Sebelumnya Mafia Online sudah memposting wacana pengertian kesebangunan pada berdiri datar. Pada postingan kali ini Mafia Online akan membahas wacana pengertian kekongruenan pada berdiri datar. Apa pengertian kekongruenan?
Untuk memahami pengertian kekongruenan pada berdiri datar, silahkan simak ilustrasi berikut ini. Pernahkah kau melihat seorang tukang bangunan yang sedang memasang ubin? Sebelum ubin-ubin itu dipasang, biasanya tukang tersebut memasang benang-benang sebagai tanda supaya pemasangan ubin tersebut terlihat rapi, menyerupai tampak pada gambar di bawah ini. Cara pemasangan ubin tersebut sanggup diterangkan secara geometri menyerupai berikut.
Untuk memahami pengertian kekongruenan pada berdiri datar, silahkan simak ilustrasi berikut ini. Pernahkah kau melihat seorang tukang bangunan yang sedang memasang ubin? Sebelum ubin-ubin itu dipasang, biasanya tukang tersebut memasang benang-benang sebagai tanda supaya pemasangan ubin tersebut terlihat rapi, menyerupai tampak pada gambar di bawah ini. Cara pemasangan ubin tersebut sanggup diterangkan secara geometri menyerupai berikut.
Gambar di atas ialah gambar permukaan lantai yang akan dipasang ubin persegipanjang. Pada permukaannya diberi garis-garis sejajar. Jika ubin ABCD digeser searah AB (tanpa dibalik), diperoleh A => B, B => E, D => C, dan C => F sehingga ubin ABCD akan menempati ubin BEFC. Akibatnya,
AB => BE sehingga AB = BE
BC => EF sehingga BC = EF
DC => CF sehingga DC = CF
AD => BC sehingga AD = BC
∠DAB => ∠CBE sehingga ∠DAB = ∠CBE
∠ABC => ∠BEF sehingga ∠ABC = ∠BEF
∠BCD => ∠EFC sehingga ∠BCD = ∠EFC
∠ADC => ∠BCF sehingga ∠ADC = ∠BCF
Berdasarkan pemaparan di atas maka diperoleh bahwa:
- sisi-sisi yang bersesuaian dari persegipanjang ABCD dan persegipanjang BEFC sama panjang, dan
- sudut-sudut yang bersesuaian dari persegi panjang ABCD dan persegipanjang BEFC sama besar.
Hal tersebut mengatakan bahwa persegipanjang ABCD dan persegipanjang BEFC mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Dua persegi panjang yang demikian dikatakan kongruen.
Berdasarkan uraian tersebut diperoleh citra bahwa dua berdiri yang kongruen niscaya sebangun, tetapi dua berdiri yang sebangun belum tentu kongruen. Bangun-bangun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dikatakan bangun-bangun yang kongruen. Pengertian kekongruenan tersebut berlaku juga untuk setiap berdiri datar.
Untuk memantapkan pemahaman Anda wacana pengertian kekongruenan, silahkan simak beberapa teladan soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Perhatikan gambar di bawah ini! Apakah persegipanjang ABCD kongruen dengan persegi panjang PQRS dan apakah persegipanjang ABCD sebangun dengan persegi panjang PQRS? buktikan!
Penyelesaian:
Unsur-unsur persegipanjang ABCD ialah AB = DC = 8 cm, AD = BC = 6 cm, dan ∠A = ∠B = ∠C = ∠D = 90°. Amati persegipanjang PQRS dengan diagonal PR. Panjang PQ sanggup ditentukan dengan memakai Theorema Pythagoras menyerupai berikut.
PQ = √(PR)2 - (QR)2
PQ = √(10)2 - (6)2
PQ = √64
PQ = 8
Jadi, unsur-unsur persegipanjang PQRS ialah PQ = SR = 8 cm, PS = QR = 6 cm, dan ∠P = ∠Q = ∠R = ∠S = 90°. Dari uraian tersebut tampak bahwa sisi-sisi yang bersesuaian dari persegipanjang ABCD dan persegipanjang PQRS sama panjang. Selain itu, sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua persegipanjang itu sama besar. Jadi, persegipanjang ABCD kongruen dengan persegipanjang PQRS. Dua berdiri datar yang kongruen niscaya sebangun. Jadi, persegi panjang ABCD sebangun dengan persegipanjang PQRS.
Contoh Soal 2
Perhatikan dua berdiri datar yang kongruen berikut.
Tentukan besar sudut E!
Penyelesaian:
Karena kedua berdiri di atas kongruen maka sudut-sudut yang bersesuaian sudah niscaya sama besar.
∠A = ∠F = 45°
∠C = ∠H = 60°
∠D = ∠G = 120°
∠B = ∠E = ?
Ingat** sebab kedua berdiri kongruen maka jumlah sudut pada berdiri datar ABCD sama dengan jumlah sudut pada berdiri datar EFGH = 360°, maka:
<=> ∠E = 360° - (∠F+ ∠H + ∠G)
<=> ∠E = 360° - (45° + 60° + 120°)
<=> ∠E = 360° - 225°
<=> ∠E = 35°
Jadi besar sudut E ialah 35°
Demikian postingan Mafia Online wacana pengertian kekongruenan suatu berdiri datar. Mohon maaf kalau ada kata atau perhitungan yang salah dalam postingan di atas. Salam Mafia.
Contoh Soal 2
Perhatikan dua berdiri datar yang kongruen berikut.
Tentukan besar sudut E!
Penyelesaian:
Karena kedua berdiri di atas kongruen maka sudut-sudut yang bersesuaian sudah niscaya sama besar.
∠A = ∠F = 45°
∠C = ∠H = 60°
∠D = ∠G = 120°
∠B = ∠E = ?
Ingat** sebab kedua berdiri kongruen maka jumlah sudut pada berdiri datar ABCD sama dengan jumlah sudut pada berdiri datar EFGH = 360°, maka:
<=> ∠E = 360° - (∠F
<=> ∠E = 360° - (45° + 60° + 120°)
<=> ∠E = 360° - 225°
<=> ∠E = 35°
Jadi besar sudut E ialah 35°
Demikian postingan Mafia Online wacana pengertian kekongruenan suatu berdiri datar. Mohon maaf kalau ada kata atau perhitungan yang salah dalam postingan di atas. Salam Mafia.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Pengertian Kekongruenan Pada Bangkit Datar"
Posting Komentar