Mengetahui cara untuk bisa sehat hari ini bukanlah hal yang mudah. Kita semua punya sahabat yang selalu menyatakan keinginannya untuk diet, tetapi lima menit kemudian di tangannya ada cokelat. Kita semua punya sahabat yang berniat lari di treadmill, justru berakhir ngemil. Kita semua punya sahabat yang mengaku mau nge-gym, tapi ujungnya nge-game.
Kita semua punya patokan-patokan tersendiri dalam memilih tingkat kesehatan diri.
Ada yang menurut langsing tidaknya lingkar perut seseorang.
Ada yang menurut apakah sewaktu duduk, perutnya tidak terlipat ke dalam.
Sewaktu kecil, orangtua kita selalu bilang untuk menjadi anak yang sehat, kita harus makan kuliner 4 sehat 5 sempurna. Nasi, lauk, sayur, buah, dan susu. Karbohidrat, protein, mineral, serat, dan kalsium. Sebuah ungkapan yang terkenal tahun 1950-an sampai 2000. Sebuah ungkapan yang lenyap, sebab sekarang, piring kita didominasi ayam-ayam cepat saji. Gelas-gelas kita diganti cangkir kopi. Dosa-dosa kita dikumpulkan dari kaleng soda.
Sekarang, yang penting yaitu bagaimana kita bisa menjalankan fatwa gizi seimbang.
Bagaimana kita bisa mengatur variasi makanan, contoh hidup bersih, sering berolahraga, dan menjaga berat badan.
Kita tidak perlu lagi memaksakan semuanya berkumpul di atas piring. Selama kita bisa mengatur porsi makanannya. Selama kita bisa memilah apa yang kita kunyah. Selama kita menjalankan latihan fisik dan menjaga berat badan, kita akan menjadi individu yang sehat. Kita bisa, jika mengikuti gaya bahasa anak masa kini, menjadi seseorang dengan #bodygoal.
Masalahnya, apa ini hal yang mudah?
Lalu, bagaimana dengan mereka yang kesulitan mengikuti itu semua?
Bagaimana dengan mereka yang tidak punya saluran ke daerah fitness. Bagaimana dengan mereka yang sehari-hari terbiasa makan di warung pinggir jalan. Bagaimana dengan mereka yang jangankan minum infused water, menjelang ujian nggak diinfus aja udah syukur.
Bagaimana dengan mereka yang wajahnya segar, badannya tegap, jalannya cepat. Tetapi selalu menerobos lampu kemudian lintas?
Bagaimana dengan mereka yang selalu makan enak, setiap sabtu ikut car free day, setiap rabu latihan zumba, tapi setiap hari ngomongin orang.
Bagaimana dengan mereka yang selalu mencicipi manis, pahit, asam, asin, di dalam lidahnya, tapi tidak mencicipi apa-apa dari ibu jari mereka yang berkomentar, mencaci, membuatkan kebencian dengan sengaja. Apakah mereka orang-orang yang sehat?
Apakah orang-orang ini tidak tahu bahwa dari sehatnya mereka, sanggup menciptakan orang lain sakit.
Kita, mungkin punya sahabat yang terlahir tidak sempurna. Mungkin ada anggota tubuh yang tidak lengkap, atau cara bicara yang gagap, atau tanda lahir yang besar di wajahnya. Tapi bisa saja, beliau jauh, jauh, jauh lebih “sehat” dari kita.
Atau mungkin, itu beliau jawabannya. Mungkin selain mengatur kuliner yang masuk ke sistem pencernaan, kita juga seharusnya mengatur perkataan apa yang akan keluar dari sana. Selain membuang lemak dan kalori dari tubuh, kita seharusnya mengisi nalar sehat dengan pendidikan.
Mungkin, cara termudah untuk sehat di hari ini, yaitu dengan tidak menjadi jahat.
Selamat Hari Kesehatan Dunia.
Ajak temanmu untuk sehat.
Ajak temanmu untuk sehati denganmu.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Cara Termudah Untuk Sehat Hari Ini"
Posting Komentar