Arus listrik didefinisikan sebagai fatwa muatan listrik melalui sebuah konduktor dalam selang waktu tertentu. Dalam suatu penghantar, muatan yang mengalir yaitu elektron-elektron yang bergerak bebas. Aliran arus listrik pada suatu penghantar hampir sama dengan fatwa kalor pada suatu benda. Di mana kalor mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke suhu benda yang lebi rendah. Aliran kalor akan berhenti jikalau suhu kedua benda tersebut sama (kesetimbangan termal). Nah, dalam fatwa arus listrik juga akan berlaku hal yang sama, jikalau kedua titik mempunyai beda potensial yang sama maka fatwa muatan listrik akan berhenti. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub negatif, dari anoda ke katoda.
Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus elektron. Muatan listrik sanggup berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik, contohnya baterai atau akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif (–). Apabila kutub-kutub baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang kontinu, kita dapatkan rangkaian listrik tampak menyerupai pada Gambar (a), diagram rangkaiannya tampak menyerupai pada Gambar (b).
Dalam hal ini, baterai (sumber beda potensial) digambarkan dengan simbol:
Garis yang lebih panjang menyatakan kutub positif, sedangkan yang pendek menyatakan kutub negatif. Alat yang diberi daya oleh baterai sanggup berupa bola lampu, pemanas, radio, dan sebagainya. Ketika rangkaian ini terbentuk, muatan sanggup mengalir melalui kawat pada rangkaian, dari satu kutub baterai ke kutub yang lainnya. Aliran muatan menyerupai ini disebut arus listrik.
Arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut didefinisikan sebagai jumlah total muatan yang melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. Maka arus listrik I sanggup dirumuskan:
I = Q/Δt
Dengan Q yaitu jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu titik selama selang waktu Δt. Arus listrik diukur dalam coulomb per sekon dan diberi nama khusus yaitu ampere yang diambil dari nama fisikawan Prancis berjulukan Andre Marie Ampere (1775 - 1836). Satu ampere didefinisikan sebagai satu coulomb per sekon (1 A = 1 C/s). Satuan-satuan terkecil yang sering dipakai yaitu miliampere (1 mA = 10-3 A) atau mikroampere (1μA = 10-6 A). Alat untuk mengukur besar lengan berkuasa arus listrik dinamakan amperemeter (disingkat ammeter).
Contoh Soal tentang besar lengan berkuasa arus listrik
Arus listrik sebesar 5 A mengalir melalui seutas kawat penghantar selama 1,5 menit. Hitunglah banyaknya muatan listrik yang melalui kawat tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
I = 5 A
t = 1,5 menit = 90 sekon
Ditanya: Q = ... ?
Jawab:
Q = I.t = (5A) (90 s) = 450 C
Konduktor banyak mengandung elektron bebas. Berarti, bila kawat penghantar dihubungkan ke kutub-kutub baterai, gotong royong elektron bermuatan negatiflah yang mengalir pada kawat. Ketika kawat penghantar pertama kali dihubungkan, beda potensial antara kutub-kutub baterai menjadikan adanya medan listrik di dalam kawat dan paralel terhadapnya. Dengan demikian, elektron-elektron bebas pada satu ujung kawat tertarik ke kutub positif, dan pada dikala yang sama elektron-elektron meninggalkan kutub negatif baterai dan memasuki kawat di ujung yang lain. Ada fatwa elektron yang kontinu melalui kawat yang terjadi ketika kawat terhubung ke kedua kutub. Sesuai dengan ketentuan mengenai muatan positif dan negatif, dianggap muatan positif mengalir pada satu arah yang tetap ekuivalen dengan muatan negatif yang mengalir ke arah yang berlawanan. Ketika membicarakan arus yang mengalir pada rangkaian, yang dimaksud yaitu arah fatwa muatan positif. Arah arus yang identik dengan arah muatan positif ini yang disebut arus konvensional.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Pengertian Dan Besar Besar Lengan Berkuasa Arus Listrik"
Posting Komentar