Banyak orang Indonesia dari segala usia ketika ini memakai media sosial. Dari Facebook sampai Instagram, semua orang tampak mempunyai platform favorit untuk berekspresi dan berkomunikasi.
Bagaimana dengan blog?
Blog mungkin semakin terkenal ketika perusahaan dan pebisnis beralih memakai blog untuk mempromosikan produk mereka.
Sebuah blog ialah media yang sangat simpel untuk memberikan dongeng dan terhubung dengan audiens ataupun calon pelanggan.
Tapi kebebasan memakai blog tak hanya melulu soal monetisasi atau bisnis.
Banyak tenaga pendidik yang memakai blog untuk terhubung dengan para siswanya; membagikan bahan ujian dan media berguru yang gampang diakses siswa dimanapun mereka berada.
Tak sedikit pula blog niche yang memakai platform blog untuk membagikan konten pendidikan favorit mereka mirip Fisika, Matematika, Psikologi sampai Filsafat.
Para blogger ini pun tak selalu tiba dari orang-orang yang mempunyai latar belakang pendidikan khusus.
Saat ini, ibu rumah tangga pun mempunyai hobi menulis di blog untuk mengisi waktu luang sembari mengurus keluarga. Seperti komunitas para ibu blogger yang menamai diri mereka Kumpulan Emak Blogger. Dalam blognya, para ibu membagikan banyak sekali tips yang sangat berkhasiat dan bersahabat dengan kehidupan sehari-hari, mirip pengasuhan sampai urusan sekolah anak.
Tak jarang para ibu rumah tangga ini produktif menulis sampai bisa menerbitkan buku sendiri!
Internet bisa diibaratkan mirip televisi yang ditayangkan secara global, bedanya setiap orang bisa membuat channel atau platform mereka sendiri, dan memutuskan konten apa yang ingin ditampilkan.
Tidak heran ketika ini ada aneka macam macam konten yang bisa kita temukan lewat pencarian Google. Kita pun bisa mengakses aneka macam warta mirip tutorial, resep, atau tips perjalanan.
Pendidikan ketika ini tidak hanya terjadi di sekolah. Tanpa sadar, bawah umur kita juga berguru banyak hal dari Internet. Mereka mendapat pendidikan perihal teknologi, seni sampai menemukan talenta menulis dalam diri mereka.
Mereka mungkin menemukan informasi-informasi ini secara kebetulan atau atas saran temannya di Facebook dan media umum lainnya. Hasil berguru online ini tentu akan lebih optimal bila orangtua ikut mendukung di rumah.
Banyak yang tidak kita pahami dari dunia ‘Kids Jaman Now’, tapi bukannya tidak mungkin dipelajari orangtua. Orangtua atau wali justru bisa memanfaatkan perkembangan teknologi Internet dan komunikasi online untuk menyemangati anak dalam meningkatkan prestasinya di sekolah.
Program berguru online di rumah
Orangtua yang tinggal atau bekerja dari rumah bisa membuat rencana berguru embel-embel untuk anak. Caranya:
Bunda atau Ayah juga bisa mengajak orangtua dan bawah umur lainnya untuk ikut berdiskusi dan memberikan pendapat mereka terhadap hasil goresan pena anak. Bagikan tautan hasil pekerjaan anak lewat SMS atau grup percakapan di WhatsApp, Line dan sebagainya.
Selain itu, orangtua atau wali juga bisa memberi sistem hadiah untuk setiap sekian goresan pena yang diterbitkan.
Misalnya, dibelikan kuota Internet setiap kali anak menerbitkan sepuluh goresan pena dalam mata pelajaran Matematika.
Atau ajak anak pergi berwisata alam dengan mengajak sahabat atau teman-teman yang ia pilih.
Semangati mereka untuk pergi mendaki, berenang di danau atau sungai, biar anak tidak hanya asyik menghabiskan waktu berfoto selfie dan mengupdate status.
Setelah beberapa waktu memakai platform blog secara gratisan, tidak ada salahnya menghadiahi anak dengan membelikan domain untuk blog belajarnya. Memiliki domain sendiri mirip “bloganak.com” atau “bloganak.co.id” tentu akan membuat anak semakin bersemangat mengisi blog pribadinya.
Harga domain situs web ketika ini juga tidak terlalu mahal. Banyak penyedia web hosting lokal yang memperlihatkan domain dengan harga terjangkau.
