Kenapa sih harga materi pokok selalu naik ketika menjelang lebaran dan saat bulan puasa? Hampir setiap orang niscaya mengeluh dengan naiknya harga materi pokok. Kalau nggak percaya, coba deh kau tanya ibu kau di rumah, “Bu, emangnya harga beras, telur, minyak, dan yang lainnya pada naik ya?” Terus dijawab deh sama ibu kamu, “Iya. Makanya mulai besok dan sebulan kedepan, kita makan pake sagu dan singkong rebus ya Nak!” Waduuh. Gimana coba kalau kaya gitu dijawabnya?
Duh, besok belanja apa ya (sumber: giphy.com)
Kamu tahu nggak sih Squad, kalau naiknya harga materi pokok ketika puasa dan menjelang lebaran itu, sebab dipengaruhi oleh adanya perubahan pada undangan dan penawaran. Dalam ilmu ekonomi, ada sebuah konsep yang berjulukan elastisitas undangan dan penawaran nih. Yuk kita pelajari lebih lanjut.
Begini, elastisitas dalam ekonomi merupakan suatu tingkat kepekaan pada perubahan jumlah suatu barang, tanggapan adanya perubahan dari faktor-faktor yang lainnya. Kita sanggup bedakan menjadi 3 penyebab dari adanya perubahan pada kuantitas barang, baik barang yang diminta atau yang ditawarkan, di antaranya:
- Harga barang itu sendiri
- Harga barang lain
- Income atau pendapatan
Kemudian, berkaitan dengan 3 poin di atas, terdapat pula 3 macam elastisitas yang perlu kau ketahui, yaitu:
1. Elastisitas Harga (Price Elasticity)
Elastisitas harga undangan mengukur persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga barang itu sendiri.
2. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity of Demand)
Elastisitas pendapatan yaitu perubahan dalam undangan sebagai tanggapan dari perubahan dalam pendapatan.
3. Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)
Elastisitas silang dipakai untuk mengukur besarnya kepekaan undangan suatu barang bila harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan sanggup berupa barang subtitusi.
Sudah paham kan ihwal elastisitas dalam ekonomi? Nah kini kita bahas ihwal elastisitas undangan dan elastisitas penawaran ya.
Elastisitas permintaan merupakan imbas terhadap perubahan harga pada besar atau kecilnya jumlah barang yang diminta. Bisa diartikan juga sebagai persentase perubahan kuantitas barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.
Sekarang kita mencar ilmu menghitung rumus koefisien elastisitas permintaannya yuk.
Atau sanggup juga dengan rumus ini
Keterangan:
Ep = Koefisien elastisitas permintaan
P = Harga awal
Q = Jumlah yang diminta mula-mula (awal)
∆Qd = Perubahan jumlah yang diminta
∆P = Perubahan harga
Coba deh kau gunain rumusnya buat menghitung seberapa besar persentase undangan terhadap suatu barang.
Misalnya gini, di sebuah pasar di Ramadan menjelang lebaran, seorang pedagang daging sapi menjual dagingnya seharga Rp130.000/kg. Dengan harga tersebut, jumlah undangan daging sebesar 3000 kg. Kemudian pedagang merasa harga tersebut terlalu mahal, ahirnya pedagang menurunkan harga menjadi Rp110.000/kg. Dengan harga tersebut, jumlah undangan meningkat menjadi 6000 kg daging sapi. Terus coba hitung deh koefisien elastisitas permintaannya. Nah jawaban kau sanggup ditulis di kolom komentar ya.
Elastisitas penawaran mengukur respons (kepekaan) jumlah barang yang ditawarkan tanggapan perubahan harga. Kemudian kita juga sanggup mengukur imbas perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap harga, dengan memakai koefisien elastisitas penawaran. Sekarang kita lihat ya rumusnya
Atau sanggup dengan rumus ini
Keterangan:
Es = Koefisien elastisitas penawaran
P = Harga awal
Q = Jumlah yang ditawarkan mula-mula
∆P = Perubahan harga
∆Q = Perubahan jumlah yang ditawarkan
Dengan memakai rumus koefisien elastisitas penawaran ini, kau sanggup melihat seberapa besar jumlah barang yang kemudian ditawarkan kepada publik sehabis adanya kenaikan harga barang. Dengan begitu, kau sanggup deh menilai seberapa efektif kenaikan harga pada suatu barang, apalagi barang tersebut yaitu barang kebutuhan pokok.
Selain itu, berubahnya harga suatu barang juga dipengaruhi oleh jumlah barang yang ditawarkan. Misalnya barang yang ditawarkan lebih sedikit dibanding jumlah permintaan, hal itu sanggup memicu kenaikan pada harga barang tersebut.
Naiknya harga materi pokok menjelang lebaran (sumber: cdn.idntimes.com)
Gimana Squad, kini sudah mengerti kan cara menghitung elastisitas undangan dan penawaran? Dan kau harusnya sudah tahu alasan kenapa harga materi pokok naik pada ketika puasa dan menjelang lebaran. Sebenarnya masyarakat kita ini unik lho, pada ketika Ramadan justru perilakunya lebih konsumtif. Mulai dari menghidangkan makanan yang jumlahnya melimpah ketika buka puasa, kemudian padatnya agenda buka bersama di luar. Kalau sudah begitu, niscaya jumlah undangan materi pokok makanan di setiap rumah makan juga meningkatkan.
Nah, kalau kau mau tahu lebih lanjut cara menghitung dengan contoh-contoh soal yang banyak, kau sanggup mencar ilmu dengan memakai video animasi di ruangbelajar. Kamu sanggup mencar ilmu dengan santai dan pastinya lebih efektif.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Alasan Kenapa Harga Materi Pokok Naik Menjelang Lebaran"
Posting Komentar