“17 Agustus tahun 45, itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka, nusa dan bangsa hari lahirnya Bangsa Indonesia. Mer… de… ka!” Hayo, Squad, siapa di antara kau yang bacanya sambil nyanyi? Pasti hampir semua deh hihi. Lagu tersebut diciptakan oleh H. Mutahar untuk memperingati insiden kemerdekaan Indonesia. Meski telah merdeka, ternyata pada awalnya, NKRI masih perlu mempertahankannya dari negara-negara yang belum mengakui kemerdekaan kita dikala itu, Squad. Banyak tokoh yang berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI. Kira-kira siapa saja, ya, tokoh-tokoh tersebut? Yuk, kita kenalan dengan mereka.
Sultan Hamengkubowono IX
Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912 dengan nama orisinil Gusti Raden Mas Dorodjatun. Ia ialah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara.
Pada tanggal 2 Oktober 1988, Sultan Hamengkubuwono IX meninggal dunia di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat. Atas jasa dan aneka macam kiprahnya bagi bangsa dan negara Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Sultan Hamengkubowono IX. (Sumber: id.wikipedia.org)
Frans Kaisiepo
Pahlawan berikutnya ialah pendekar yang berasal dari Irian. Namanya diabadikan menjadi nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak serta diabadikan di salah satu kapal yaitu KRI Frans Kaisiepo dan wajahnya diabadikan dalam mata uang Rp.10.000,00.
Frans Kaisiepo lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921. Pada usia 24 tahun, ia mengikuti kursus Pamong Praja di Jayapura yang salah satu pengajarnya adalah, Sugoro Atmoprasodjo, yang merupakan mantan guru Taman Siswa. Sejak bertemu dengan beliau, jiwa kebangsaan Frans Kaisiepo semakin tumbuh dan kian bersemangat untuk mempersatukan wilayah Irian ke dalam NKRI.
Frans Kaisiepo wafat tanggal 10 April 1979. Atas jasa dan perjuangannya selama mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Frans Kaisiepo. (Sumber: jateng.tribunnews.com).
K. H. Hasyim Asy’ari
Ternyata, Squad, mereka yang mempertahankan kemerdekaan tidak hanya tiba dari kalangan sipil dan tentara saja, lho. Salah satu tokoh yang berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI adalah K.H. Hasyim Asy’ari. Beliau merupakan salah satu ulama yang mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng. K.H. Hasyim Asy’ari lahir di Jombang, Jawa Tengah tanggal 10 April 1875. Pondok Pesantren Tebuireng didirikan pada tahun 1899 serta memelopori pendirian organisasi massa Islam Nahdhatul Ulama (NU) tanggal 31 Januari 1926. K.H. Hasyim Asy’ari mempunyai kiprah dalam upaya memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia antara lain:
K.H. Hasyim Asy’ari wafat tanggal 25 Juli 1947. Wafatnya dia terjadi ketika utusan Bung Tomo serta pemimpin Hizbullah Surabaya Kyai Gufron bertamu ke pesantren Tebuireng. Kedatangan dua tamu tersebut berupaya memberitahu K.H. Hasyim Asy’ari bahwa pasukan Belanda melaksanakan Agresi Militer 1 dan menduduki kota Malang yang sebelumnya dikuasai pasukan Hizbullah.
Berita itu mengejutkan K.H. Hasyim Asy’ari dan menciptakan dia jatuh pingsan di atas kursinya. Dokter segera didatangkan namun sayangnya ia sudah wafat tanggapan pendarahan otak. Pemerintah RI lantas menghargai jasa-jasanya dan pengabdiannya dengan mengeluarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 294 Tahun 1964 tanggal 17 November 1964, yang menyatakan bahwa Pemerintah RI menganugerahi K.H. Hasyim Asy’ari gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
K. H. Hasyim Asy’ari. (Sumber: tempo.co).
Baca juga: Mengenal Macam-Macam Perjuangan Bersenjata untuk Mempertahankan Kemerdekaan RI.
Jenderal Tentara Nasional Indonesia Gatot Soebroto
Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Purn.) Gatot Soebroto lahir di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, 10 Oktober 1907. Jenderal Gatot Subroto dikenal sebagai tentara yang aktif di tiga zaman. Dia pernah menjadi Tentara Hindia Belanda (KNIL), masa pendudukan Jepang, dan masa kemerdekaan dia menumpas PKI.
Pada tanggal 11 Juni 1962 Gatot Soebroto wafat pada usia 54 tahun tanggapan serangan jantung. Pangkat terakhir yang disandangnya ialah Letnan Jenderal. Atas jasa-jasa dan perjuangannya, ia dianugerahi gelar Tokoh Nasional/Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Gatot Soebroto ialah tentara orisinil indonesia. darma baktinya kepada nusa dan bangsa ia tunjukkan dengan prestasi yang luar biasa.
Semua pemberontakan di tanah air mulai dari pki madiun 1948, DI/TII, dan PRRI Permesta. Selama hidupnya sosok Gatot Soebroto merupakan sosok yang dianggap absurd alasannya ialah ucapannya yang terkadang berangasan namun alasannya ialah sikapnya tersebut ia sangat erat dengan para bawahannya di militer.
Gatot Soebroto. (Sumber: news.okezone.com).
Laksamana Madya Tentara Nasional Indonesia Yos Sudarso
Laksamana Madya Tentara Nasional Indonesia Yos Sudarso lahir di Salatiga, Jawa Tengah, pada 24 November 1925. Laksamana Madya Tentara Nasional Indonesia Yos Sudarso bertugas di angkatan maritim pada dua zaman. Ia bertugas semenjak masa Pendudukan Jepang dan masa kemerdekaan.
Laksamana Madya Tentara Nasional Indonesia Yos Sudarso wafat dalam pertempuran di Laut Aru tanggal 15 Januari 1962. Ia meninggal ketika melaksanakan operasi diam-diam untuk menyusupkan sukarelawan ke Irian memakai KRI Macan Tutul.
Yos Sudarso. (Sumber: id.wikipedia.org).
Itu dia, Squad, beberapa tokoh yang berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI masa itu. Hebat ya, mereka. Jangan lupa ucapkan terima kasih dan panjatkan doamu untuk mereka, ya. Selain orang-orang tersebut, bergotong-royong masih banyak orang yang berjuang dikala itu. Coba kau tanyakan ke guru kau di RuangLesOnline.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Tokoh-Tokoh Yang Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan Nkri"
Posting Komentar