Kesehatan jiwa ialah suatu keadaan dimana insan sanggup berkembang secara fisik, mental, spiritual sehingga sanggup memahami potensi dirinya, sanggup mengatasi setiap masalah, bisa bekerja secara produktif dan memberi donasi bagi orang yang ada di sekitarnya.
Orang sakit jiwa ialah orang yang mengalami gangguan mental yang berdampak pada cara berpikir dan cara bertingkah laris yang tidak normal. Di Indonesia orang yang menderita sakit jiwa sering disebut sebagai orang gila.
Penyebab sakit jiwa dapat bermacam-macam contohnya menerima persoalan besar yang tidak sanggup diatasi sehingga mengakibatkan tekanan pada kejiwaan. Masalah persoalan besar itu contohnya diputuskan cinta oleh pacar, perceraian, dipecat dari pekerjaan, maut orang yang disayangi, jatuh miskin dan lain-lain.
Orang yang menderita sakit jiwa biasanya dirawat di rumah sakit jiwa. Rumah sakit jiwa adalah rumah sakit yang khusus untuk perawatan gangguan mental serius. Rumah sakit jiwa sangat bervariasi dalam tujuan dan metode. Beberapa rumah sakit mungkin mengkhususkan hanya dalam jangka pendek atau terapi rawat jalan untuk pasien berisiko rendah. Orang lain mungkin mengkhususkan diri dalam perawatan sementara atau permanen dari warga yang sebagai akhir dari gangguan psikologis, memerlukan derma rutin, perawatan khusus dan lingkungan yang terkendali.
Pasien adakala dirawat secara sukarela, tetapi itu akan dipraktikkan saat seorang individu sanggup menjadikan ancaman yang signifikan bagi diri mereka sendiri atau orang lain.
Biasanya pasien diberi obat penenang, dan diberi kegiatan sehari-hari seperti olaraga, membaca, dan rekreasi. Pada masa lalu, pasien yang bertingkah laris ancaman sering diberi perawatan dengan listrik tegangan tinggi. Sekarang, hal ini dianggap melanggar hak asasi insan (HAM).
Berikut ini ialah dongeng wacana orang gila:
Di Palembang terdapat Rumah Sakit Jiwa yaitu Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar. Ada rombongan 26 orang gila, mereka sudah dirawat sudah cukup lama. Dokter Anita yang merawat 26 orang ini menyatakan bahwa mereka sudah mengalami kemajuan yang sanga pesat. Untuk memulihkan kesehatan jiwanya, Mereka biasa dilatih untuk bermain sepak bola setiap hari. Untuk mengetahui seberapa maju kesehatan jiwanya, mereka akan diuji kesehatan mentalnya di Jakarta. Kemudian mereka diangkut memakai pesawat Hercules yang besar dengan dipimpin seorang dokter jiwa, yaitu Dokter Yudha.
Saat di udara, orang - orang absurd itu sangat berisik alasannya ialah bermain bola di dalam pesawat. Tim mereka lengkap ada yang menjadi kiper, bek, gelandang dan penyerang lengkap dengan kapten tim.
Yudha, Sang dokter pemimpin mereka takut bila perbuatan mereka sanggup mengganggu penerbangan dan membahayakan jiwa seisi pesawat. Sang Dokter murka dan menenangkan mereka, "Hoi...!! Berisik banget sih...! Jangan main bola di dalam pesawat donk...!!!" Bentak Yudha, Sang Dokter kepada orang - orang absurd itu.
Orang-orang absurd itu sangat takut kepada Dokter Yudha. Dan karenanya situasi menjadi hening dan tenang. Tapi lama-kelamaan, Dokter Yudha jadi curiga dan mengecek kondisi di belakang.
Ketika Dokter Yudha datang, Sang Dokter kaget setengah mati dan melihat yang berada didalam pesawat itu hanya tinggal 4 orang saja.
Dokter : "Hai, kalian ! Koq tinggal berempat? Teman-teman kalian yang lainnya kemana???"
Orang absurd : "Abisnya ngak boleh main bola di dalem pesawat sih. Mereka jadinya main bola diluar."
Dokter : "Hah...?! !!” sang Dokter menjadi sangat terkejut. Tapi masih penasaran, Lalu berkata: “Terus, kalian kenapa bisa ada didalam?"
Orang absurd : "Pemainnya sudah cukup 24 orang untuk 2 tim. Sedangkan kami ini ‘kan Cuma pemain cadangan, jadi tidak ikut keluar"
Mendengar tanggapan itu sang Dokter pribadi gila.
Dokter: “@#$!%&*!@#$%&*”
Sumber http://blijengah.blogspot.com
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Gila Bola"
Posting Komentar