Kerusakan ekosistem dan perburuan liar kerap kali mengusik kenyaman spesies yang tinggal di sekitarnya.
Sebagian dari mereka menentukan pindah. Beberapa tetap bertahan. Ironisnya, yang bertahan justru semakin hilang.
Ratusan tahun silam, dunia ini didominasi oleh binatang dan tumbuhan.
Lambat laun, iklim berganti, wajah bumi berubah, serta alam mulai mengambarkan hadirnya kehidupan baru, yaitu manusia.
Dari waktu ke waktu, insan kian bertambah. Mereka berkembang, belajar, dan membangun tempat tinggalnya.
Setiap kali memasuki masa baru, keadaan di bumi mengalami banyak perubahan.
Keinginan insan semakin beragam.
Bahkan, tidak sedikit yang merusak alam dengan melaksanakan perburuan liar, penebangan pohon di hutan secara ilegal, serta mengotori sungai dengan sampah.
Hal itulah yang memaksa banyak sekali spesies fauna pergi dari habitatnya.
Kalau pun bertahan, mereka menjadi materi buruan.
Kini, banyak sekali kalangan mulai menyadari pentingnya melestarikan lingkungan dan satwa langka. Dari ratusan spesies di dunia, kawanan burung lah yang berkurang paling cepat.
01. Rangkong Julang
Berhabitat di sekitar Pulau Sulawesi, Benua Afrika dan seluruh Asia.
Burung berjambul oranye ini tinggal di dataran rendah atau perbukitan. Mereka terdiri dari 57 spesies dari marga Bucerotidae.
Kawanan ini suka memangsa kadal, tikus, ular, dan kelelawar.
02. Ibis Jambul Asia
Mulanya, burung ini tersebar di Benua Asia dan Rusia.
Namun kini, jumlah semakin berkurang. Kurang lebih tinggal 50-250 ekor.
Biasanya, kawanan satwa tersebut berkumpul di sungai, rawa-rawa dan bendungan.
03. Bangau Mahkota Merah
Burung Bangau Mahkota Merah berasal dari Jepang. Kemudian, menyebar ke seluruh daratan Asia.
Tinggi badan spesies ini mencapai 158 cm dengan kaki yang jenjang dan kurus. Permukaan bulunya berwarna putih higienis kecuali serpihan kepala, cenderung hitam.
04. Kakapo
Kakapo masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan beo. Burung berumur panjang ini mendiami daerah Selandia Baru.
Mereka memakan daging dengan paruhnya yang lebar. Seluruh tubuhnya diselimuti bulu hijau bercampur kuning.
05. Nuri Perut Jingga
Keberadaannya sulit ditemukan, tetapi masih mendiami habitat aslinya di Australia.
Mereka biasa tinggal di sungai, rawa, padang rumput atau semak belukar.
Makanannya berasal dari biji-bijian.
Bentuk badan nuri ini sangat mungil dengan perut berwarna jingga, serta berbulu secara umum dikuasai hijau-kuning.
06. Emerald Honduras
Paruh panjang, tipis, dan runcing, merupakan karakteristik utama emerald honduras.
Burung ini dapat ditemukan di sekitar Amerika Selatan.
Dengan ukuran badan yang minimalis, mereka bertahan hidup dalam hutan tropis.
Sepanjang waktu, kawanan ini gemar bertengger di dahan pohon atau mengais di semak belukar.
07. Merak India
Burung merak ini identik dengan warna biru.
Mereka berasal dari daratan India, kemudian menyebar ke Pakistan, Srilanka, Nepal, dan Bhutan.
Salah satu penyebab kelangkaan burung tersebut ialah pengambilan bulu untuk materi kipas. Pasalnya, spesies ini memang mempunyai peforma bulu yang mengagumkan dikala direntangkan.
08. Kondor California
Kondor california mempunyai umur hidup sampai 50 tahun. Sayangnya, keberadaan spesies pemakan bangkai ini mulai langka.
Biasanya, mereka menghuni daratan California, tepatnya di daerah pegunungan.
Kini, jumlah burung tersebut tinggal 300-an ekor, baik di penangkaran maupun di alam liar.
09. Takahe
Mereka mendiami daerah Selandia Baru.
Salah satu keunikan burung takahe ialah tidak punya sayap. Tubuhnya pendek, gemuk, serta berparuh agak bengkok.
Karena itu, takahe beraktivitas di tanah sambil mencari makanannya.
Kawanan ini gemar berkumpul di padang rumput atau semak belukar.
10. Albatros Amsterdam
Burung albatros amsterdam merupakan pemakan ikan. Mereka berenang dan mencari makan di perairan Kota Amsterdam, Belanda.
Namun, habitatnya terusik akhir pemukiman yang tumbuh di pesisir. Kawanan ini pun banyak diburu secara liar serta kehabisan materi makanan.
Perlindungan bagi spesies burung langka merupakan tanggung jawab semua kalangan. Pasalnya, hal kepunahan terjadi bukan hanya sebab faktor alam. Justru, sebagian besar sebab ulah tangan manusia.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Sepuluh Burung Langka Yang Nyaris Punah Dari Muka Bumi"
Posting Komentar