Aneka Olahan Air Kelapa

   
 Kelapa merupakan tumbuhan perkebunan atau industri berupa batang lurus dari famili palmae. Kata coco pertama kali dipakai oleh Vasco da Gama atau sanggup juga dsebut Nux Indica, al djanz al kindi, ganz – ganz, nargil, narlie, tenga, temuai, coconut, dan pohon kehidupan.
     Kelapa (Cocos nucifera) ialah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Arecaceae merupakan sekelompok flora berbunga yang banyak anggotanya mempunyai nilai penting dalam kehidupan manusia.. Demikian pula enau dan pinang. Pemanfaatannya meliputi hampir semua bab tumbuhan, namun terutama ialah buahnya. 
     Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh insan sehingga dianggap sebagai flora serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga ialah sebutan untuk buah yang dihasilkan flora ini.
     Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, namun sekarang telah menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia
     Kelapa merupakan sumber daya alam Indonesia yang sangat potensial. Pohon kelapa sanggup tumbuh dengan baik di hampir seluruh wilayah Indonesia. Masyarakat pada umumnya sangat bersahabat dengan kelapa alasannya ialah penggunaannya sebagai santan pada kuliner sehari-hari, ataupun sebagai minyak kelapa.
     Umumnya kelapa tersebut hanya dimanfaatkan sebagai materi pangan (santan kelapa) ataupun minuman (es kelapa muda) yang nilai tambah secara ekonomi tergolong rendah. Hal ini tidak terlalu beda jauh dengan pemanfaatannya secara umum di Indonesia, yang masih berkutat pada produk kuliner dan minuman.
     Selain Buah Kelapa yang sanggup diproses menjadi majemuk produk bernilai ekonomi tinggi, Produk lain yang tak kalah pentingnya dari Kelapa Adalah Nira. Nira merupakan cairan dengan kadar gula tingi yang disadap dari Bunga Kelapa (Mayang). Produk yang sanggup dikembangkan dari nira antara lain ialah : Pakan lebah, gula kelapa, gula semut, bioetanol.

    NIRA
     Nira merupakan cairan bagus mengandung gula pada konsentrasi 7,5 hingga 20,0 % yang terdapat di dalam bunga tumbuhan aren, kelapa dan lontar yang pucuknya belum membuka dan diperoleh dengan cara penyadapan. 
Pada umumnya masyarakat memanfaatkan nira kelapa untuk pembuatan gula merah  dan gula semut, selain itu sanggup dipakai  sebagai minuman segar baik dari niranya eksklusif maupun nira yang dibentuk sirup 
     Kelapa merupakan sumber daya alam Indonesia yang sangat potensial. Pohon kelapa sanggup tumbuh dengan baik di hampir seluruh wilayah Indonesia. Masyarakat pada umumnya sangat bersahabat dengan kelapa alasannya ialah penggunaannya sebagai santan pada kuliner sehari-hari, ataupun sebagai minyak kelapa.
     Umumnya kelapa tersebut hanya dimanfaatkan sebagai materi pangan (santan kelapa) ataupun minuman (es kelapa muda) yang nilai tambah secara ekonomi tergolong rendah. Hal ini tidak terlalu beda jauh dengan pemanfaatannya secara umum di Indonesia, yang masih berkutat pada produk kuliner dan minuman.
     Selain Buah Kelapa yang sanggup diproses menjadi majemuk produk bernilai ekonomi tinggi, Produk lain yang tak kalah pentingnya dari Kelapa Adalah Nira. Nira merupakan cairan dengan kadar gula tingi yang disadap dari Bunga Kelapa (Mayang). Produk yang sanggup dikembangkan dari nira antara lain ialah : Pakan lebah, gula kelapa, gula semut, bioetanol
     Nira kelapa mempunyai kandungan asam amino yang lebih tinggiAda 17 asam amino (esensial dan non esensial) yang sangat penting untuk meningkatkan fungsi sistem saraf dan otak, memperbaiki jaringan otot dan mendorong level energi dan sistem kekebalan badan Asam amino kerap disebut sebagai "building block of protein".
Perlu diketahui bahwa air kelapa mengandung 4,7% dari total padatan, 2,6 % gula, 0,55 % protein, 0,74 % lemak, serta 0,46 % mineral. 
     Komposisi gizi yang baik dari buah kelapa tersebut mengakibatkan air kelapa sanggup difungsikan sebagai media untuk pertumbuhan mikroba, contohnya saja Acetobacter xylinum yang dipakai untuk produksi nata de coco.
Selain sanggup dimanfaatkan eksklusif sebagai minuman segar dengan banyak sekali manfaat yang terkandung didalamnya, air kelapa sanggup diolah lebih lanjut menjadi banyak sekali macam produk yaitu ;

