Apakah kau salah satu penggemar film 3 Idiots atau Dead Poets Society? Kedua film tersebut bertemakan pendidikan dan digemari oleh banyak orang. Pendidikan memang hal yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari. Oleh alasannya yaitu itu, masuk akal saja jikalau banyak produser dan sutradara yang mengangkat tema tersebut dalam karyanya. Selain film barat, film karya anak bangsa pun banyak yang menceritakan wacana kondisi pendidikan di Indonesia, lho. Kualitas dan ceritanya pun tidak kalah menarik. Simak, yuk, film wacana pendidikan karya sineas-sineas Indonesia.
Denias, Senandung di Atas Awan
Di kaki pegunungan Jayawijaya, seorang anak pria berjulukan Denias selalu teringat akan pesan ibunya bahwa gunung takut pada orang yang arif dan rajin. Oleh alasannya yaitu itu, ia mempunyai kemauan yang amat keras untuk bersekolah. Lingkungan sekitarnya pun turut menyemangatinya.
Namun, seiring berjalannya waktu, satu persatu penyemangat Denias pergi meninggalkannya. Ibunya meninggal dan gurunya yang paling baik dan selalu mendorong Denias untuk mencar ilmu ulet terpaksa pindah ke Pulau Jawa. Akhirnya Denias melanjutkan aktivitas belajarnya bersama seorang tentara berjulukan Maleo. Maleo-lah yang memberi tahunya mengenai sebuah sekolah berkualitas di kota. Demi terus belajar, Denias melaksanakan perjalanan seorang diri ke kota. Perjalanan tersebut berlangsung selama 10 hari. Ia melewati banyak sekali rintangan hingga karenanya berhasil hingga di kota yang dimaksud oleh Maleo. Di sana, Denias bertemu dengan Enos, yang juga berasal dari pedalaman Papua. Melalui Enos, Denias mengetahui kenyataan pahit bahwa untuk masuk ke sekolah berkualitas tersebut sangatlah mustahil baginya. Namun Denias tidak putus asa. Ia karenanya dipertemukan dengan seorang guru berjulukan Sam Koibur atau dijuluki juga sebagai Ibu Gembala. Sang guru melihat kegigihan dan kecerdasan Denias. Ia kemudian memperjuangkan hak Denias untuk sanggup bersekolah. Akhirnya, Denias pun diterima untuk bersekolah dan impiannya terwujud.
Serdadu Kumbang
Cerita wacana tiga orang sahabat yaitu Amek, Umbe, dan Acan ini mengambil latar di sebuah kabupaten di Sumbawa Barat. Mereka dijuluki sebagai serdadu kumbang lantaran sering bermain memakai mainan yang berbentuk menyerupai kumbang. Ketiga anak tersebut sanggup dibilang kurang baik prestasi akademiknya dan sering berbuat onar di sekolah. Meskipun begitu, mereka tetap mempunyai cita-cita. Di desa daerah para serdadu kumbang itu tinggal, ada sebuah pohon yang disebut sebagai pohon cita-cita. Pada pohon tersebut, belum dewasa menggantungkan sebuah botol yang berisi kertas. Dalam kertas tersebut tertulis harapan mereka.
Film ini lebih banyak fokus pada kehidupan Amek. Seorang anak dengan bibir sumbing yang bercita-cita menjadi penyiar informasi di televisi. Amek mempunyai talenta sebagai penunggang kuda. Ia mempunyai kuda kesayangan berjulukan Smodeng. Suatu kali, Amek hampir kehilangan kudanya lantaran ayahnya harus membayar hutang. Untungnya, Minun, abang Amek, bersedia membantu membayar hutang tersebut dengan uang tabungannya. Di samping kegiatannya berkuda, Amek harus mencar ilmu keras semoga sanggup lulus Ujian Nasional. Untungnya ada Bu Guru Imbok yang tanpa pamrih rela mengajar semua siswanya, bahkan di luar jam pelajaran. Serdadu kumbang pun karenanya sanggup lulus dari SD dan mereka semua berjanji bahwa di Sekolah Menengah Pertama mereka akan mencar ilmu dengan lebih giat.
