Burung beo merupakan jenis burung kicau yang sering dipelihara oleh para pecinta burung kicauan. Selain mempunyai warna dan bentuk yang unik, burung beo juga mempunyai kicauan yang merdu. bahkan burung ini dikenal cerdas lantaran sanggup menirukan bunyi manusia.
Akan tetapi jikalau memeliharanya, anda harus mengetahui kesehatan dari burung beo tersebut. Gejala beo yang sakit terkadang sulit untuk diidentifikasi.
Banyak dari penyakit pada burung beo yang diakibatkan oleh gizi jelek atau stres. Cara terbaik mendeteksi penyakit ialah dengan mengenal beo Anda dan menentukan apakah burung beo berperilaku normal atau tidak.
Perhatikan Perilaku Burung Beo
Perhatikan burung beo, apakah jadi lebih sedikit bersuara atau berhenti melompat-lompat lalu tampak bertengger membisu saja.
Beo yang sebelumnya lincah selanjutnya mendadak menjadi kurang aktif sanggup menandakan ada sesuatu yang tidak beres. Perilaku asing yang lainnya menyerupai beo menjadi menggigil sedangkan cuaca tidak dingin, berhenti makan dan minum.
Bisa juga tiba-tiba mulai menjadi garang atau rewel. Kepala beo yang jatuh terkulai juga merupakan tanda penyakit. Kemudian peningkatan gerakan ekornya kadang menandakan beo sulit bernafas.
Perhatikan Kotoran Burung Beo
Normalnya beo akan mengeluarkan kotoran yang cukup banyak. Walau dirasa menjijikkan, coba perhatikan kotoran beo untuk mengetahui warna dan konsistensinya. Pada waktu kotoran beo tidak menyerupai biasanya, besar kemungkinan beo tersebut ada masalah.
Perhatikan Tanda Fisik Lain
Hidung atau mata yang berair, bulu yang te kusutlihat, kaki infeksi atau pincang juga termasuk tanda-tanda penyakit pada burung beo. Apabila burung beo sakit, untuk beberapa perkara Anda mungkin sanggup merawatnya sendiri.
Akan tetapi, untuk perkara yang lebih berat, Anda sanggup membawanya ke dokter binatang untuk memperoleh perawatan yang tepat.
Salah satu penyakit yang ada pada burung beo yaitu Psitakosis atau demam burung Beo
Psitakosis (Demam Burung Beo)
Psitakosis atau demam burung Beo merupakan suatu infeksi yang diakibatkan oleh basil Chlamydia psittaci, yang ditularkan kepada insan oleh burung dan mengakibatkan tanda-tanda sistemik pada seluruh badan serta pneumonia.
Bakteri Chlamydia psittaci, yang banyak dijumpai pada burung beo, betet dan burung merpati; juga pada burung dara, kutilang, ayam serta kalkun. Pada umumnya seseorang terinfeksi alasannya ialah menghirup bubuk dari bulu atau kotoran burung yang terinfeksi.
Organisme ini juga sanggup menular lewat gigitan burung yang terinfeksi atau lewat percikan ludah penderita.
Gejala Penyakit Psittakosis (Demam Burung Beo)
Penderita penyakit ini akan mencicipi tanda-tanda menyerupai demam dan menggigil, otot yang terasa nyeri, sakit kepala, lelah, batuk kering, sesak napas dan juga watu yang berdahak atau berdarah.
Diagnosis Psittakosis (Demam Burung Beo)
Sama halnya dengan penyakit lain, diagnosis yang dilakukan pada penyakit ini juga bertujuan guna mengetahui tanda-tanda yang dialami ialah mempunyai kesesuaian dengan menunjukan khas penyakit ini.
Tak hanya itu saja, diagnosis juga sanggup dilakukan untuk menjumpai penyebab serta tingkatan penyakit yang akan menjadi runutan pada dikala akan menentukan metode pengobatan nantinya.
Dan untuk memperoleh hal itu perlu dilakukan bermacam investigasi terhadap tempat badan penderita yang terkena infeksi. Dan khusus untuk penyakit ini, metode diagnosis yang sanggup dilakukan yaitu rontgen dada, CT Scan dada atau pembiakan dahak.
Cara Mengobati Psittakosis (Demam Burung Beo)
Secara umum pengobatan yang diberikan kepada penderita yaitu dengan menawarkan obat antibiotic menyerupai tetracycline atau doxycyline.
Sumber belajarburunghias.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Cara Mengenali Penyakit Psittakosis Atau Demam Burung Beo"
Posting Komentar