Burung kacer ialah jenis burung kicau yang pemelihara dan komunitasnya sudah dikatakan cukup banyak di Indonesia. Di Indonesia sendiri, jenis burung yang mempunyai dua kombinasi warna bulu yaitu hitam dan putih ini jenisnya ada bermacam macam.
Dari kacer poci dada putih, jawa atau kacer hitam, madagaskar, kalimantan serta kacer blorok. Beraneka macam jenis burung kacer itu semuanya sanggup menarik perhatian dan jadi incaran para kicau mania.
Ada yang memelihara lantaran untuk dipakai menjadi binatang peliharaan, burung masteran hingga memelihara dengan tujuan untuk dibudidayakan.
Saat ini populasi kacer di alam liar telah berkurang, entah itu lantaran ulah para pemburu liar dan juga habitat yang semakin menyempit.
Bisa juga dikarenakan perubahan iklim dan lain-lain. Walaupun begitu, masih ada beberapa pihak yang ternyata mau membudidayakan burung kacer dan sehabis itu melaksanakan pelepasan. Dengan demikian populasi dari burung kacer masih sedikit terjaga.
Tak hanya punya bunyi yang merdu, kacer juga sangat digemari lantaran tingkah laris yang dimilikinya. Hal tersebut tidak dimiliki oleh jenis burung kicauan yang lain. Perilaku yang unik pada burung kacer tersebut sering disebut dengna Mbagong.
Walaupun tingkah lakunya ini menggambarkan pada waktu kacer merasa kalah maupun ketakutan, akan tetapi tingkah laris itu seakan akan membesarkan badannya ini tampak lucu sekali.
Karakter Burung Kacer
Kacer hingga kini ini masih dikatakan menjadi salah satu jenis burung kicauan yang masih banyak dicari untuk dijadikan burung peliharaan hingga untuk dilombakan. Bahkan kelas kacer juga tetap jadi primadona pada beraneka lomba di Sumatera sertra Kalimantan.
Burung kacer juga merupakan burung teritorial dan mempunyai sifat petarung (fighter). Burung kacer petarung ini juga mempunyai sifat atau abjad yang begitu agresif.
Karena sifatnya yang dinilai begitu agresif, banyak juga para kicaumania yang mengaku merasa kesulitan pada ketika mencoba di dalam menangkar kacer. Dan berikut ini beberapa sikap burung kacer ketika berkembangbiak, khususnya pada ketika di alam liar atau ketika di dalam sangkar penangkaran.
Perilaku Burung Kacer Saat Berkembangbiak
Saat habitatnya berada di alam liar, kacer punya ekspresi dominan berkembangbiak pada ketika bulan-bulan tertentu, pastinya sesuai dengan wilayah persebarannya.
Ada yang ekspresi dominan berkembangbiaknya dari mulai bulan Januari hingga dengan bulan Juni. Namun juga ada kacer yang berlangsung di dalam kurun waktu berbeda, contohnya dari bulan Maret hingga dengan bulan Agustus.
Dan di waktu-waktu tersebut, suasana hutan telah menjadi habitatnya pun juga akan menjadi lebih ramai dengan bunyi kicauan kacer jantan yang pastinya menarik perhatian burung betina.
Itu termasuk sikap burung kacer ketika berkembangbiak. Beberapa hari selanjutnya, burung betina akan memanggil kacer jantan dengan cara bergantian.
Lain halnya pada ketika dikembangbiakkan pada sebuah sangkar penangkaran. Sebab burung kacer tidak akan mengalami keadaan breeding menyerupai pada ketika di alam liar yang hanya berlangsung di dalam kurun waktu tertentu.
Apabila telah berjodoh, maka seekor burung kacer jantan sanggup kawin dengan betinanya setiap hari. Hingga kacer betina sanggup bertelur serta sanggup mengerami anaknya.
Pada ketika anak kacer disapih, atau dipisahkan dari induknya. Dan kurang lebih 1-2 ahad selanjutnya, pasangan induk kacer ini mulai kawin serta berproduksi kembali.
Jadi, untuk sikap burung kacer ketika berkembangbiak di alam liar dan di penangkaran tentunya sangat berbeda. Dan hal tersebut sanggup diamati dengan terang perbedaannya. Sebab perkembangbiakannya tidak mengenl musim.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Mengetahui Sifat Dan Sikap Burung Kacer Ketika Berkembangbiak"
Posting Komentar