Burung Hooded Pitohui yaitu jenis burung yang merupakan endemik orisinil Papua nugini. Jenis ini mungkin termasuk satu – satunya burung eksotis yang sanggup menjaga atau melindungi dirinya dari binatang pemangsa lainnya.
Sebab untuk jenis burung ini masuk dalam kategori salah satu burung yang beracun di dunia. Mereka mempunyai pertahanan dari pemangsa yaitu dari Bulu dan juga pada potongan kulitnya.
Yang mana terdapat kandungan alkaloid neurotoksik besar lengan berkuasa dari jenis batrachotoxin (yang juga dijumpai pada katak panah beracun Kolombia maupun genus Phyllobates).
Burung pada umumnya tidak sanggup memproduksi Racun dengan sendirinya. Akan tetapi banyak penelitian wacana jenis burung Pitohui ini yang menerangkan kalau racun yang keluar dari burung tersebut yaitu asalanya dari masakan utamanya.
Menjadi burung omnivora, burung ini sanggup memakan beberapa jenis kumbang yang terdapat kandungan neurotoxin besar lengan berkuasa serta mengandung alkaloid.
Ciri Hooded Pitohui
Hooded Pitohui yang usianya sudah beranjak berilmu balig cukup akal hanya mempunyai tinggi kurang lebih sekitar 23 cm dan beratnya sekitar 65 gram.
Jenis burung ini hanya sanggup dijumpai di hutan hujan tropis dan hutan liar yang berada di Papua Nugini. Ciri-ciri lainnya dari binatang ini yaitu mempunyai warna bulu hitam yang ada di potongan sayap, kepala, dan juga di potongan ekor.
Kemudian di potongan punggung dan perutnya yang berwarna oranye. Burung anggun dari papua ini yaitu burung pertama yang dinobatkan sebagai burung beracun.
Bahaya Racun Hooded Pitohui
Bahaya racun Hooded Pitohui yaitu racun-racun tersebut sanggup menyebar melalui jaringan kulit dan juga dari bulu – bulunya. Dan kalau tangan kita memegang burung yang beracun tersebut maka akan pribadi terasa penyebaran racunnya.
Diantaranya yaitu munculnya rasa kesemutan, mati rasa, Kulit terbakar dan juga bersin – bersin. Maka dari itulah penduduk orisinil yang ada di Papua Nugini ini menyebut burung ini dengan sebutan burung sampah.
Sebab jenis burung ini tidak sanggup dikonsumsi. Jika terpaksanya jenis burung ini harus dikonsumsi maka terlebih dahulu dihilangkan bulu dan juga kulitnya. Setelah itu dagingnya dilapisi dengan arang dan selanjutnya dibakar ataupun dipanggang terlebih dulu.
Bahaya racun hooded pitohui juga pernah dibuktikan oleh peneliti yang menyuntikkan racun jenis ini dalam badan seekor tikus dan tikus tersebut pribadi mati.
Lalu untuk manusia, tanda-tanda yang pertama akan muncul yaitu akan mati rasa dan gatal kalau tersentuh bulunya. Akan tetapi kalau racun sudah hingga pembuluh darah maka sanggup semakin membahayakan. Racun yang membahayakan itu didapatkan dari sang burung alasannya yaitu serangga yang dikonsumsinya.
Ternyata Hooded Pitohui juga sanggup makan banyak sekali beri dan serangga. Kaprikornus tidak hanya satu jenis masakan saja yang dapatdikonsumsi.
Jenis serangga yang membawa racun untuk jenis burung ini yaitu Choresine spp yang bentuknya teramat kecil. Serangga ini juga banyak dijumpai di daerah Afrika Tengah serta di tempat Afrika Selatan.
Serangga jenis ini lah yang menjadi penyebab adanya racun pada jenis burung yang paling dihindari manusia. Beberapa serangga memang punya imbas jelek bagi mahluk hidup lainnya.
Burung yang mempunyai paras anggun ini ternyata tidak sanggup dipelihara di rumah. Sebab Hooded Pitohui justru akan membahayakan seisi rumah.
Akan tetapi dengan fisik yang anggun saja tidak menjamin sebuah binatang sanggup kita rawat untk menjadi teman kita sehari-hari. Bahaya racun burung pitohui inilah yang mengakibatkan burung berparas anggun ini tidak sanggup kita jadikan peliharaan di rumah menyerupai halnya jenis burung yang lainnya.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Bahaya Racun Hooded Pitohui Burung Anggun Dari Papua"
Posting Komentar