Jika dibandingkan dengan burung kicau lainnya menyerupai Pleci dan Lovebird, maka bisa dikatakan Opior mempunyai pamor yang tidak begitu baik.
Masih jarang orang yang memelihara Opior.
Entah itu sebagai peliharaan dirumah ataupun untuk perlombaan.
Burung Opior memakan buah-buahan anggun dan juga nektar, menyerupai halnya Burung Kolibri.
1. Opior Jawa (Lophozosterops j4vanicus)
Opior Jawa mempunyai bunyi berbunyi “ciak, ciak”.
Karena suaranya dinilai menyerupai anak ayam yang kehilangan induk, maka tidak heran kalau burung ini tidak begitu terkenal dikalangan kicaumania.
Padahal kalau mendapakan perawatan yang baik, Opior Jawa bisa menghasilkan bunyi kicau yang tidak kalah merdu dengan burung lainnya.
Dikalangan kicaumania yagn memelihara burung ini, umumnya merupakan Opior Jawa yang berasal dari tempat Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selain nektar dan buah manis, Sobat Wikicau juga bisa menunjukkan EF berupa serangga-serangga kecil menyerupai jangkrik, ulat hongkong, sampai laba-laba.
Beberapa kicaumania juga sering menyebut burung ini dengan sebutan Robin Jawa.
2. Opior Sulawesi (Lophozosterops squamiceps)
Opior Sulawesi mempunyai nama latin Lophozosterops squamiceps, habitatnya di dataran tinggi (1000 mdpl).
Sama menyerupai namanya, jenis Opior ini merupakan burung endemik dari Pulau Sulawesi.
Opior Sulawesi biasanya mendiami pinggiran hutan dan hutan primer.
Bagian kepala burung ini mempunyai warna abu-abu dengan gradasi putih disekitar janggutnya.
Tubuh bab bawahnya berwarna kuning, dan bab atasnya berwarna hijau.
Rata-rata panjang badan Opior Sulawesi remaja yakni 12 cm.
Baca juga: Cara Membuat Ramuan Apel Merah Untuk Burung Kicau
3. Opior Flores (Lophozosterops superciliaris)
Burung Opior Flores mempunyai ukurang badan yang tidak jauh berbeda dengan Opior Sulawesi.
Rata-rata dewasanya mempunyai ukuran badan 13 cm.
Mata Opior Flores berwarna hitam pekat, dengan lingkar mata putih.
Bulu dibagian atas berwarna kuning, sehingga terlihat menyerupai sebuah alis.
Sedangkan bulu di kepala bab atas berwarna cokelat, bab pipi berwarna abu-abu dan paruh berwarna hitam.
Bulu bab dada sampai ke belakang berwarna kuning, sedangkan badan bab atas berwarna kehijauan.
Burung Opior Flores sanggup ditemukan di NTT, NTB, Sumbawa dan tentu saja Flores.
Opior Flores mempunyai suara kicauan yang relatif lebih bervariasi dibandingkan dengan jenis Opior diatas.
4. Opior Kepala Abu (Lophozosterops pinaiae)
Segera…
5. Opior Jambul (Lophozosterops dohertyi)
Burung berjulukan latin Lophozosterops dohertyi ini banyak ditemukan di wilayah Satonda, Sumbawa dan juga Flores.
Paruh dan matanya berwarna hitam pekat.
Sedangkan bulu bab atas (dari kepala sampai ekor) berwarna cokelat tua.
Sedangkan bulu bab bawah berwarna kuning.
Yang menarik dari Opior Jambul tentu yakni jambulnya.
Walau tidak begitu kentara, namun Sobat Wikicau akan bisa melihatnya kalau diperhatikan secara secama.
Karenanya, jenis Opior ini disebut dengan Opior Jambul.
6. Opior Paruh Tebal (Heleia crassirostris)
Buurng Opior Paruh Tebal mempunyai ciri fisik yang sedikit berbeda dengan Burung Opior lainnya, terutama pada warna bulu.
Opior Paruh Tebal merupakan burung endemik Sumbawa dan Flores.
Jika sebagian besar spesies Burung Opior mempunyai warna bulu kuning-kehijauan, maka Opior Paruh Tebal didominasi dengan bulu berwarna cokelat (bagian atas) dan putih (bagian bawah).
Memiliki mata berwarna kuning dengan pupil berwarna hitam.
Ukuran badan rata-rata dewasanya juga cukup besar, bisa mencapai 13,5 cm
Beberapa tahun lau Opior Paruh Tebal sempat digemari para kicaumania alasannya yakni suaranya yang lantang dan bervariasi.
Jadi, Sobat Wikicau bisa mencoba memeliharanya dirumah.
7. Opior Kalimantan (Oculocincta squamifrons)
Segera…
8. Opior Buru (Madanga ruficollis)
Segera…
9. Opior Dwiwarna (Tephrozosterops stalkeri)
Segera…
10. Opior Mata Hitam (Chlorocharis emiliae)
Sama menyerupai namanya, Burung Opior ini mempunyai ciri unik yaitu bola mata berwarna hitam dan dikelilingin dengan kulit sekitar mata berwarna hitam pula.
Sehingga seperti burung ini menggunakan kacamata berwarna hitam.
Paruhnya berwarna cokelat muda.
Warna bulunya hampir seragam, mulai dari kepala sampai ekor, yaitu berwarna hijau kusam.
Ukuran tubuhnya cukup besar dibandingkan jenis Opior lainnya, bisa mencapai 14 cm.
Sumber https://wikicau.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "10 Jenis Burung Opior Yang Ada Di Indonesia Cara Merawatnya"
Posting Komentar