Bagaimana cara mengatasi siswa yang malas belajar? Mungkin pertanyaan menyerupai ini pernah, bahkan kerap kali hinggap di pikiran Bapak/Ibu Guru. Sebelum mencari solusi, ada baiknya cari tahu dulu apa penyebabnya. Kalau penyebabnya sudah ditemukan, tentu solusi juga akan didapat. Berikut Ruangguru.com rangkum untuk Bapak/Ibu Guru. Keep reading :)
"Jika kamu berteman dengan dengan kemalasan, maka kesuksesan akan menjauhimu. Karena kesuksesan berteman dengan kerja keras."
1. Beban sekolah
Bayangkan saja kalau dalam sehari siswa dihadapkan lebih dari 5 mata pelajaran berbeda. Belum lagi kalau setiap mata pelajaran menawarkan kiprah dan ujian, tentu akan sangat melelahkan. Hal ini sanggup memicu turunnya motivasi mencar ilmu siswa. Solusinya, coba pertimbangkan baik-baik sebelum memberikan kiprah ke siswa. Buatlah kiprah yang inovatif untuk siswa sehingga bisa berpikir kritis dan kreatif. Tujuan utama kiprah yaitu melatih kemampuan siswa, bukan menambah beban siswa. Kalau hingga terlalu banyak beban, siswa akan letih, jenuh, dan bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya. Bapak/Ibu tidak ingin hal tersebut terjadi kan?
2. Cara mengajar
Coba penilaian ulang, bagaimana dengan cara pengajaran yang Bapak/Ibu terapkan selama ini kepada siswa. Apa sudah sesuai atau belum. Jangan bosan untuk mengkaji ulang apa yang harus diperbaharui dan diperbaiki.
3. Minat
Malas juga bisa dipicu alasannya yaitu siswa kurang gemar pada beberapa pelajaran tertentu. Nah, di sinilah kiprah Bapak/Ibu untuk mengarahkan siswa untuk mengetahui minat dan bakatnya. Jika menonjol pada bidang tertentu, dukung dan terus beri motivasi semoga siswa lebih percaya diri menyebarkan dirinya. Untuk hal ini, wajib hukumnya untuk berpikiran terbuka ya. Ingat, tidak semua siswa berminat pada mata pelajaran akademis lho. Namun, jangan lupa didukung dengan mata pelajaran yang kurang disukai. Semangati dengan “Coba dulu, pelan-pelan niscaya bisa.”
4. Masalah pribadi
Jangan pernah bosan untuk mengenali siswa secara personal. Karakter siswa terbentuk pertama kali semenjak dari rumah. Jika siswa malas, maka perlu ditelusuri apakah ada problem tertentu yang menyebabkan siswa berperilaku demikian. Misalnya problem atau tekanan dari orangtua dan saudara kandung. Orang di rumah harus memiliki komunikasi yang terjalin baik dengan siswa. Selain itu, peer group juga turut kuat pada perkembangan karakter. Kalau dikelilingi orang-orang inspiratif dan rajin, siswa pun akan ikut terbawa arus positif, begitu juga sebaliknya.
5. Tidak ada yang jadi panutan
Seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, guru profesional yaitu yang bisa menjadi pola bagi siswanya. Nah, siswa tentu butuh panutan semoga ia termotivasi. Pancing siswa semoga menceritakan siapa tokoh idolanya. Jika siswa bingung, maka Bapak/Ibu bisa coba mengenalkan dengan tokoh-tokoh inspiratif yang akan memacu motivasi mencar ilmu mereka.
Bapak/Ibu harus memberi pengarahan serta kesadaran bahwa rajin itu hal nyata yang harus dijadikan kebiasaan. Cara paling ampuh untuk menyebarkan potensi diri yaitu belajar. Tidak hanya teori, namun dibarengi dengan praktik alasannya yaitu merupakan kebutuhan setiap manusia. Coba beri motivasi dengan menyampaikan “Lihat belum dewasa di jalanan sana. Mereka ingin mencar ilmu menyerupai kalian, namun tidak memungkinkan alasannya yaitu harus membantu orangtua mencari uang. Seharusnya mereka bisa ikut mencar ilmu dan bermain dengan sobat sepantarannya menyerupai kalian.”
6. Cara penyampaian
Well, mungkin secara tidak sadar Bapak/Ibu pernah mengucapkan kalimat yang menciptakan siswa tidak nyaman. Jika tidak nyaman, maka rasa malas akan menghantui. Apa pun yang hendak dibicarakan pada siswa, sebaiknya tidak mengintimidasi atau merendahkan diri siswa. Ucapkanlah selalu kata-kata nyata meski dalam kondisi murka sekali pun. Hindari amarah yang menggebu-gebu, apalagi hingga memakai kekasaran ya.
7. Belum menemukan cara mencar ilmu yang tepat
Cara belajar setiap orang berbeda-beda, termasuk siswa. Ada yang gampang paham dengan mendengar, lihat gambar, membaca, dan sebagainya. Rasa malas bisa juga muncul alasannya yaitu siswa mencar ilmu dengan metode yang kurang sesuai dengan kemampuannya menyerap ilmu. Penting sekali untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya mengenal diri masing-masing. Kalau siswa tahu metode belajar menyerupai apa yang menciptakan mereka gampang mencerna pelajaran, tentu segalanya jadi lebih mudah. Bapak/Ibu hanya perlu mendampingi sambil terus mendukung.
8. Pacaran
Maraknya pacaran di kalangan pelajar, bahkan di usia SD menciptakan hal ini menjadi semacam tren. Fenomena ini sungguh disayangkan. Waktu yang seharusnya bisa dialokasikan untuk belajar, terpakai untuk chat dan telepon dengan sang pacar. Sebaiknya jangan dilarang, alasannya yaitu biasanya semakin dilarang, justru semakin menjadi. Dalam hal ini, Bapak/Ibu bisa mengontrol semoga siswa masih dalam batas sewajarnya. Dengan demikian, siswa bisa mengelola waktu, mana yang untuk belajar, mana untuk senang-senang.
9. Fasilitas berlebih
Orangtua memfasilitasi anak dengan banyak sekali macam kenyamanan. Hal ini ditujukan semoga si anak tidak perlu repot melaksanakan banyak sekali aktivitasnya. Well, tidak salah menawarkan fasilitas, asal tahu cara mengelolanya. Jangan hingga alasannya yaitu terbuai fasiltas, siswa malah jadi malas berusaha alasannya yaitu terbiasa gampang mendapat apa-apa. Misalnya diberikan gadget anggun dan mahal. Selain dipakai untuk hiburan, ada baiknya bila dimanfaatkan juga untuk belajar. Sekarang sudah ada latihan soal dan aplikasi belajar online yang bisa memudahkan siswa mencar ilmu di mana dan kapan saja. Guru di masa kini, sudah harus melek teknologi juga dong.
Bapak/Ibu Guru harus berkoordinasi dengan pihak orangtua siswa semoga semua berjalan lancar. Jika siswa berhasil melawan rasa malasnya, jangan ragu untuk berikan apresiasi kepadanya. Happy teaching, good teacher! (TN)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Mengapa Siswa Malas Belajar? Inilah Penyebab Beserta Solusinya!"
Posting Komentar