Pengertian, Sifat, Dan Fungsi Protein

fungsi protein

RG Squad, niscaya tahu dong ya kalau protein itu banyak manfaatnya. Sedari kecil kita selalu diingatkan untuk rajin mengkonsumsi makanan-makanan yang mempunyai banyak kandungan protein, apalagi dikala kita dalam masa pertumbuhan. Nah, ngomong-ngomong soal protein, supaya kalian tahu lebih terang dan makin tahu fungsi protein, yuk simak artikel ini dengan baik!

A. Pengertian Protein

Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan polimerisasi dari asam amino-asam amino yang berbeda. Jadi, protein sanggup dikatakan sebagai suatu kopolimer.

Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan peptida antara asam amino dan penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya ikatan yang kompleks pada protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi kalau di dalamnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi, contohnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+ dengan hemoglobin pada darah.

B. Struktur Protein

fungsi protein

Struktur protein (Sumber: assignmenthelp.net)

Dengan memperhatikan ikatan-ikatan yang terjadi pada protein, sanggup disimpulkan bahwa struktur protein merupakan struktur yang kompleks. Struktur protein terdiri atas beberapa macam struktur lho Squad, diantaranya;

fungsi protein

  1. Struktur primer merupakan ikatan-ikatan peptida dari asam amino-asam amino pembentuk protein tersebut.
  2. Struktur sekunder terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus-gugus amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga membentuk lipatan-lipatan, contohnya membentuk α-heliks.
  3. Struktur tersier. Interaksi struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder yang lain melalui ikatan hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida (-S-S-),misalnya terbentuk rantai dobell-heliks.
  4. Struktur kuartener. Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk suatu protein.Pada kejadian ini, kadang kala terselip molekul atau ion lain yang bukan merupakan asam amino, contohnya pada hemoglobin, yang pada proteinnya terselip ion Fe3+.

C. Sifat-sifat Protein

  1. Sukar larut dalam air lantaran ukuran molekulnya yang sangat besar.
  2. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
  3. Bersifat amfoter lantaran membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga sanggup dipisahkan dari pelarutnya.
  4. Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akhir pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier hingga struktur primernya.

D. Protein Konjugasi

Protein konjugasi merupakan senyawa protein yang mengikat (terikat dengan) molekul lain yang bukan protein. Protein konjugasi terdiri atas :

  1. Nukleoprotein, merupakan protein yang terikat pada asam nukleat, terdapat pada inti sel dan kecambah biji-bijian.
  2. Glikoprotein, merupakan protein yang berikatan dengan karbohidrat, terdapat pada musin kelenjar ludah, hati dan tendon.
  3. Posfoprotein, merupakan protein yang berikatan dengan fosfat yang mengandung lesitin, terdapat pada susu atau kuning telur.
  4. Lipoprotein, merupakan protein yang terikat pada lipid (lemak), contohnya serum darah, kuning telur atau susu.
  5. Kromoprotein (metaloprotein), merupakan protein yang mengikat pigmen atau ion logam, contohnya hemoglobin.

E. Fungsi Protein

Protein sangat besar peranannya dalam proses metabolisme tubuh, terutama dalam pembentukan sel-sel gres untuk menggantikan sel yang rusak. Selain itu, fungsi protein lainnya adalah:

fungsi protein

  1. Sebagai enzim. Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut apoenzim merupakan molekul protein.
  2. Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
  3. Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul protein yang saling bergeseran.
  4. Penyusun jaringan (protein struktural). Berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya, contohnya keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel.
  5. Protein cadangan. Merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan, contohnya kecambah dan ovalbumin.
  6. Antibodi (protein antibodi). Berperan dalam melindungi badan dari mikroorganisme patogen.
  7. Pengatur reaksi (protein pengatur). Berfungsi sebagai pengatur reaksi di dalam tubuh, contohnya insulin yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
  8. Pengendali pertumbuhan. Bekerja sebagai peserta (reseptor) yang sanggup memengaruhi fungsi bagian-bagian DNA.

F. Uji Protein

Kamu tahu nggak kalau kita juga sanggup lho menguji ada atau tidak adanya protein pada suatu makanan, nah ada 3 cara untuk mengujinya:

1. Uji Biuret

Pereaksi yang dipakai yakni larutan NaOH 40% dan larutan CuSO4 1%. Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah dengan 0,1 mL larutan NaOH dan 2 tetes CuSO4. Suatu materi akan pertanda warna ungu atau merah muda kalau mengandung ikatan peptida (protein).

2. Uji Timbal (II) asetat

Pereaksi yang dipakai yakni larutan NaOH 40% dan kertas saring yang dibasahi larutan Pb(CH3COO)2. Sebanyak 2 mL sampel yang mengandung protein ditambah dengan NaOH kemudian dipanaskan pada penangas air. Uap yang terjadi diuji dengan kertas timbal (II) asetat. Jika terbentuk warna hitam pada kertas tersebut, berarti proteinnya mengandung belerang. Warna hitam pertanda bahwa S organik dirubah menjadi Na2S, yang kemudian bereaksi dengan Pb(CH3COO)2 membentuk PbS yang berwarna hitam.

3. Uji Xantoproteat

Pereaksi yang dipakai yakni asam nitrat pekat atau asam asetat pekat, dan sanggup juga asam sulfat pekat. Sebanyak 3 mL larutan sampel yang mengandung protein ditambah dengan 2 mL HNO3 pekat dan dipanaskan pada penangas air. Jika sudah dingin, ditambahkan NH3 atau NaOH. Jika ditambahkan NH3 akan berwarna kuning dan kalau ditambahkan NaOH akan berwarna jingga. Uji Xantoproteat dipakai untuk pertanda adanya cincin benzen pada protein.

Nah, kini kalian tahukan seberapa pentingnya protein itu. Selain itu, kalian juga jadi tahu cara menguji ada atau tidak adanya kandungan protein pada suatu makanan. Jika kalian ingin lebih dalam mempelajari topik-topik pelajaran kimia, kalian sanggup lho bergabung di sebuah grup berguru yang di dalamnya terdapat pelajar-pelajar di seluruh Indonesia, bagaimana caranya? Gampang, kalian tinggal d0wnl0ad aplikasi ruangguru dan daftar di ruangguru digitalbootcamp.

New Call-to-action

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian, Sifat, Dan Fungsi Protein"

Posting Komentar