Burung hantu sekarang menjadi salah satu binatang peliharaan terpopuler di kalangan penggemar satwa unik. Selain sebagai satwa hias, burung tersebut kini juga sudah mulai banyak dipelihara untuk partner Free Fly oleh para pemiliknya.
Burung tersebut merupakan salah satu dari beberapa jenis burung yang cerdas. Dan lebih gampang dilatih untuk Free Fly bila dibandingkan dengan jenis burung lainnya. Beberapa pendapat menyimpulkan bahwa burung elang dan burung hantu mempunyai sifat sebagai pemburu di habitat aslinya.
Berbeda dengan jenis burung lain yang banyak memakan biji-bijian atau dedaunan sehingga lebih sulit dilatih untuk mengejar atau berburu.
Burung Hantu Menjadi Mitra Petani
Kemampuan berburu inilah yang lalu dimanfaatkan oleh petani-petani di beberapa tempat sebagai kawan pembasmi hama di sawahnya.
Masing-masing persawahan mempunyai permasalahan hamanya sendiri sehingga memerlukan penanganan dan kawan pembasmi yang berbeda. Saat ini mulai banyak petani yang memanfaatkan predator alami dari masing-masing hama untuk menyelamatkan sawah atau perkebunannya.
Sebagai contoh, untuk membasmi hama wereng, petani menggunakan laba-laba, jangkrik, belalang, dan burung merpati sebagai predatornya. Sedangkan untuk membasmi hama tikus, para petani mulai mengandalkan burung hantu atau burung elang sebagai predator alaminya.
Pada tahun 2010, beberapa tempat di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pernah mengalami hampir gagal panen di sawahnya jawaban serangan hama tikus. Di beberapa persawahan bahkan pernah diadakan pembasmian massal hama tikus yang melibatkan banyak warganya.
Usaha tersebut tidak membuahkan hasil yang baik. Karena hama tikus termasuk salah satu jenis binatang yang cepat untuk berkembang biak sehingga pada periode berikutnya akan menyerang lagi. Namun, sesudah para petani mulai bermitra dengan burung hantu yang menjadi predator alaminya, serangan hama tikus mulai berkurang secara drastis dan memengaruhi jumlah panen selanjutnya.
Para petani di Klaten awalnya hanya mempunyai beberapa gupon atau rumah untuk burung hantu di sawah-sawahnya. Namun seiring terkenal dan efektifnya metode pengusiran hama ini, jumlah gupon dan burung yang menjadi kawan para petani juga semakin banyak. Bahkan metode ini banyak diikuti di beberapa Kota dan Kabupaten lain menyerupai Kabupaten Sleman, DIY.
Dibandingkan dengan burung elang, burung tersebut sekarang sudah mulai semakin banyak untuk dijadikan kawan oleh petani di Klaten. Selain alasannya burung elang lebih sulit untuk ditangkarkan. Penangkaran burung elang juga jumlahnya lebih sedikit apabila dibandingkan dengan burung hantu. Selain itu, berdasarkan beberapa petani, burung elang juga sering merusak gubuk dan menyerang peliharaan petani di rumahnya.
Desa Burung Hantu
Burung hantu yang banyak dijadikan kawan memberangus hama tikus yaitu jenis Tyto alba atau Serak Jawa yang sudah dikenal rakus memakan tikus. Dalam sehari, bahkan seekor burung bisa memakan sampai 7 ekor tikus.
Tyto alba cukup gampang didapatkan. Di Demak ada satu desa yang dikenal luas alasannya banyaknya burung jenis ini yang ditangkarkan di sana. Bahkan alasannya banyaknya jumlah burung yang ditangkarkan, Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah sudah dikenal di seluruh Indonesia dengan sebutan Desa Burung Hantu.
Untuk mengoptimalkan tugas burung ini sebagai pembasmi hama, pemerintah setempat perlu mengawasi agresi penangkapan liar pada burung tersebut. Pemerintah Desa atau Kabupaten/Kota bisa mengeluarkan kebijakan pelarangan perburuan liar burung hantu di daerahnya.
Usaha tersebut tidak membuahkan hasil yang baik. Karena hama tikus termasuk salah satu jenis binatang yang cepat untuk berkembang biak sehingga pada periode berikutnya akan menyerang lagi. Namun, sesudah para petani mulai bermitra dengan burung hantu yang menjadi predator alaminya, serangan hama tikus mulai berkurang secara drastis dan memengaruhi jumlah panen selanjutnya.
Karena selain sebagai kawan petani memberantas hama tikus, juga cukup digemari oleh pencinta burung hias alasannya keeksotisannya.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Burung Hantu Yang Menjadi Kawan Petani Di Klaten Hingga Dengan Partner Free Fly"
Posting Komentar