Alangkah Lucunya Negeri Ini
Film yang satu ini bercerita wacana seorang sarjana berjulukan Muluk yang sulit mendapat pekerjaan. Akhirnya ia bekerja membantu seorang bos copet dalam mengelola uang hasil copetannya. Ia ingin beberapa persen dari uang tersebut ditabung untuk dijadikan modal para pencopet berdagang asongan. Bos copet tersebut mempunyai beberapa anak buah yang masih kecil. Muluk pun sekaligus mengajarkan para pencopet cilik itu ilmu pengetahuan dan juga agama. Muluk mendapat upah sebesar 10% dari hasil mencopet untuk hal-hal yang ia lakukan tersebut. Sampai karenanya orang bau tanah Muluk mengetahui pekerjaannya. Ia pun dihentikan untuk bergaul kembali dengan bos copet dan belum dewasa buahnya. Untungnya, meski sudah tidak lagi dibimbing oleh Muluk, para pencopet itu sudah berubah referensi pikirnya. Akhirnya mereka pun menjadi pedagang asongan, meski penghasilannya tidak lagi sebanyak saat mencopet dahulu.
Negeri 5 Menara
Film yang disesuaikan dari sebuah novel ini menceritakan kehidupan para santri di pesantren. Sang tokoh utama, Alif, awalnya enggan masuk pesantren. Ia ingin bersekolah di Sekolah Menengan Atas negeri kemudian masuk ke universitas impiannya yaitu ITB. Alif merasa sangat tidak suka saat ia masuk pesantren. Namun usang kelamaan, ia mendapat teman-teman yang baik dan mulai betah. Mereka dijuluki sebagai Sahibul Menara atau para pemilik menara.
Mereka mempunyai harapan tinggi untuk sanggup mengunjungi banyak sekali negara yang mempunyai menara-menara populer di dunia. Selain itu, guru-guru Alif di pesantren pun mendidik para santri dengan sangat baik. Salah satu anutan yang terus dipegang teguh oleh Alif dan kawan-kawannya yaitu “siapa yang bersungguh-sungguh niscaya akan berhasil”. Dengan bekerja keras dan terus mengucapkan mantra tersebut, karenanya Alif dan teman-temannya berhasil menggapai harapan mereka.
MARS (Mimpi Ananda Raih Semesta)
Astronomi merupakan bidang yang diminati oleh Sekar Palupi semenjak kecil. Pasalnya, ibunya yang buta huruf, selalu mengajak Sekar untuk melihat langit di malam hari. Sang ibu yang bekerja sebagai penjual tempe berharap bahwa suatu hari nanti ia sanggup menjadi bintang yang bersinar paling terperinci di malam hari. Ibunya menjuluki bintang tersebut sebagai lintang lantip atau bintang yang cerdas. Pada kenyataannya, bintang yag selalu ibunya lihat yaitu planet mars.
Ibu dari Sekar tak pernah lelah berjuang untuk sanggup menyekolahkan anaknya. Ia selalu mengantarkan Sekar ke sekolah setiap hari meski harus bersepeda 7 kilometer jauhnya. Perjuangan sang ibu tidak sia-sia. Sekar berhasil meraih gelar master di bidang astronomi. Ia pun tidak pernah lupa akan pengorbanan sang ibu yang telah membesarkannya.
Itu ia lima film wacana pendidikan yang dibentuk oleh sineas-sineas Indonesia. Sudah pada nonton belum? Semoga film tersebut sanggup menginspirasi dan memotivasi kamu, ya! Film apa yang menjadi favoritmu? Ceritakan di kolom komentar, yuk. Bagikan juga artikel ini ke teman-temanmu.
Sebelum nonton film-film di atas jangan lupa untuk mencar ilmu ya Squad, kau sanggup bergabung dan mencar ilmu dengan grup chat se-Indonesia di Ruangguru Digital Bootcamp loh. (AZN/TN)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Tonton 5 Film Indonesia Perihal Pendidikan Ini Biar Weekend Lebih Bermutu!"
Posting Komentar