Media sosial mirip Facebook atau Google Plus juga sangat bermanfaat untuk membagikan goresan pena blog. Bertemanlah atau hubungkan anak dengan akun-akun yang relevan mirip komunitas berguru atau sains anak.
Beri juga tantangan pada anak untuk mendapat jumlah pengunjung tertentu dengan membagikan dan mempromosikan link blognya di media umum favorit. Misalnya seribu pengunjung dalam satu minggu. Semakin banyak menulis dan membagikan tulisan, jumlah pengunjung blog tentu akan meningkat.
Rincian jumlah pengunjung ini nanti bisa dilihat di halaman Statistik.
Dengan mempunyai dan membagikan blog berguru pribadi mirip ini, tentu bukan cuma anak kita sendiri yang mendapat manfaatnya. Teman-teman sekolah dan bawah umur sebayanya di seluruh Indonesia bisa ikut terbantu dalam memahami bahan pelajaran sekolah.
Mereka bisa ikut dalam diskusi lewat kolom komentar, dan orangtua bisa ikut memantau komentar-komentar yang masuk.
Siapa tahu dari blog ini bisa berubah menjadi sebuah komunitas orangtua dan anak. Menjadi Sahabat Keluarga kawasan para orangtua dan anak membuatkan pengalaman lewat online ataupun bertemu langsung.
Mengubah kebiasan anak memakai media sosial
Menjadikan media umum dan blog sebagai media berguru akan mengubah kebiasaan anak di dunia maya. Bukan hanya meningkatkan kemampuan akademisnya, tapi juga membuat anak lebih peka membedakan konten yang positif dan negatif.
Media sosial juga dikenal dengan efek negatifnya, terutama bila dipakai secara kurang bijaksana. Asosiasi Psikiatri Amerika menyampaikan dorongan obsesif dan harapan kompulsif untuk mengeposkan foto-foto selfie di media umum seringkali mencerminkan rasa kepercayaan diri yang rendah, terhadap penampilan diri maupun latar kehidupan seseorang.
Beberapa sekolah di luar negeri juga melaksanakan pelarangan gadget mirip ponsel bakir dan tablet di sekolah. Sebagian lagi memakai gadget sebagai sistem imbalan, contohnya gadget akan dikembalikan sesudah kelas selesai, atau untuk tujuan pendidikan mirip presentasi.
Di sosial media, orang bisa menyunting foto dan video untuk memperlihatkan sisi terbaik kehidupannya, meskipun kenyataannya tidak sebaik yang dipikirkan para penggemar dan pengikutnya.
Setelah diperkenalkan dengan cara memakai media umum yang sehat dan menguntungkan, mudah-mudahan anak tidak akan dikendalikan oleh kebutuhan untuk menampilkan dirinya di media umum semata-mata demi mendapat kebanggaan dari orang lain.
Menjadi orangtua 'Kids Jaman Now'
Meski jaman sudah berkembang pesat, bukan tidak mungkin bagi orangtua untuk memahami dunia anak-anak. Ketika anak sudah bersekolah dan mempunyai kehidupan sosial sendiri, bukan berarti orangtua tidak perlu terlibat dalam kehidupan pribadinya.
Orangtua tidak perlu mengetahui semua jawaban. Seringkali yang paling diperlukan oleh anak ialah diijinkan untuk mempunyai rasa ingin tahu.
Media sosial dan blog bisa menjadi alat berguru yang sangat baik untuk mengasah artikulasi atau kefasihan berkomunikasi antara orangtua dan anak.
Setelah itu, bersama-sama, orangtua dan anak sanggup memanfaatkannya untuk meningkatkan kehidupan masing-masing. Baik dalam prestasi akademis anak, kualitas relasi dan kemampuan bersosial, sampai menemukan talenta dan kecerdasan yang sebelumnya tidak disadari.
Saat ini kita semua terhubung dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan beberapa dekade yang lalu. Dan sudah menjadi talenta alami umat insan untuk berinovasi dan berkembang.
Karena itu sudah waktunya orangtua memanfaatkan kemajuan teknologi di sekitar bawah umur kita untuk membantu prestasi mereka dengan cara-cara yang kreatif. Tidak ada alasan untuk tidak mencoba. Nyalakan saja gadget-nya dan belajarlah. #sahabatkeluarga
Bagaimana dengan blog?
Blog mungkin semakin terkenal ketika perusahaan dan pebisnis beralih memakai blog untuk mempromosikan produk mereka.
