Jangkrik menunjukkan protein yang tinggi sehingga cendet sering berkicau. Namun, derma berlebih juga sanggup merugikan lantaran burung sanggup overberahi dan mencabut ekornya sendiri.
Cendet ialah burung pemakan serangga yang membutuhkan asupan protein tinggi untuk dietnya. Untuk mencukupi semua kebutuhan burung, para pemilik kerap menunjukkan jangkrik hidup secara langsung. Pemberian jangkrik sanggup meningkatkan kekuatan dari cendet sehingga kerap berkicau dan suaranya jadi kuat.
Selain menunjukkan kekuatan pada cendet, derma jangkrik juga sanggup mempercepat pertumbuhan pada cendet remaja. Oleh lantaran itu, jangkrik selalu dicari lantaran mempunyai nutrisi tinggi dan gampang didapat lantaran sudah banyak peternak jangkrik yang bermunculan.
Meski derma jangkrik menunjukkan banyak manfaat, pemilik burung cendet tetap harus membatasinya. Terlalu sering memberi jangkrik akan menciptakan cendet mengalami beberapa hal merugikan berikut ini. Mari simak gotong royong supaya cendet pendekar Anda tetap ahli dan sanggup jadi juara dalam turnamen.
1. Cendet jadi Overberahi
Pemberian jangkrik yang berlebih akan menciptakan cendet overberahi. Keadaan ini cukup merugikan burung cendet aduan yang dipersiapkan untuk lomba. Saat overberahi, burung akan menjadi sedikit berangasan baik kepada pemilik atau orang lain. Jangkrik akan menciptakan badan dari cendet memanas dengan cepat. Akibatnya, anomali sikap kerap terjadi termasuk mengejar apa saja yang ada di dekatnya. Meski burung tetap berkicau, sikap yang janggal ini cukup menurunkan performa ketika lomba. Selain lebih liar dan kadang suka mematuk, cendet yang overberahi juga kerap salto di dalam kandang. Kalau keadaan ini terus terjadi, badan dari burung sanggup terluka dan bulunya rusak ketika menubruk kandang.
2. Cendet Mencabut Ekornya Sendiri
Efek lain dari derma jangkrik yang berlebihan ialah burung jadi kanibal. Meski cendet karnivora, ia tidak akan mematuk tubuhnya sendiri bila tidak diberi jangkrik berlebihan. Saat badan burung jadi panas, perilakunya jadi semakin liar sehingga sifat kanibalnya muncul. Hal yang kerap terjadi ketika cendet jadi kanibal ialah mencabut ekornya sendiri. Tanpa lantaran yang jelas, burung akan merusak ekornya yang panjang sampai habis bila tidak segera dihentikan. Cendet yang ekornya habis biasanya malas berkicau sampai tumbuh kembali.
Selain ekor, cendet juga akan mencabuti bulu lain yang berada di sayap atau leher. Mereka akan melakukannya terus-menerus sampai tubuhnya gundul di beberapa titik.
3. Cendet Makara Tidak Suka Voer
Meski diet dari cendet membutuhkan banyak protein, derma voer juga menciptakan burung menjadi lebih sehat. Kandungan karbohidrat, lemak, dan mineral lain tetap diharapkan oleh burung cendet. Pemberian jangkrik berlebih akan menciptakan cendet tidak mau memakan voer yang diberikan dan lebih menentukan kelaparan. Tanpa memakan voer, burung akan mengalami gangguan kesehatannya. Nutrisi yang kurang akan menciptakan mereka tidak mau berkicau atau bahkan sakit. Untuk mengatasi ini, burung harus dilatih semenjak kecil untuk mau makan voer dengan selingan jangkrik sebagai nutrisi tambahan.
4. Mengalami Gangguan Mabung
Mabung ialah kejadian alami yang akan dialami oleh burung cendet. Dengan mabung, bulu gres akan muncul dan menciptakan penampilan burung jadi lebih cantik. Saat burung susah mabung, bulunya akan rusak perlahan-lahan tanpa mau lepas dari kulit. Burung cendet yang terlalu banyak mengonsumsi jangkrik biasanya susah mabung. Nutrisi yang berlebih akan menciptakan bulu susah lepas sehingga penampilan dari cendet akan menurun. Selain itu, bila pun burung sanggup mabung, prosesnya akan berjalan lambat atau malah mengalami anomali pada bulu yang tumbuh.
Dari uraian di atas, kita sanggup menyimpulkan bahwa derma jangkrik berlebih tidak baik untuk burung. Jadi, beri secara seimbang bersamaan dengan voer.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Dampak Jelek Pinjaman Jangkrik Berlebih Pada Burung Cendet"
Posting Komentar