1.CUKA KELAPA
     Cuka merupakan cairan yang diproduksi dari materi dasar banyak sekali macam flora yang kaya kandungan pati ataupun karbohidrat melalui fermentasi alkohol dan asetat, cuka pada umumnya mempunyai tingkat keasaman tidak kurang dari 4%. 
Adanya limbah air kelapa dalam jumlah besar sebagai by product dari pengolahan kopra dan virgin coconut oil 
     Produk pangan dari materi dasar air kelapa yang umumnya dikenal oleh masyarakat ialah produk minuman air kelapa dan nata de coco. Namun selain produk-produk tersebut air kelapa mempunyai potensi untuk diolah menjadi sirup kelapa maupun cuka kelapa.
Secara tradisional, cuka kelapa dibentuk dengan cara fermentasi yeast (Sacharomyces cereviceae) pada air kelapa yang akan menghasilkan cairan berlalkohol. Air kelapa yang telah difermentasi kemudian mengalami fermentasi lanjutan untuk menghasilkan asam cairan berasam dengan starter kuman asetat. 
     Fermentasi cuka dimulai pada dikala terbentuk 5% etanol pada air kelapa, namun terdapat duduk masalah kehalalan. Sehingga sebagai solusi, starter Acetobacter aceti secara eksklusif diberi tanpa melaksanakan tahap fermentasi alkohol terlebih dahulu, sehingga fermentasi alikohol impulsif yang terjadi sanggup eksklusif terfermentasi menjadi asam asetat.
Berikut tahapan pengolahan cuka kelapa secara lengkap:
     1. Persiapan Bahan. 
Dalam memproduksi cuka kelapa diharapkan penambahan gula sebesar 10-12%, alasannya ialah kadar gula pada air kelapa tergolong rendah yaitu hanya 2,6% gula. Cuka kelapa selain dibentuk dari air kelapa sanggup juga dibentuk dari nira kelapa. Nira merupakan cairan bagus mengandung gula pada konsentrasi 7,5 hingga 20% hasil penyadapan.
     2. Penyaringan. 
Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang ikut terbawa
     3. Pasteurisasi dan Pendinginan. 
Pasteurisasi untuk membunuh kuman patogen dengan memakai suhu 60-65ºC selama 5- 10 menit biar bisa mempertahankan 4% keasaman. Pendinginan bertujuan untuk pengondisian  mikroorganisme sanggup tumbuh.
     4. Peningkatan Kadar Gula. 
Gula ditambahkan dan dicampur untuk menyediakan substrat untuk jalannya fermentasi. Kemudian starter dicampur, starter sanggup berupa adonan cuka yang telah mengandung kuman asetat (Acetobacter acetii) sebanyak ±2,7 gr starter per liter. Starter akan memulai fermentasi untuk menghasilkan asam cuka
     5. Fermentasi Alkohol
Menggunakan khamir Sacharomyces cereviceae.
     6. Fermentasi untuk menghasilkan Asam Asetat. 
Merupakan fermentasi aerobik untuk pertumbuhan kuman penghasil asam cuka (Acetobacter aceti). Fermentasi sanggup dilakukan dengan alat yang sederhana namun efektif disebut acetator.
     7. Pemanenan Cuka. 
Cuka yang telah mengandung 4-5% asam cuka dikemas, cuka dikeluarkan melalui kran pada acetator
Acetator ialah seperangkat peralatan sederhana yang sanggup mempercepat fermentasi cuka dari 4-15 ahad (secara tradisional) menjadi 2-3 minggu. Acetator sanggup dirakit dengan menggunkan drum HDPE yang tahan terhadap asam dengan kapasitas hingga 200 liter, satu unit alat kompresos udara (untuk penyedia oksigen) 1 HP, serangkaian katup pengendali tekanan udara, serta kran pengendali ajaran pemanenan cuka.
Cuka kelapa dikemas biar produk terjamin sehingga sanggup hingga ke konsumen dalam kondisi yang tidak berubah sejak keluar pabrik produksi.  Sifat produk yang asam menciptakan materi kemasan yang dipilih harus tahan sifat korosif dari cuka air kelapa yang mempunyai karakteristik 4-5%  total asam tertitrasi dengan pH 4.0. Bahan-bahan yang dinilai sempurna untuk materi tersebut
B. GULA KELAPA / GULA JAWA
Ada beberapa macam produk gula jawa yang biasanya banyak diminati oleh Pabrik Makanan dan Minuman antara lain :
     1. Gula Cetak / Coconut Palm Sugar
Gula kelapa yang dalam perdagangan dikenal sebagai Gula Jawa atau Gula Merah merupakan hasil pengolahan nira kelapa dengan cita rasa yang khas sehingga penggunaannya tidak sanggup digantikan oleh jenis gula yang lain. 
Selain berfungsi sebagai pemanis, gula jawa juga berfungsi sebagai pewarna coklat
Untuk sanggup memproduksi gula kelapa diharapkan alat-alat sederhana  seperti ; pongkor (tempat menaruh nira), wajan untuk merebus, pengaduk dari kayu, tungku, kayu bakar, bubung (dari bambu). 
Adapun urutan pengerjaan gula kelapa ialah : 
     1. Memeras untuk memperoleh nira, rata-rata untuk setiap produksi diharapkan 10 pohon kelapa. 
     2. Air Nira yang telah diambil dari pohon tersebut dituangkan kesebuah wajan besar dan 
     3. Dimasak, pekerjaan tersebut dikenal dengan mengidel untuk pengerjaan ini membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. 
     4. Setelah selesai mengidel maka gula siap dicetak
     5. dengan cara menuangkan gula cair kedalam bubung, dinantikan hingga hambar kemudian gres cetakan dibuka

