Smart Parents, mungkin sebagai orang renta Anda tidak akan percaya ketika anak didiagnosis mengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Anak yang dianggap hanya anak yang sangat aktif dan ingin tau dengan lingkungan sekitarnya, ternyata mengidap dilema yang memerlukan penanganan lebih dari seorang profesional. Sebenarnya apa sih ADHD itu? ADHD yakni sebuah kelainan pada otak yang mengakibatkan bawah umur sulit untuk berkonsentrasi dan tidak bisa mengendalikan reaksi impulsif yang ia lakukan. Untuk menangani anak ADHD dibutuhkan akad waktu, emosi, serta finansial yang tidak sedikit. Smart Parents harus mengetahui metode mendidik dan membesarkan anak yang tepat. Yuk, lihat cara-cara yang sanggup dilakukan untuk menangani anak ADHD.
1. Bantu anak menemukan kelebihan mereka
Bantu anak menemukan kelebihan mereka (Sumber: huffingtonpost.com)
Anak ADHD cenderung dianggap sebagai pengganggu, berisik, pembuat onar, dan sebagainya. Hal ini sanggup menciptakan anak tersebut merasa depresi dan tidak percaya diri. Perasaan menyerupai ini biasanya mulai muncul pada bawah umur ADHD yang berusia 8 tahun ke atas. Nah, kiprah orang renta sangat penting untuk membangkitkan kembali semangat anak, alasannya yakni setiap anak pastinya mempunyai kelebihan di bidang tertentu. Apalagi biasanya, bawah umur ADHD sanggup menguasai suatu hal setara dengan kemampuan orang-orang 5 tahun di atas umur mereka bila ia menaruh minat pada hal tertentu. Smart Parents sanggup memotivasi anak untuk lebih mengeksplorasi diri mereka di bidang yang mereka sukai atau kuasai dengan baik.
2. Mencari dukungan dari seorang profesional
Meminta dukungan dari profesional (Sumber: pathwaysneuropsychology.com)
Orang-orang terdekat dengan anak ADHD menyerupai orang tua, saudara, atau guru juga penting untuk mencari pengetahuan dan dukungan semoga sanggup membimbing para penderita dengan baik. Pertama, orang renta dan anak ADHD sanggup mengikuti terapi sikap untuk menyusun taktik guna membantu anak dalam berperilaku sehari-hari dan mengatasi situasi yang sulit. Misalnya dengan cara menerapkan sistem kebanggaan untuk menyemangati mereka. Kedua, mengikuti aktivitas training dan pengajaran untuk orang tua. Selain sanggup membantu orang renta untuk lebih memahami sikap anak ADHD, langkah ini sanggup memperlihatkan citra ihwal bimbingan spesifik yang dibutuhkan anak.
3. Jangan menuntut anak
Jangan menuntut anak (Sumber: lesvosnews.net)
Sebenarnya bawah umur ADHD yakni anak yang sangat cerdas. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan, namun terkadang mereka tidak tahu bagaimana harus memulainya. Maka dari itu, mereka mungkin menjadi lebih tidak konsisten dibandingkan dengan bawah umur normal lainnya. Misalnya, ulangan kali ini mereka mendapat nilai 90, namun ulangan selanjutnya mendapat nilai 50 dan terus berulang menyerupai itu. Hal inilah yang kadang salah diartikan oleh orang pada umumnya bahwa anak ADHD tidak pintar. Jangan pribadi menuntut anak menjadi lebih baik, bantulah mereka untuk terus fokus dan konsisten dalam berguru tanpa memaksanya.
4. Jujurlah pada anak ihwal ADHD yang dialaminya
Jujurlah pada anak (Sumber: understood.org)
Ini beliau hal terpenting yang harus Smart Parents lakukan. Para orang renta tidak dianjurkan untuk merahasiakan kepada anak ADHD ihwal apa yang dialaminya. Para orang renta juga tidak dianjurkan untuk membohongi anaknya dan jelaskan saja sejujur-jujurnya ihwal ADHD kepada anak. Beritahu mereka bahwa ADHD ini terjadi bukan alasannya yakni kesalahan dan sikap bandel mereka. Dengan terbuka kepada anak ihwal kondisi mereka, orang renta sanggup meringankan stigma ADHD yang ada pada anak. Anak ADHD juga perlu mengetahui keadaan mereka sesungguhnya dan mengerti bahwa mereka sanggup mengontrol hal tersebut.
5. Jangan hanya memberi perintah, tapi berikan juga penjelasan
Berikan klarifikasi ketika menugaskan sesuatu (Sumber: childswork.com)
Orang renta harus memperlihatkan alasan dari apa yang diminta kepada anak. Memberikan alasan kepada anak ADHD mengenai sesuatu yang ditugaskan kepadanya sanggup mengurangi kekhawatiran dan kebingunan pada anak. Saat menjelaskan, orang renta harus memakai bahasa yang positif dan jelas. Memberikan alasan kepada anak juga memperlihatkan sikap menghargai, dan harga diri sangat penting untuk anak yang mungkin merasa dirinya berbeda dengan orang lain.
6. Jangan terlalu protektif kepada anak
Biarkan anak berguru berdikari (Sumber: understood.org)
Seiring dengan berjalannya waktu, anak ADHD tentu akan tumbuh cukup umur dan berguru untuk mandiri. Kebanyakan orang renta dari anak ADHD niscaya berusaha menuntaskan dilema yang dialami anaknya. Hal ini kurang baik alasannya yakni anak akan berpikir setiap dilema yang mereka alami akan dibantu oleh orang tuanya alasannya yakni mereka mempunyai kekurangan. Arahkan anak untuk berguru berinisiatif mengerjakan apa yang harus dilakukan. Mungkin pada awalnya, bawah umur ini masih membutuhkan instruksi orang tua, namun semakin usang anak akan terbiasa mengambil keputusan sendiri untuk menuntaskan dilema mereka.
7. Terapkan hukum dan konsekuensi secara perlahan
Tetapkan hukum dan konsekuensi secara perlahan (Sumber: philly.com)
Untuk anak ADHD, sebaiknya orang renta menerapkan hukum dan konsekuensi secara lisan atau tertulis alasannya yakni cara ini biasanya lebih gampang untuk mereka. Orang renta sanggup menempelkan daftar tanggung jawab bawah umur dan hukum di dalam rumah. Anak ADHD mempunyai dilema untuk merencanakan waktu dalam jarak yang jauh, jadi bila ingin memperlihatkan penghargaan kepada anak berikanlah iming-iming hadiah dalam waktu dekat. Jelaskan juga konsekuensi secara jelas. Kemudian, terapkanlah konsekuensi yang sudah dibentuk secara perlahan-lahan namun tegas. Walaupun kadang orang renta sanggup merasa lelah dalam menghadapi anak, tapi usahakanlah jangan mendidik anak dengan garang atau marah-marah.
Smart Parents, ingatlah bahwa orang renta harus esktra sabar dalam menghadapi anak ADHD dan bisa mengontrol emosi semoga anak tidak merasa tertekan. Terlebih dalam proses belajar, anak ADHD akan sulit berdiam diri untuk waktu yang lama, jadi fasilitasilah mereka dengan metode berguru paling efektif. Nah untuk itu, Smart Parents sanggup memakai Ruangguru On-The-Go! Anak sanggup berguru di mana saja dan kapan saja tanpa kuota internet melalui video beranimasi, latihan soal, dan rangkuman infografis yang tentunya tidak akan menciptakan anak bosan. Yuk, coba sekarang!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "7 Panduan Menangani Anak Adhd"
Posting Komentar