Burungnya.com – Harga Lovebird turun ternyata sudah diprediksi semenjak usang oleh Bang Boy BnR. Apa yang menciptakan harga burung Lovebird turun drastis? Apakah sudah tidak ada lagi kicau mania yang tertarik dengan burung Lovebird?
Sebenarnya Lovebird masih diminati banyak orang. Namun, kicau mania yang ikut lomba Lovebird mulai menurun atau mungkin alasannya alasan lainnya. Sehingga, hal ini kuat sekali terhadap harga Lovebird yang anjlok.
Prediksi Harga Lovebird Turun Drastis
Para penangkar Lovebird mulai mengeluh dengan harga Lovebird di pasaran. Sebagian dari mereka merasa tidak untung alasannya harga Lovebird yang terjun bebas. Mengetahui problem ini, Bang Boy BnR memperlihatkan jawaban dan memprediksi harga Lovebird semenjak tamat tahun 2018.
Katanya, kelas Lovebird sudah tidak kondusif. Kelas Lovebird sudah masuk di kelas tengah dan bawah. Biasanya kalau hal tersebut berlangsung terus-menerus, maka harga Lovebird akan terjun bebas.
“Benar sekali kalau kita lihat di kelas Lovebird, di mana saja sudah tidak kondusif. Kelas Lovebird di setiap lomba mulai masuk di kelas tengah dan bawah. Tahun depan sudah sanggup dipastikan harga Lovebird akan di bawah sekali,” kata Bang Boy BnR, menyerupai dikutip dari Mediabnr.com (30/11/2018).
Berawal dari problem tersebut, EO penyelenggara lomba menjadi tidak nyaman, dan berimbas pada penerima lomba. Hal ini dikaitkan pula dengan Lovebird Warna. Jika harga Lovebird Warna turun, maka harga Lovebird biasa juga ikut turun drastis. Demikian analisa Bang Boy BnR sesudah mengamati dunia burung kini ini.
“Orang atau pemain lain merasa sudah tidak nyaman begitu juga EO penyelenggara. Di samping itu, adanya Lovebird Warna juga menjadi satu penyebab turunnya harga Lovebird biasa. Akhirnya dari semua kejadian, harga Lovebird warna akan turun drastis diikuti harga Lovebird biasa. Ini analisaku pribadi sesudah saya mengamati dunia burung kini ini,” ujar Bang Boy BnR selaku Bapak Perburungan Indonesia.
Baca juga: Harga Lovebird Sizuka Rp 1,5 Juta, Ngekek 1,5 Menit Makara Rp 40 Juta
Harga Lovebird 2019 Terjun Bebas
Setelah memasuki tahun 2019, ternyata prediksi Bang Boy BnR terbukti benar. Harga Lovebird merosot tajam hingga di angka Rp 45.000.
Hasil survei di beberapa pedagang Lovebird, terutama di pasar burung, harga Lovebird berkisar Rp 45.000 – Rp 50.000 per ekor.
Sore Hari Harga Lovebird Semakin Turun
Salah satu pasar burung di Surabaya menjual Lovebird dengan harga bervariasi menurut waktu. Maksudnya bagaimana?
Jadi, kalau pagi, harga Lovebird sekitar Rp 70.000, siang hari turun menjadi Rp 50.000, dan sore hari menjadi Rp 45.000 per ekor.
Beberapa tahun yang kemudian harga Lovebird sempat turun tapi tidak separah tahun sekarang. Dulu Bang Boy BnR mengatasi harga Lovebird turun dengan membuka kelas Lovebird Baby.
Semoga tahun 2019, harga Lovebird tidak semakin hancur. Bang Boy BnR akan berusaha untuk mengatrol biar harga Lovebird kembali stabil.
Apakah dari kicau mania pembaca setia Burungnya.com ada yang memiliki wangsit supaya harga Lovebird naik lagi?
Baca juga: 8 Jenis Lovebird Biola Lengkap dengan Gambar dan Harga
Harga Lovebird Turun versi Ben KLI
Penurunan harga Lovebird sudah dibahas semenjak usang oleh Ben KLI dan kicau mania Tanah Air. Beliau pernah memberikan di grup Facebook Komunitas Lovebird Indonesia wacana harga Lovebird turun, terutama mutasi fischeri opaline. Hal ini disampaikan Ben KLI pada 11 Oktober 2018 di grup Komunitas Lovebird Indonesia.
Kami memperlihatkan klarifikasi Ben KLI secara utuh, tanpa mengurangi atau menambahi kata apapun biar pesan yang disampaikan sanggup diterima dengan baik.
Penjelasan Ben KLI di Komunitas Lovebird Indonesia
Beberapa ahad ini di sosmed ramai postingan mengenai harga lovebird yang katanya “turun” terutama untuk mutasi fischeri opaline. Sementara jenis wild colour dari semua spesies mengalami kenaikan harga.
Bahkan roseicollis yang di Indonesia dianggap sebelah mata dan oleh sebagian orang dijadikan burung babuan, kini mulai diburu dan harganya ikut merangkak naik.
Melihat fenomena ini, pertanyaan yang timbul yakni “harga lovebird secara umum bersama-sama mengalami kenaikan atau penurunan?” Silahkan anda menilai sendiri.
Saya ingin memberikan bahwa nilai jual burung lovebird sangat ditentukan oleh adanya lomba, selain tentu saja aturan ekonomi dan tingkat kesulitan dalam menghasilkan burung berkualitas yang memenuhi kriteria lomba BC.
Hobi apapun juga kalau tidak ada lombanya maka hampir sanggup dipastikan tidak sanggup berkembang ke level yang lebih tinggi dan tidak akan bertahan lama. Lomba disini bukan hanya menyangkut seberapa sering dan dimana lomba tersebut diadakan tapi lebih penting lagi yakni pesertanya.