Sebuah blog ialah media yang sangat simpel untuk memberikan dongeng dan terhubung dengan audiens ataupun calon pelanggan.
Sumber: Pixabay.com |
Tapi kebebasan memakai blog tak hanya melulu soal monetisasi atau bisnis.
Banyak tenaga pendidik yang memakai blog untuk terhubung dengan para siswanya; membagikan bahan ujian dan media berguru yang gampang diakses siswa dimanapun mereka berada.
Tak sedikit pula blog niche yang memakai platform blog untuk membagikan konten pendidikan favorit mereka mirip Fisika, Matematika, Psikologi sampai Filsafat.
Saat ini, ibu rumah tangga pun mempunyai hobi menulis di blog untuk mengisi waktu luang sembari mengurus keluarga. Seperti komunitas para ibu blogger yang menamai diri mereka Kumpulan Emak Blogger. Dalam blognya, para ibu membagikan banyak sekali tips yang sangat berkhasiat dan bersahabat dengan kehidupan sehari-hari, mirip pengasuhan sampai urusan sekolah anak.
Tak jarang para ibu rumah tangga ini produktif menulis sampai bisa menerbitkan buku sendiri!
Internet bisa diibaratkan mirip televisi yang ditayangkan secara global, bedanya setiap orang bisa membuat channel atau platform mereka sendiri, dan memutuskan konten apa yang ingin ditampilkan.
Tidak heran ketika ini ada aneka macam macam konten yang bisa kita temukan lewat pencarian Google. Kita pun bisa mengakses aneka macam warta mirip tutorial, resep, atau tips perjalanan.
Pendidikan ketika ini tidak hanya terjadi di sekolah. Tanpa sadar, bawah umur kita juga berguru banyak hal dari Internet. Mereka mendapat pendidikan perihal teknologi, seni sampai menemukan talenta menulis dalam diri mereka.
Sumber: Pixabay.com |
Mereka mungkin menemukan informasi-informasi ini secara kebetulan atau atas saran temannya di Facebook dan media umum lainnya. Hasil berguru online ini tentu akan lebih optimal bila orangtua ikut mendukung di rumah.
Banyak yang tidak kita pahami dari dunia ‘Kids Jaman Now’, tapi bukannya tidak mungkin dipelajari orangtua. Orangtua atau wali justru bisa memanfaatkan perkembangan teknologi Internet dan komunikasi online untuk menyemangati anak dalam meningkatkan prestasinya di sekolah.
Program berguru online di rumah
Sumber: Pixabay.com |
- Pilih satu topik pelajaran terbaru yang sedang dipelajari anak di sekolah, pilih satu penggalan atau penggalan khusus yang kelihatannya penting atau berpotensi diujiankan.
- Lalu tugaskan anak untuk membuat satu postingan perihal topik tersebut, mengemukakan poin-poin penting dari bahan tersebut dan mempublikasikannya di blog.
- Selanjutnya orangtua bisa menilik hasil pekerjaan anak lewat blog tersebut dan memberi evaluasi lewat kolom komentar.
Bunda atau Ayah juga bisa mengajak orangtua dan bawah umur lainnya untuk ikut berdiskusi dan memberikan pendapat mereka terhadap hasil goresan pena anak. Bagikan tautan hasil pekerjaan anak lewat SMS atau grup percakapan di WhatsApp, Line dan sebagainya.
Selain itu, orangtua atau wali juga bisa memberi sistem hadiah untuk setiap sekian goresan pena yang diterbitkan.
Misalnya, dibelikan kuota Internet setiap kali anak menerbitkan sepuluh goresan pena dalam mata pelajaran Matematika.
Atau ajak anak pergi berwisata alam dengan mengajak sahabat atau teman-teman yang ia pilih.
Semangati mereka untuk pergi mendaki, berenang di danau atau sungai, biar anak tidak hanya asyik menghabiskan waktu berfoto selfie dan mengupdate status.
Setelah beberapa waktu memakai platform blog secara gratisan, tidak ada salahnya menghadiahi anak dengan membelikan domain untuk blog belajarnya. Memiliki domain sendiri mirip “bloganak.com” atau “bloganak.co.id” tentu akan membuat anak semakin bersemangat mengisi blog pribadinya.
Harga domain situs web ketika ini juga tidak terlalu mahal. Banyak penyedia web hosting lokal yang memperlihatkan domain dengan harga terjangkau.
