Teknologi.id – Kotak hitam atau Blackbox berupa perangkat Cockpit Voice Recorder atau CVR Lion Air JT 610 telah berhasil ditemukan. CVR yang berisi rekaman bunyi acara di dalam kokpit pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada selesai Oktober tahun 2018 itu, ditemukan Senin kemudian oleh tim penyelam Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.
CVR merupakan kepingan dari kotak hitam pesawat, selain Flight Data Recorder (FDR) yang telah lebih dulu ditemukan. Dengan analisa dari CVR, maka komunikasi pilot dengan co-pilot di kokpit sebelum pesawat jatuh di Karawang akan diketahui.
Kepala Dinas Penerangan Koarmada I, Letkol Agung Nugroho, menyampaikan CVR tersebut ditemukan oleh pasukan Tentara Nasional Indonesia AL dari Dinas Penyelam bawah air Koarmada I dan Komando Pasukan Katak Koarmada I.
Baca juga: Rahasia Boeing yang Mungkin Kaprikornus Penyebab Kecelakaan Lion Air JT 610
Sebagaimana diberitakan Detik, CVR ditemukan oleh penyelam berjulukan Serda Satria Margono. Saat ditemukan, CVR berada di kedalaman 30 meter dan terbenam dalam lumpur setebal delapan meter.
Sebenarnya, posisi CVR tersebut sudah diketahui tidak usang sesudah pesawat jatuh. Namun, pengangkatan terkendala oleh beberapa hal. Salah satunya alasannya lokasinya akrab dengan beberapa pipa di Blok Offshore North West Java (ONWJ), Jawa Barat, yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Kepiawaian penyelam AL
Penemuan CVR ini seolah menegaskan kepiawaian para penyelam Tentara Nasional Indonesia AL, terutama dari Kopaska. Maklum, sebelum ini, kapal MPV Everest yang disewa Lion Air dari Marine Construction Services asal Belanda gagal menemukan CVR setelah beroperasi selama 10 hari atau hingga 29 Desember 2018 dengan biaya Rp38 miliar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan inovasi CVR ialah hasil kerja keras maksimal. CVR gres sanggup ditemukan sesudah dua tahap pencarian, termasuk dengan menyewa tenaga konsultan asal Singapura, yang sempat gagal.
“Sekarang saya gembira justru alasannya ini memakai KRI AL, saya mengapresiasi inovasi ini,” ujar Budi dikutip dari CNNIndonesia.
Baca juga: Boeing Terbitkan Buletin Keamanan, Beri Petunjuk Kerusakan Lion Air JT 610
Diperlukan Satu Tahun Analisis
Budi lebih lanjut menyatakan eksplorasi data dalam CVR akan memakan waktu satu tahun. Pengolahan data akan dilakukan lebih teliti semoga kualitas yang dihasilkan lebih akurat.
“Satu tahun nanti kami akan melihat, bagaimana kualitas data yang ditentukan semoga sanggup menjadi satu data yang terpadu,” kata Budi.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono pun menyatakan hal yang sama. Proses pengunduhan data CVR akan memakan waktu maksimal 5 hari, dan dilanjutkan ke proses analisis yang ditargetkan selesai dalam waktu satu tahun.
“Mudah-mudahan analisis tidak terlalu lama. Jika sudah selesai dianalisis dan ada laporan akhir, maka temuan akan dirilis, semoga tidak hingga satu tahun sanggup diumumkan,” kata Soerjanto di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin dikutip dari Kompas.
Penemuan CVR sanggup menjadi materi komplemen analisis sesudah black box berisi flight data recorder (FDR) yang sudah ditemukan pada Kamis (1/11/2018), beberapa hari sesudah pesawat jatuh. Melalui CVR, investigator sanggup mengetahui langkah atau upaya yang dilakukan pilot dan kopilot dalam detik-detik jelang pesawat jatuh, serta komunikasi antara pilot, kopilot, dan pemandu kemudian lintas udara atau Air Traffic Control (ATC).
(DWK)
Sumber https://teknologi.id
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Cvr Lion Air Jt 610 Berhasil Ditemukan Penyelam Al, Butuh Setahun Analisa Data"
Posting Komentar