     2. Gula Bubuk / Gula Semut / Palm Suiker
Gula semut sanggup dikatakan produk turunan dari gula kelapa biasa. Jika dibandingkan dengan gula kelapa biasa, bisa dikatakan gula semut mempunyai bentuk yang lebih mudah dan lebih awet. Pada umumnya, gula kelapa hanya bisa bertahan sekitar sebulan bila disimpan dalam suhu ruang. Namun, kalau disimpan lebih usang lagi, biasanya gula akan lumer dan tengik. Sementara untuk gula semut, usia simpannya bisa mencapai lebih dari satu tahun. Dari sisi kandungan gizi, gula semut sanggup disebut ”jawaranya”. Dibandingkan dengan gula pasir biasa, gula yang berwarna coklat muda ini lebih banyak mempunyai kadar protein, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi 
Pembuatan gula jawa secara tradisional umumnya hanya hingga pada pencetakan saja. Dari gula ini bisa diproses menjadi gula kristal. 
Tahapan Membuat Gula Semut
     1. Pengambilan nira. Untuk setiap 5 liter nira kelapa, ditambahkan kapur 0,5 gr atau setengah sendok teh. Kedua, 
     2. Pembersihan nira. Nira hasil sadapan, jangan terlalu usang ditempat terbuka. Selanjutnya, nira disaring dan secepatnya dimasak pada suhu 60° C (untuk gula jawa). Saat dimasak, ditambahkan air kapur sekitar 6,5 pH selama 5-10 menit. 
     3. Kemudian nira yang sudah dimasak diangkat dan dibiarkan selama 10-25 menit biar kotoran mengendap. Busa yang terbentuk selama pengendapan dibuang dengan saringan bambu atau kawat yang halus. Ketiga, 
     4. Perebusan.Nira yang sudah higienis direbus kembali sambil diaduk-aduk yang kuat. Apabila nira sudah agak kental, api dikecilkan hingga jadinya betul-betul masak. 
     5. Pencetakan. Untuk pembuatan gula semut, nira dimasak hingga suhu 120°C. Pemasakan  diakhiri apabila tetesan nira pada air hambar berbentuk benang yang tidak terputus. Nira yang sudah masak dimasukkan ke dalam tempat yang berbentuk silinder dari kayu dan drum bekas. 
Tempat tersebut dilengkapi dengan poros putaran berupa garu (sisir) dari logam atau kayu. Poros tersebut diputar dengan tenaga manusia. Pemutaran harus dilakukan dengan cepat ketika keadaan nira masih panas. Setelah gula menjadi remah pemutaran diperlambat
C. Bioetanol
Bioetanol sanggup dibentuk dari nira kelapa. Hasil sadapan nira kelapa sehabis melalui proses fermentasi sanggup diolah menjadi bioetanol, dan bioetanol ini sanggup dipakai sebagai pengganti bensin sehabis mengalami proses pemurnian, cara pembuatannya yang gampang sehingga sanggup dibentuk di pedalaman atau tempat-tempat terpencil di daerah. Selain itu bioetanol atau yang lebih dikenal dengan nama alkohol merupakan produk yang di butuhkan dalam industri kimia, makanan, rokok, kedokteran, kosmetika dan lain-lain


Sumber http://equatornusantara.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aneka Olahan Air Kelapa"

Posting Komentar