Media sosial mirip Facebook atau Google Plus juga sangat bermanfaat untuk membagikan goresan pena blog. Bertemanlah atau hubungkan anak dengan akun-akun yang relevan mirip komunitas berguru atau sains anak.
Sumber: Pixabay.com |
Beri juga tantangan pada anak untuk mendapat jumlah pengunjung tertentu dengan membagikan dan mempromosikan link blognya di media umum favorit. Misalnya seribu pengunjung dalam satu minggu. Semakin banyak menulis dan membagikan tulisan, jumlah pengunjung blog tentu akan meningkat.
Rincian jumlah pengunjung ini nanti bisa dilihat di halaman Statistik.
Dengan mempunyai dan membagikan blog berguru pribadi mirip ini, tentu bukan cuma anak kita sendiri yang mendapat manfaatnya. Teman-teman sekolah dan bawah umur sebayanya di seluruh Indonesia bisa ikut terbantu dalam memahami bahan pelajaran sekolah.
Mereka bisa ikut dalam diskusi lewat kolom komentar, dan orangtua bisa ikut memantau komentar-komentar yang masuk.
Siapa tahu dari blog ini bisa berubah menjadi sebuah komunitas orangtua dan anak. Menjadi Sahabat Keluarga kawasan para orangtua dan anak membuatkan pengalaman lewat online ataupun bertemu langsung.
Mengubah kebiasan anak memakai media sosial
Menjadikan media umum dan blog sebagai media berguru akan mengubah kebiasaan anak di dunia maya. Bukan hanya meningkatkan kemampuan akademisnya, tapi juga membuat anak lebih peka membedakan konten yang positif dan negatif.
Media sosial juga dikenal dengan efek negatifnya, terutama bila dipakai secara kurang bijaksana. Asosiasi Psikiatri Amerika menyampaikan dorongan obsesif dan harapan kompulsif untuk mengeposkan foto-foto selfie di media umum seringkali mencerminkan rasa kepercayaan diri yang rendah, terhadap penampilan diri maupun latar kehidupan seseorang.
Sumber: Pixabay.com |
Beberapa sekolah di luar negeri juga melaksanakan pelarangan gadget mirip ponsel bakir dan tablet di sekolah. Sebagian lagi memakai gadget sebagai sistem imbalan, contohnya gadget akan dikembalikan sesudah kelas selesai, atau untuk tujuan pendidikan mirip presentasi.
Di sosial media, orang bisa menyunting foto dan video untuk memperlihatkan sisi terbaik kehidupannya, meskipun kenyataannya tidak sebaik yang dipikirkan para penggemar dan pengikutnya.
Setelah diperkenalkan dengan cara memakai media umum yang sehat dan menguntungkan, mudah-mudahan anak tidak akan dikendalikan oleh kebutuhan untuk menampilkan dirinya di media umum semata-mata demi mendapat kebanggaan dari orang lain.
Menjadi orangtua 'Kids Jaman Now'
Meski jaman sudah berkembang pesat, bukan tidak mungkin bagi orangtua untuk memahami dunia anak-anak. Ketika anak sudah bersekolah dan mempunyai kehidupan sosial sendiri, bukan berarti orangtua tidak perlu terlibat dalam kehidupan pribadinya.
Orangtua tidak perlu mengetahui semua jawaban. Seringkali yang paling diperlukan oleh anak ialah diijinkan untuk mempunyai rasa ingin tahu.
Sumber: Pixabay.com |
Media sosial dan blog bisa menjadi alat berguru yang sangat baik untuk mengasah artikulasi atau kefasihan berkomunikasi antara orangtua dan anak.
Setelah itu, bersama-sama, orangtua dan anak sanggup memanfaatkannya untuk meningkatkan kehidupan masing-masing. Baik dalam prestasi akademis anak, kualitas relasi dan kemampuan bersosial, sampai menemukan talenta dan kecerdasan yang sebelumnya tidak disadari.
Saat ini kita semua terhubung dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan beberapa dekade yang lalu. Dan sudah menjadi talenta alami umat insan untuk berinovasi dan berkembang.
Karena itu sudah waktunya orangtua memanfaatkan kemajuan teknologi di sekitar bawah umur kita untuk membantu prestasi mereka dengan cara-cara yang kreatif. Tidak ada alasan untuk tidak mencoba. Nyalakan saja gadget-nya dan belajarlah. #sahabatkeluarga
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Belajar Ala 'Kids Jaman Now' Memakai Blog Dan Media Sosial"
Posting Komentar