Menurut kamu, apa hal-hal yang identik dengan pelajaran fisika? Energi? Gaya? Kecepatan? Atau justru guru yang nggak jelas menjelaskan alasannya yaitu selalu menghadap papan tulis saat mengajar? Nah, membahas soal besaran-besaran yang tadi, sanggup kah kau mencari persamaan dan perbedaannya? Kira-kira besaran mana yang tergolong ke dalam besaran skalar dan besaran vektor? Apa pula itu perbedaan besaran skalar dan besaran vektor?
Kalo yang ini namanya saklar, bukan besaran skalar. Beda (sumber: cekprice.com)
Oke, sebelum mengategorikan besaran-besaran tadi, tentu kita harus tahu apa perbedaan besaran skalar dan besaran vektor itu. Besaran skalar yaitu besaran yang tidak memiliki arah. Sementara besaran vektor yaitu besaran yang memiliki arah.
Biar nggak bingung, mari kita cek pola berikut:
Kecepatan, misalnya. Apakah “kecepatan” itu punya arah? Tentunya punya, dong. Seseorang yang bergerak dengan kecepatan tertentu, niscaya punya arah gerak. Mobil kau bergerak dengan kecepatan 80 km per jam ke Utara, misalnya. Atau guru kau berlari dengan kecepatan 100 km/jam ke arah murid yang berambut panjang sambil bawa-bawa gunting, misalnya.
Kecepatan lari merupakan besaran vektor (sumber: giphy.com)
Bandingkan dengan besaran “jarak”.
Ketika melaksanakan ukuran jarak, niscaya tidak ada “arah” di sana.
Jarak kau dengan gebetan 1026 km (kasihan sekali kamu, masih gebetan udah LDR). Begitu juga dengan panjang. Panjang pensil 20 cm. Tidak mungkin ada orang yang menyebut “Pensil saya punya panjang 20 cm… ke Selatan.”
Panjang pensil merupakan besaran skalar (sumber: eduplace.com)
Karena tidak ada arahnya, maka "jarak" dan "panjang" masuk ke dalam besaran skalar.
Supaya lebih memudahkan, berikut yaitu tabel yang membagi besaran skalar dan besaran vektor:
Sekarang sudah sanggup membedakan mana yang termasuk ke dalam besaran skalar dan besaran vektor kan? Kalau “Awkarin naik kendaraan beroda empat dengan kecepatan 88 m/s ke Selatan” tergolong apa?
Ya, betul. Besaran vektor!
Masalahnya, menulis dan baca goresan pena panjang gitu bikin ribet. Padahal cuman mau ngasih tahu Awkarin bergerak ke mana dengan kecepatan berapa.
Maka dari itu, untuk memudahkannya, kita berguru cara menggambar vektor.
Hal pertama yang perlu kau tahu dalam menggambar vektor adalah: lambang. Vektor dilambangkan dengan tanda panah di atas suatu huruf. Contohnya menyerupai ini:
Di beberapa buku, lambang ini biasa juga ditulis dengan aksara yang dicetak tebal. Jadi, jangan galau bila kau menemukan goresan pena a atau F ya. Itu artinya sama dengan yang tanda panah di atas alias mengatakan vektor. Lalu, bagaimana dengan besar vektornya? Untuk menuliskan besaran vektor, kau tinggal menambahkan lambang mutlak di aksara vektornya. Sehingga menjadi menyerupai berikut:
Di sisi lain, ada juga besaran vektor yang ditulis dengan aksara miring. (a atau F). Jangan galau ya, Squad. Keduanya sama-sama benar, kok.
Nah, nantinya vektor-vektor ini sanggup kau gambar dengan garis panah. Tapiii, kau tidak sanggup menciptakan anak panah dengan asal. Karena penggambaran anak panah ini ada aturannya. Panjang anak panahnya menggambarkan “besar vektor”. Sementara arah anak panah menggambarkan “arah vektor”.
Satu hal lagi yang perlu kau ingat adalah, ada perjanjian terbuka yang dilakukan di sini. Kalau kau menciptakan tanda panahnya mengarah ke kanan atau atas, itu artinya kita beri tanda kasatmata (+). Sebaliknya, bila kau menggambar vektor ke kiri dan bawah, kita beri tanda negatif (-)
Oiya, untuk vektor yang dua dimensi, itu artinya vektornya akan membentuk sudut kepada salah satu sumbu kartesius (x atau y). Hal lain yang perlu kau tahu sebelum mulai menggambar adalah, kita sanggup memakai notasi vektor satuan untuk menggambarkan besar dan arah vektornya.
Apa tuh vektor satuan?
Vektor satuan yaitu vektor yang besarnya satu satuan dan memiliki notasi yang berbeda untuk tiap sumbu kartesius (vektor satuan i untuk menggambarkan sumbu kartesius x dan i untuk sumbu y).
Misalnya, ada vektor a yang mengarah 2 satuan ke kanan (sumbu x) dan 3 satuan ke atas (sumbu y), kita sanggup menciptakan notasniya menjadi a = 2i + 3j.
Lalu, gimana cara mencari besarannya?
Baca juga: Angka penting: Penjumlahan dan Pengurangan, Perkalian dan Pembagian, Serta Notasi Ilmiah
Hal ini sanggup kita hitung dengan menguadratkan angka yang ada, jumlahkan, gres diakarin. Mirip kayak rumus mencari garis miring dalam phytagoras gituu.
Contohnya: Berapa besar vektor dari a = 2i + 3j ?
a = √ (22) + (32)
a = √4 + 9
a = √13
Mudah kan?
Sekarang kita mulai menggambar ya.
Misalnya, ada vektor a yang besarnya 10 m dari titik A ke titik B dan mengarah ke sumbu x positif. Bagaimana cara menggambar vektornya?
Pertama, kita harus menciptakan permisalan terlebih dahulu. Misalnya, setiap panjang 5 m kita buat dengan 1 cm di kertas (ini hanya untuk permisalan saja, kan nggak mungkin beneran gambar 10 m di kertas. Itu kertas apa gawang bola?). Dengan permisalan itu, kita tinggal menciptakan tanda panah (vektor) sepanjang 2 cm yang mengarah ke kanan (sumbu x positif).
Maka gambarnya menjadi:
Kita coba sekali lagi ya.
Misalnya, ada vektor B yang besarnya 60 m dari titik P ke titik Q yang membentuk sudut 45o terhadap sumbu x positif.
Pertama, kita harus buat permisalan. Misalnya, 20 m sama dengan 1 cm. Itu artinya, kita harus menciptakan tanda panah sepanjang 3 cm. Dan alasannya yaitu ia membentuk ssudut 45o, itu artinya… ya digambar dong sudutnya.
Maka gambarnya menjadi:
Gimana, Squad? Pembahasan kali ini mengenai perbedaan besaran skalar dan vektor, kemudian pencarian besar vektor dan cara menggambar vektor. Nah, bila kau ada pr yang berafiliasi dengan hal ini dan masih sulit, coba aja eksklusif tanya ke tutor terbaik lewat chat di ruanglesonline!
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Perbedaan Besaran Skalar Dengan Besaran Vektor, Dan Cara Menggambar Vektor"
Posting Komentar