Siapa sih yang tidak pernah punya persoalan di dunia ini? Nampak tidak mungkin ya. Agar tidak berlarut-larut, Anda harus mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Namun, adanya persoalan juga bisa disikapi dengan bijak. Semakin sering Anda berhadapan dengan masalah, semakin sampaumur dan bijak pula Anda nantinya.
Bicara mengenai masalah, di dunia pendidikan ada metode pembelajaran problem based learning (PBL). Umumnya, metode ini akan mengenalkan siswa pada suatu masalah yang mempunyai keterkaitan dengan bahan yang dibahas. Kemudian, siswa akan diminta agar mencari solusi untuk menuntaskan kasus/masalah tersebut. Selain itu, metode ini akan meningkatkan kecakapan berpartisipasi dalam tim. Seperti apa bentuk metode pembelajaran PBL? Simak dulu yuk!
Metode ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha menerapkan persoalan yang terjadi di dunia nyata. Dengan ini, siswa akan dilatih berpikir kritis serta menemukan solusi. Ada enam ciri, di antaranya:
- Kegiatan berguru dimulai dengan derma sebuah masalah.
- Masalah yang disuguhkan masih berkaitan dengan kehidupan nyata para siswa.
- Mengorganisasikan pembahasan seputar masalah, bukan disiplin ilmu.
- Siswa diberi tanggung jawab maksimal dalam menjalankan proses berguru secara langsung.
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terjadi kolaborasi.
- Siswa harus mendemonstrasikan kinerja yang sudah dipelajari.
Bagaimana langkah-langkahnya?
1. Orientasi siswa pada masalah
Pertama, sampaikan pada siswa perihal tujuan pembelajaran yang ingin Anda capai. Kemudian, sajikan sebuah persoalan yang harus dipecahkan siswa. Masalah dipakai untuk meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan analisis, juga inisiatif. Pastikan setiap anggota paham banyak sekali istilah serta konsep yang ada dalam masalah. Sebagai guru, Anda juga berperan sebagai pemberi motivasi semoga setiap siswa terlibat pribadi dalam pemecahan masalah.
2. Mengorganisasi siswa
Setiap anggota dalam kelompok akan memberikan informasi yang sudah dimiliki perihal persoalan yang ada. Kemudian, akan terjadi diskusi yang membahas informasi faktual, dan juga informasi yang dimiliki setiap siswa. Nah, di sinilah brainstorming dilakukan. Peran Anda sebagai guru yaitu membantu siswa untuk mengorganisasikan kiprah berguru yang relevan dengan persoalan yang disajikan.
3. Membimbing penyelidikan
Mendorong siswa dalam pengumpulan informasi yang relevan, melaksanakan eksperimen, hingga mendapat insight untuk pemecahan masalah.
4. Mengembangkan hasil karya
Membantu siswa saat proses perencanaan dan penyajian karya. Beberapa di antaranya video, model, laporan, dan membagi kiprah di antara anggota dalam kelompok.
5. Analisis dan evaluasi
Arahkan siswa untuk melaksanakan refleksi dan penilaian dalam setiap proses yang dijalankan dalam penyelidikan. Kelompokkan bab yang sudah dianalisis keterkaitannya satu dengan lain. Manakah yang paling menunjang, bertentangan, dan lain-lain.
Secara singkat, tahapnya begini:
Apa saja kelebihan dari metode pembelajaran ini?
- Metode yang efektif untuk memahami isi pelajaran.
- Menantang kemampuan siswa serta menunjukkan kepuasan untuk menemukan pengetahuan gres bagi siswa.
- Meningkatkan kegiatan pembelajaran siswa.
- Mengaplikasikan bahan yang selama ini diajarkan ke dalam kehidupan nyata.
- Mengembangkan pengetahuan gres hasil dari brainstorming.
- Belajar bertanggungjawab atas pembelajaran yang dilakukan.
- Menunjukkan pada siswa bahwa mata pelajaran yang dipelajari di kelas intinya merupakan sesuatu yang harus dimengerti. Bukan hanya sekadar berguru dari guru atau baca buku.
- Lebih menyenangkan.
- Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
- Meningkatkan minat siswa untuk berguru terus menerus, bahkan di luar sekolah.
Semoga artikel ini bermanfaat. Semangat mencerdaskan bangsa! (TN)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Tingkatkan Keaktifan Siswa Dengan Metode Pembelajaran Kasus Based Learning"
Posting Komentar