan dan kedisiplinan yang tinggi. Lebih detailnya yakni sebagai berikut :
-
Penyiraman Tanaman
Lakukan penyiraman sesuai dengan kondisi tanah serta curah hujan setempat. Jika berada pada kawasan yang sering hujan maka penyiraman tidak perlu sering dilakukan, sedangkan pada kawasan yang jarang hujan dan kondisi tanah cenderung kering, maka penyiraman harus sering dilakukan. Namun, jangan hingga tanah dalam kondisi terlalu berair apalagi hingga tergenang.
-
Penyiangan Gulma dan Tanaman Liar
Proses penyiangan gulma dapat dilakukan bersamaan dengan perbaikan guludan. Lakukan pemotongan gulma dengan sabit atau koret. Penyiangan gulma selanjutnya dilakukan sesudah kentang berumur 2 bulan dan tidak perlu dilakukan penyiangan lagi setelahnya.
-
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Tahapan ini sangat penting dan harus dilakukan alasannya mempengaruhi kualitas dan hasil panen tumbuhan kentang. Berikan penyemprotan fungisida maupun insektisida semenjak tumbuhan berumur 10 hari sesudah tanam.
Lakukan penyemprotan dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu tergantung tanda-tanda yang timbul. Selain dengan penyemprotan, pengendalian hama dapat dilakukan dengan melaksanakan rotasi tanaman.
Artikel terkait: Jenis & Cara Membuat Pestisida Organik
6. Pemanenan Tanaman Kentang
Kentang yang siap panen biasanya berumur 80-120 hari tergantung jenis varietas yang ditanam. Pemanenan harus dilakukan dengan benar, jangan terlalu renta ataupun jangan terlalu muda. Pemanenan kentang yang terlalu muda akan menciptakan kentang berkualitas rendah alasannya kandungan karbohidrat yang terkandung dalam kentang belum optimum. Sedangkan pemanenan yang terlalu renta akan menyebabkan risiko umbi kentang terjangkit penyakit tinggi.
Lakukan pemanenan dengan memakai garbu, lakukan dengan benar dan jangan hingga garbu mengenai umbi. Jika khawatir ada kerusakan bila memakai garbu, kau dapat diganti dengan cangkul tangan atau kored.
Alat ini dapat meminimalisir kerusakan pada umbi kentang. Setelah diambil, lakukan penjemuran sesaat pada umbi kentang hingga tanah yang melekat rontok dengan sendirinya lakukan pengemasan dengan memasukkan umbi kentang ke dalam karung. Kentang siap dijual deh!
***
Demikian ulasan mengenai cara budidaya kentang di dataran tinggi yang dapat menambah wawasan anda perihal pertanian. Semoga bermanfaat.
Simak juga yuk: Takaran, Kandungan dan Manfaat Pupuk Urea
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Panduan Cara Menanam Kentang Step By Step"
Posting Komentar