Kisah Fatikhah, Sang Baby Sitter Yang Sukses Taklukan Sbmptn 2018

sbmptn 2018

Hai Squad! Apakah kau pernah mempunyai keinginan tapi tidak bisa mewujudkannya alasannya sesuatu? Hal itu yang dialami oleh Fatikhah, seorang gadis kelahiran tahun 1995 asal Jawa Tengah. Selepas lulus SMP, Fatikhah tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi alasannya terhalang biaya. Ayah Fatikhah ialah seorang buruh tani dan Ibu Fatikhah seorang ibu rumah tangga. Dengan penghasilan yang pas-pasan, orang renta Fatikhah tidak bisa membiayai sekolah putri sulungnya itu. Saat itu Fatikhah sadar bahwa beliau mustahil memaksakan kehendaknya untuk melanjutkan sekolah. Di usianya yang masih 16 tahun, Fatikhah kesannya tetapkan untuk merantau ke Jakarta.

Di Jakarta, Fatikhah berusaha mencari pekerjaan yang sanggup membantunya untuk melanjutkan sekolah. Mulai dari pengasuh lansia sampai menjadi baby sitter. Di tengah kesibukannya mengasuh anak sebagai baby sitter, Fatikhah kesannya menemukan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pemimpin Anak Bangsa (YPAB), di mana beliau sanggup melanjutkan sekolah untuk mendapat ijazah kesetaraan Sekolah Menengan Atas melalui kegiatan kejar Paket C. Setiap Sabtu dan Minggu, Fatikhah tiba ke PKBM YPAB untuk mengikuti kelas, selebihnya beliau harus berguru secara mandiri.

Sebagai seorang baby sitter, berguru secara sanggup bangun diatas kaki sendiri dirasa cukup berat alasannya Fatikhah harus membawa buku dan alat tulis sambil menunggu anak yang beliau asuh selesai sekolah. Beruntung PKBM PAB daerah Fatikhah berguru mendapat santunan dari Ruangguru, berupa kegiatan pembelajaran online Ruangguru digitalbootcamp Paket C. Melalui kegiatan ini, Ruangguru menunjukkan dukungan saluran materi pembelajaran secara online untuk siswa Paket C yang sanggup diakses kapan saja dan di mana saja, sehingga memudahkan siswa yang mempunyai pekerjaan penuh waktu untuk berguru di sela-sela kesibukannya. Program ini diberikan kepada 500 siswa di 22 PKBM di Jabodetabek dan Bandung, dan terselenggara berkat dukungan pemerintah Australia, Atlassian Foundation dan Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Dengan digitalbootcamp Paket C, setiap malam Fatikhah bisa berguru bersama tutor, fasilitator dan teman-teman yang tergabung dalam group chat di Whatsapp. Fatikhah merupakan salah satu siswa yang paling rajin menghadiri diskusi online. Menurutnya, tutor RGDB ramah dan menyenangkan sehingga beliau tidak takut untuk bertanya wacana materi yang tidak beliau pahami. Fatikhah juga mendapat modul berguru yang sanggup diakses melalui handphone. “Belajar jadi lebih mudah”, ungkapnya.

sbmptn 2018

Selain group chat dengan tutor standby, Fatikhah juga mendapat saluran gratis ruangbelajar. Di ruangbelajar, Fatikhah berkesempatan menonton video belajar, mengerjakan soal-soal latihan, serta membaca rangkuman materi yang dikemas dalam bentuk infografis dan sanggup disimpan di handphone. Fatikhah mengaku sangat menyukai video yang ada di ruangbelajar. Selain singkat dan jelas, animasi yang ada di video juga sangat menarik sehingga Fatikhah tidak merasa bosan menghabiskan waktu berjam-jam menonton video berguru sambil menunggu anak asuhnya pulang sekolah.

Dalam sebuah kesempatan, tim Ruangguru juga berkunjung ke PKBM PAB untuk menunjukkan sesi motivasi kepada siswa akseptor digitalbootcamp, termasuk Fatikhah. Fatikhah mengaku bahwa beliau semakin bersemangat mempersiapkan diri menghadapi ujian. Saat itu Fatikhah juga memberikan keinginannya untuk menjadi seorang guru. Selama ini Fatikhah merahasikan hal ini dari orang tuanya. Orang renta Fatikhah beranggapan bahwa wanita tidak seharusnya sekolah tinggi-tinggi, alasannya toh kesannya juga akan berakhir di dapur.

Fatikhah ingin sekali mematahkan anggapan orang tuanya itu dan bertekad untuk menjadi orang pertama di keluarganya yang meraih pendidikan tinggi. Memang, keluarga Fatikhah tidak ada yang berpendidikan tinggi, paling tinggi hanya tingkat SMP. Fatikhah yakin dengan pendidikan beliau sanggup merubah perekonomian keluarganya. Selain menunjukkan motivasi tambahan, tim Ruangguru juga membagikan paket Ruangguru On-The-Go! (OTG) kepada Fatikhah dan teman-temannya. Dengan paket OTG ini, Fatikhah sanggup menonton video berguru semakin mudah, tanpa takut kehabisan kuota. “Mudah dan menyenangkan, hanya butuh handphone dan charger”, sebut putri sulung dari tiga bersaudara ini.

Setelah 4 bulan lebih berguru bersama Ruangguru, kesannya ketika yang dinantikan pun tiba. Ujian Paket C serta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pun Fatikhah jalani untuk mewujudkan cita-citanya sebagai guru. Berkat kerja keras dan konsistensi Fatikhah untuk terus berguru dan berlatih soal-soal dari Ruangguru, Fatikhah kesannya berhasil lulus baik dalam ujian paket C maupun ujian SBMPTN yang populer sangat kompetitif. Ia berhasil menyisihkan lebih dari 60.000 orang lainnya yang sama-sama bersaing untuk mendapat kursi sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta.

Siapa sangka, dari mulanya hanya seorang anak buruh tani yang merantau menjadi baby sitter, impian Fatikhah untuk mencicipi dingklik kuliah kesannya terwujud. Dia berhasil masuk Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Khusus meski usianya sudah menginjak 23 tahun. Jadi, Squad, tak ada kata terlambat dan tak ada kata mengalah dalam meraih mimpi. Terus semangat ya belajarnya!

New Call-to-action

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Fatikhah, Sang Baby Sitter Yang Sukses Taklukan Sbmptn 2018"

Posting Komentar