Fakta Dan Mitos Seputar Mandi

RANDOMINFO - Kulit menjadi aset penting bagi seorang perempuan. Memelihara kulit secara teratur sanggup menciptakan kecantikan seorang wanita terpancar. Tanpa disadari, beberapa faktor eksternal sanggup mengancam kesehatan kulit sehingga menjadi kering.
Saat Anda berada di kantor, sekitar delapan jam Anda selalu terpapar udara kering berasal dari pendingin ruangan (AC). Belum lagi, terkena sinar matahari pribadi dan polusi udara.
Karena itu, diharapkan perawatan yang ekstra pula semoga kulit selalu tampak sehat dan lembab. Salah satu merawat kulit yang gampang yaitu dengan mandi alasannya yaitu merupakan proses awal untuk membersihkan tubuh. Berikut yaitu mitos berikut fakta bahwasanya seputar mandi.

Mitos: Mandi air hangat rutin baik untuk kesehatan
Fakta: Mungkin Anda sering mendengar kalau mandi air hangat lebih baik bagi badan dibandingkan memakai air dingin. Tapi tahukah Anda kalau mandi Air hangat secara rutin juga mempunyai imbas negatif bagi tubuh, salah satunya sanggup menimbulkan penguapan air di pori-pori kulit. Apabila dilakukan terus menerus sanggup menimbulkan kulit menjadi kering. Memang, untuk membersihkan wajah dari kotoran, minyak dan make-up, air hangat membantu, namun, kalau tak diakhiri mandi air masbodoh pori-pori kulit akan semakin terbuka lebar yang sanggup menjadi saluran timbulnya jerawat. (sumber: dinkes.jogjaprov.go.id).

Mitos: Kalau mandi tidak berbusa, rasanya belum mandi
Fakta: Hal ini tidak sepenuhnya benar, alasannya yaitu pada awalnya sabun diciptakan tidak berbusa. Bisa saja ini menjadi sugesti di mana Anda terbiasa mandi dengan busa yang banyak. Yang patut diperhatikan yaitu mengetahui jenis kulit Anda dan sabun yang tepat. Hindari sabun yang tidak terasa cocok di kulit Anda.

Mitos: Kulit kesat setelah mandi berarti bersih
Fakta: Pada lapisan kulit terdapat kelembababan alamiyaitu Natural Moisturizing Factor(NMF), protein dan lipid yang berfungsi menjaga kelembaban alami kulit.Jika kulit terasa kesat setelah mandi, sanggup juga berarti hilangnya kelembaban alami kulit dan lipid, serta rusaknya protein yang ada pada permukaan kulit. Bahan pembersih (surfactant) yang bersifat keras, berpotensi untuk memerusak kulit karena sanggup menghilangkan kelembaban alami, sehingga kulit sanggup terasa kering/kesat. Sementara, surfactant yang bersifat lembut (mild surfactant) dan mengandung materi pelembab (moisturizer) berfungsi untuk menjaga kelembaban alami kulit.

Sumber http://factorlier.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fakta Dan Mitos Seputar Mandi"

Posting Komentar