Sejarah Kelas 11 | Latar Belakang Dan Imbas Gerakan Pan Islamisme Di Indonesia

Sejarah gerakan pan islamisme di Indonesia

Artikel ini menceritakan apa itu Pan Islamisme, latar belakang, dan juga dampaknya pada kehidupan umat muslim di Indonesia

--

Belakangan ini Indonesia lagi ramai ya Squad sama gerakan yang mengatasnamakan agama, terutama Islam. Mulai dari media sosial, hingga warung kopi, niscaya ada aja dialog soal gerakan ini. Ada yang pro dan ada juga yang kontra. Tapi itu masuk akal Squad, namanya juga negara demokrasi, berbeda pendapat itu niscaya terjadi. Selama yang terjadi itu langgar argumen dan bukan sentimen, itu tandanya masih baik-baik saja.

Lalu, pernah nggak kau bertanya-tanya, atau merasa sebal, kaya misalnya:

“Kenapa sih agama dibawa-bawa ke politik?”

“Ah itu niscaya ditunggangi partai politik.”

“Males ah sama politik, agama masa dijadiin alat.”

Hmm nggak sedikit orang berpikir kaya gitu, atau mungkin termasuk kamu? Nggak papa, itu tandanya orang-orang masih banyak yang belum paham soal sejarah dan tugas dari agama itu sendiri. Sebenarnya, agama dan politik itu dua hal yang saling berkaitan. Sangat erat. Setiap agama niscaya mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuannya itu, agama harus berpolitik. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, seorang pemimpin spiritual dan politikus India.

quotes mahatma gandhi

Oke, jadi begini Squad, ada sebuah paham yang berjulukan Pan-Islamisme. Pan-Islamisme ialah sebuah gerakan dan juga gagasan untuk menyatukan kaum muslimin, kemudian membangun dunia islam di bawah satu pemerintahan dan mengusir penjajahan dunia Barat atas dunia Islam.

Gagasan Pan-Islamisme lahir atas pemikiran Jamaluddin Al-Afghani. Saat itu Jamaluddin sedang berada di Mesir. Ia melihat betapa miskinnya negara itu, kemudian merasa abnormal dengan kondisi Mesir yang sangat gersang, padahal tanahnya subur dan kaya.

Mesir yang pada ketika itu mengalami permasalahan ekonomi, menciptakan banyak bangsa asing (dominan bangsa barat) masuk dan ikut campur dalam problem ini. Akan tetapi, campur tangan asing ini justru menciptakan Mesir semakin memburuk. Mesir terus dieksploitasi. Melihat hal ini, Jamaluddin mulai ulet berusaha membangun kesadaran bangsa timur bahwa bangsa barat telah mengeksploitasi bangsa mereka.

Selain Mesir, campur tangan bangsa barat terutama Inggris dan Amerika, juga dirasakan oleh tokoh-tokoh Islam di Afganistan, Irak, Iran, dan India. Kejadian inilah yang mendorong Jamaluddin Al-Afghani terus mendorong persatuan umat-umat Islam di dunia, dan berkembanglah paham Pan-Islamisme. Nah, untuk isi dari gerakan Pan-Islamisme, sanggup kita lihat dari teori pembaharuan Sayyid Jamaluddin Al-Afghani.

Teori pembaharuan sayyid jamaluddin Al Afghani

Paham Pan-Islamisme ini kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1924. Dalam perkembangannya, paham Pan Islamisme menjelma organisasi politik yang turut berjuang melawan penjajah, demi merebut kemerdekaan. Tentunya, mereka melakukannya melalui jalan-jalan Islam.

Salah satu organisasi atau partai pertama yang berperang penting dalam pergerakan Pan-Islamise di Indonesia ialah Sarekat Islam. Nah, kalau Sarekat Islam melemah, artinya posisi umat Isalm di Indonesia pun ikut melemah. Kenapa? Karena Sarekat Islam dianggap satu-satunya partai politik bagi orang Islam yang berlatarbelakang bidang sosial dan pendidikan.

Baca juga: Mengenal Organisasi Kebangsaan: Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij

Gerakan Pan-Islamisme di Indonesia muncul dan berkembang atas dasar gagasan Tjokroaminoto. Tjokroaminoto beropini bahwa, Islam itu meliputi kebebasan umat seluas-luasnya terkait dengan politik dan ekonomi. Ia menganggap, Islam telah menggariskan persaudaraan yang harus dilakukan oleh umat Islam di negara manapun, tanpa memandang suku, ras, bangsa, dan kelas.

Tjokroaminoto juga menyampaikan bila sejarah dan fatwa Islam itu sering melukiskan bahwa orang asing sekalipun sanggup menjadi sahabat karib. Bahkan sanggup melebihi hubungan saudara dari satu silsilah. Kemudian, munculnya paham ini di Indonesia juga dipengaruhi oleh peserta-peserta haji Indonesia yang banyak menetap di Mekkah untuk menuntut ilmu.

Setelah beberapa menetap dan dirasa ilmu yang didapatkan sudah cukup menjadi bekal, banyak ulama asal Indonesia yang sanggup bekerjasama dengan dunia Internasional Islam. Selanjutnya berkembanglah rasa persaudaraan dan persatuan antar sesama umat muslim. Puncak dari perasaan-perasaan tersebut yaitu ketika Kesultanan Turki Utsmaini mengembangkan pergerakan Pan-Islamismenya di Hindia Belanda.

Nah Squad, kini kau tahu kan mengapa gerakan islam di Indonesia begitu besar? Bahkan hingga ketika ini. Akan tetapi, kau juga harus sanggup benar-benar membedakan mana gerakan islam yang memang mempunyai tujuan untuk membebaskan umat dari kesengsaraan, dan mana yang hanya mementingkan kepentingan segelintir golongan.

Pada intinya, gerakan islam itu tidak membeda-bedakan ras, suku, bangsa, dan kelas. Gerakan Islam itu hangat, tetapi juga berpengaruh dalam membebaskan sesama umatnya dari kesengsaraan menyerupai kemiskinan, penindasan, dan juga eksploitasi manusia. Islam itu sama sekalii tidak mengajarkan permusuhan, tidak juga mengembangkan ujaran kebencian.

Jadi, apakah gerakan Islam di Indonesia hari ini masih termasuk ke dalam gerakan Pan-Islamisme? Seperti apa yang dicita-citakan oleh Sayyid Jamaluddin Al-Afghani. Yuk temukan jawabannya dengan terus memelajari sejarah dari akarnya. Tentunya kau sanggup berguru dengan asyik melalui ruangbelajar. Jangan lupa berlangganan yaa!

ruangbelajar

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Kelas 11 | Latar Belakang Dan Imbas Gerakan Pan Islamisme Di Indonesia"

Posting Komentar