Contoh, kenapa harga lovebird wild colour semua spesies dan juga roseicollis sanggup bertahan dan bahkan cenderung naik terus? Ini yakni imbas positif dari para penerima yang selalu meramaikan kelas tersebut.
Untuk wild colour saja sudah sangat sering melebihi angka 100 peserta. Sementara di kelas roseicollis pesertanya memang belum sebanyak wild type tapi para penggiat roseicollis tidak pernah minder dan tetap meramaikan kelas tersebut di event manapun juga.
Bertahun tahun para peternak roseicollis merasa tidak fair alasannya perbedaan harga yang sangat jomplang. Tapi apakah mereka pernah mengeluh? Tidak! Saling menyalahkan? Tidak!
Yang mereka lalukan yakni terus berkarya dan berpartisipasi dalam setiap lomba. Semangat para p0juang roseicollis inilah yang patut kita jadikan sebagai contoh.
Bagaimana dengan kelas mutasi fischeri opaline dan fischeri turquoise maupun mutasi lainnya? Alhamdulillah masih ada pesertanya walaupun jumlahnya sanggup dihitung dengan jari.
Jika penerima lombanya saja sepi bagaimana mungkin jenis jenis ini sanggup terangkat baik dari sisi harga maupun gengsi? Saya tidak sanggup 100% menyalahkan sepinya penerima pada kelas kelas tersebut alasannya mungkin pemilik burung burung tersebut lebih menentukan untuk breeding dibanding lomba.
Banyak kenalan saya yang menyampaikan begini, “buat apa ikut lomba, gak ada duitnya. Mending burungnya saya breeding, kesudahannya lebih jelas.” Betul, tapi itu tidak sanggup bertahan lama.
Dari pengalaman menggelar lomba BC selama 6 tahun, kami sudah mengamati fenomena ini. Mulai dari jaman lutino, pied, turquoise dan kini fischeri opaline, semuanya berawal dan berakhir dengan dongeng yang sama.
Manis diawal, pahit diakhir. Dan bila suatu ketika harganya sudah “turun” tidak fair rasanya kalau datang tiba anda menyalahkan lomba, menyalahkan komunitas, menyalahkan importir, menyalahkan bakul, menyalahkan kenapa juara BOB nya lebih banyak didominasi yakni wild colour dan lainnya (tapi gak ada yang meyalahkan spg).
Sekedar ilustrasi, penerima dikelas wild colour ada 60, burung bagus katakanlah 30%. Artinya ada 18 ekor burung bagus yang harus dipilih untuk menjadi juara 1 – 10.
Sementara penerima dikelas fischeri opaline hanya 8, dan burung yang bagus nyaris tidak ada (yang bagus di breeding buat cetak uang). Atau biar fair, katakanlah yang bagus juga 30%. Ini berarti burung bagus dikelas fischeri opaline hanya ada 2,4 ekor.
Delapan belas berbanding dua koma empat ekor (18 : 2,4). Bahkan sanggup jadi burung wild colour yang peringkat ke 18 saja kualitasnya sudah diatas burung fischeri opaline yang juara 1.
Jadi bagaimana mungkin juri memaksakan diri untuk memperlihatkan gelar BOB kepada burung yang memang tidak layak BOB?
Terlepas dari problem diatas, mari kita mencari solusi terbaik biar harga tidak merosot terlalu jauh. Mungkin harganya tidak sanggup sebagus sebelumnya tapi paling tidak kita sanggup berusaha untuk menahannya.
Dari kami, KLI, salah satu solusinya yakni gencar melaksanakan lomba BC disetiap daerah, plus seminar genetika serta memperlihatkan edukasi kepada semua pihak menyerupai apa dan bagaimana kriteria burung yang memenuhi standard lomba BC.
Sarana sudah kami sediakan. Keputusan kini berada ditangan anda. Apakah ingin ikut memgambil serpihan dalam “misi evakuasi ini” atau hanya duduk membisu menunggu.
Sebagai motivasi, saya ingin bertanya, berapa harga seekor green fischeri opaline jantan ketika ini? 6jt? 7jt? 10jt? Foto yang terlampir disini yakni green fischeri opaline juara 1 di event KLI Jepara Cup 3 bulan September lalu.
Harganya? Burung ini sudah ditawar 25juta tapi oleh pemiliknya belum dilepas. Berapa harga yang diminta? Tidak kurang dari 30juta. Mahal? Jika anda menilai harga yang diminta terlalu mahal, tidak ada salahnya anda mencetak sendiri burung yang berkualitas menyerupai ini dan coba ikut lomba BC.
Akhir kata, mari kita tidak saling menyalahkan. Saya yakin bila para penggiat lovebird ditanah air menyerupai peternak, bakul, importir, komunitas, EO (dan spg) saling bekerja sama dan saling support, maka lovebird akan tetap berjaya.
Happy breeding! May the force be with you!
Demikian pendapat Bang Boy BnR dan Ben KLI terkait harga Lovebird turun yang meresahkan kicau mania di Indonesia. Semoga ke depannya, problem harga Lovebird segera sanggup diatasi dan mendapat solusi terbaik.
Jika artikel Burungnya.com bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain, dan cantumkan sumbernya. Terima kasih.
Pencarian terkait:
- prediksi harga lovebird 2019
- harga lovebird turun drastis
- harga Lovebird hancur
- harga Lovebird anjlok
- kenapa harga lovebird turun drastis
- kenapa harga lovebird turun
- kapan harga lovebird naik lagi
- kapan harga lovebird naik
- prediksi harga lovebird tahun 2019
- harga lovebird turun
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Harga Lovebird Turun Drastis, Cuma Rp 45.000 Per Ekor"
Posting Komentar