Jakarta 21 Maret 2018 - Pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari beberapa unsur yang menjadikannya dapat berjalan sesuai dengan harapan. Mulai dari pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dinas pendidikan, guru, siswa, dan orangtua siswa itu sendiri. Unsur-unsur tersebut sudah selayaknya mendapat instruksi untuk membuatkan potensi yang dimiliki.
Salah satu yang harus dicermati yaitu potensi pengembangan guru. Guru merupakan motor pendidikan nomor satu di Indonesia yang potensinya harus dikembangkan. Hal tersebut diungkapkan oleh Sihol Aritonang selaku Head of Executive dari Tanoto Foundation, dalam program Learning Innovation Summit 2018 di The Kasablanka Hall, Jakarta (14/03/2018).
Sihol lebih lanjut menyatakan bahwa, potensi pengembangan motor pendidikan di Indonesia (guru), dapat dijangkau dengan teknologi yang ditawarkan oleh Ruangguru.
Ruangguru, dalam kesempatan yang sama juga memaparkan produk ruangbelajar for teacher. Produk ini memfasilitasi guru untuk dapat membuatkan potensi dalam aktivitas berguru mengajar. "Konsepnya mobile based learning dengan microlearning for 4dukt learner. Artinya pembelajaran dengan ruangbelajar for teacher ini menyesuaikan dengan waktu si pembelajar (guru)", ungkap Stephanie Hardjo selaku Bussiness Development Manager Ruangguru.
Di dalam ruangbelajar for teacher ini mengusung konsep yang sama dengan produk ruangbelajar untuk jenjang siswa SD, SMP, dan SMA. Pembelajaran berbasis video animasi akan membantu guru untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Selain itu, di ruangbelajar for teacher juga disediakan LK (Lembar Kerja) yang dapat dipakai guru untuk mengimplementasikan rancangan metode pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa di dalam kelas.
Ruangbelajar for teachers ini juga merupakan salah satu bentuk bukti penerapan teknologi isu dan komunikasi dalam bidang pendidikan. Pendidikan di Indonesia yang menganut kurikulum 2013, juga menekankan teknologi isu dan komunikasi dalam aktivitas berguru mengajar.
Didik Suhardi menjadi pembicara dalam Learning Innovation Summit 2018 (sumber: dokumentasi Ruangguru)
"Filosofi Kurikulum 2013 menyatakan bahwa, teknologi isu dan komunikasi merupakan bab dari seluruh mata pelajaran", ungkap Didik Suhardi selaku Sekjen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi salah satu pembicara dalam program yang sama. Didik Suhardi lebih lanjut menjelaskan bahwa, penerapan teknologi infomasi dan komunikasi yang sudah berjalan antara lain, pelaksanaan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Kompetensi), aplikasi Dapodik (Data Pokok Pendidikan) dan materi didik untuk siswa.
Penerapan teknologi isu dan komunikasi (TIK) di Indonesia memang harus dilakukan secara bertahap, khususnya dalam bidang pendidikan. Persebaran teknologi yang belum merata menjadi salah satu rintangan besar yang harus diatasi bersama-sama. Tidak hanya dari pihak pemerintah, tapi derma dari masyarakat pun diharapkan untuk pemerataan pendidikan yang lebih baik di masa depan.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Memaksimalkan Potensi Pengembangan Motor Pendidikan Di Indonesia"
Posting Komentar