Teknologi.id – World Health Organization (WHO) telah merilis daftar ancaman kesehatan 2019 yang mereka yakini sebagai ancaman terbesar. Penyakit berbahaya termasuk Ebola, yang disaksikan sebagai wabah besar pada 2018, juga demam berdarah yang menginfeksi sekitar 390 juta orang per tahun.
Dapat dikatakan bahwa ancaman-ancaman sulit ini memang sulit ditangani. Namun, sebagai pemanis WHO telah memutuskan untuk menambahkan anti-vaxxers ke daftar ancaman kesehatan 2019 juga.
Adapun penyakit campak yang mengalami kebangkitan, dengan peningkatan global sebesar 30%. Meskipun faktanya vaksin untuk mencegah campak diperkenalkan pada tahun 1963. Wabah di Eropa sendiri memengaruhi lebih dari 41.000 orang pada 2018, dan naik lebih dari 5.000 orang pada 2016.
Dikutip dari IFLScience!, WHO sendiri telah menambahkan gerakan anti-vaksin tersebut sebagai ancaman juga.
Baca juga: Kertas yang Menyala di Kegelapan ini Mampu Deteksi Penyakit Menular
“Keraguan vaksin – keengganan atau penolakan untuk melaksanakan vaksinasi meskipun ketersediaan vaksin – mengancam untuk membalikkan kemajuan. Yang dibentuk dalam menanggulangi penyakit yang sanggup dicegah dengan vaksin,” tulis mereka dalam rilisnya.
“Beberapa negara yang hampir menghilangkan [penyakit] bersama-sama telah mengalami kebangkitan.
“Vaksinasi yakni salah satu cara yang paling efektif untuk menghindari penyakit – dikala ini mencegah 2-3 juta janjkematian per tahun. Dan 1,5 juta lebih lanjut sanggup dihindari bila cakupan vaksinasi global meningkat.”
Selain anti-vaxxers, WHO menjabarkan sembilan ancaman lain terhadap kesehatan dunia yang akan mereka coba atasi pada 2019.
9 Daftar Ancaman Kesehatan 2019
Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim
Daftar ancaman kesehatan 2019 yang pertama, yaitu pencemaran udara dan perubahan iklim. Sembilan dari 10 orang di seluruh dunia menghirup udara yang terkotori setiap hari, dengan hasilnya sekitar 7 juta orang meninggal prematur setiap tahunnya.
Penyakit Tidak Menular
Penyakit kronis dan tidak menular ibarat kanker, penyakit jantung, dan diabetes yakni penyebab utama kematian, mengakibatkan 70 persen janjkematian di seluruh dunia. Dari 41 juta orang per tahun yang meninggal alasannya yakni penyakit tidak menular, 15 juta orang meninggal sebelum waktunya (berusia antara 30 dan 69).
WHO menyampaikan bahwa peningkatan penyakit ini telah didorong oleh penggunaan alkohol dan tembakau. Juga diet dan kegiatan yang tidak sehat, dan polusi udara.
Baca juga: Lensa Kontak Ini Membantu Pengobatan Penyakit Mata
Pandemic Influenza Global
“Dunia akan menghadapi pandemi influenza yang lain. Satu-satunya hal yang tidak kita ketahui yakni kapan akan terjadi dan seberapa parahnya,” WHO menulis wacana salah satu ancaman yang paling tidak terduga dalam daftar.
“Pertahanan global hanya seefektif tautan terlemah dalam kesiapsiagaan darurat kesehatan negara lain dan sistem respons.”
Diperkirakan 6,2 sampai 7,3 juta orang di AS sakit alasannya yakni flu selama musim flu 2018/19 sejauh ini, berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Lingkungan Rapi dan Rentan
Lebih dari 6,1 miliar orang tinggal di lingkungan yang tidak stabil, di mana krisis (seperti perang dan perpindahan penduduk massal) sanggup meninggalkan mereka tanpa makanan, air, atau perawatan medis dasar yang memadai.
Ebola dan Patogen Ancaman Tinggi Lainnya
Republik Demokratik Kongo menyaksikan banyaknya wabah Ebola tahun lalu. Ebola menyebar ke kota-kota padat penduduk, menciptakan epidemi semakin sulit diatasi.
Seperti halnya Ebola, WHO mencantumkan SARS, Zika, Nipah, dan “penyakit X” yang disebut sebagai patogen yang harus kita persiapkan dengan baik. Sebelum Anda panik dan berpikir Anda mempunyai gejala, “penyakit X” yakni nama isyarat untuk penyakit yang belum diketahui yang sanggup muncul dan menyebar ke seluruh populasi.
Baca juga: Obat-obatan Baru Melindungi Nyamuk Malaria, Mencegah Penyebaran Penyakit
Ketahanan Antimikroba
WHO telah dengan cepat membunyikan alarm wacana resistensi antibiotik. Dan tahun ini WHO menciptakan daftar ancaman terbesar bagi umat insan sekali lagi.
“Sebuah masa pasca-antibiotik – di mana bisul umum dan luka-luka kecil juga sanggup membunuh. Jauh dari fantasi apokaliptik, bukan merupakan kemungkinan yang sangat positif untuk Abad ke-21,” WHO memperingatkan pada tahun 2014. Selain beberapa studi yang menjanjikan wacana gres jenis antibiotik, tidak banyak yang berubah dan skenario mengkhawatirkan untuk apa yang terjadi ketika antibiotik berhenti bekerja masih tampak besar.
Demam Berdarah
Dengan 40 persen populasi berisiko terkena demam berdarah, ia tetap menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan dunia. Penyakit yang ditularkan nyamuk membunuh sampai 20 persen orang dengan bentuk penyakit yang parah, terutama terjadi selama musim hujan di negara-negara ibarat India dan Bangladesh.
HIV
Kemajuan penanggulangan HIV sangat besar, tetapi masih hampir satu juta orang setahun meninggal alasannya yakni HIV dan / atau AIDS. Dengan lebih dari 37 juta orang yang hidup dengan infeksi, WHO tetap berkomitmen untuk menanganinya.
(ZS)
Sumber https://teknologi.id
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Who Merilis Daftar Bahaya Terbesar Terhadap Kesehatan 2019 Yang Akan Coba Mereka Atasi"
Posting Komentar