√ Awal Dan Tamat Dari Bintang Dan Planet

 bagaimana sebuah sistem planet sanggup terbentuk √ Awal dan Akhir dari Bintang dan Planet


Teknologi.id – Matahari, bumi, bulan, dan planet lainnya. Kita pernah terfikirkan, bagaimana sebuah sistem planet sanggup terbentuk? Tidak ada yang tau atau bahkan menyaksikan bagaimana bersama-sama seluruh alam semesta ini terbentuk. Para peneliti hanya bisa melaksanakan observasi dan melaksanakan aneka macam macam penelitian.


Bagaimana Awal dan Akhir dari Bintang dan Planet?


Berawal dari Awan


Semua benda yang ada di angkasa berawal dari sekumpulan awan dingin. Kumpulan awan di angkasa ini berisi benih yang akan melahirkan sebuah bintang atau planet. Awan molekul ini didominasi oleh Hidrogen dan Helium, diikuti unsur lainnya menyerupai Karbon, Nitrogen dan Silikat dengan persentase yang lebih sedikit.


Terjadi Keruntuhan


Molekul gas hidrogen dan helium biasanya bergerak dengan kecepatan tinggi, namun semakin usang akan melambat dan berkumpul menjadi satu alasannya ialah gravitasi. Pembentukan dimulai ketika terjadi ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul. Massanya pun sangat berat, alasannya ialah bermassa ribuan kali dari Matahari ketika ini.


 bagaimana sebuah sistem planet sanggup terbentuk √ Awal dan Akhir dari Bintang dan Planet


Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.


Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak akan terbentuk sendiri-sendiri, melainkan berbentuk sebuah kelompok. Yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, lalu terpecah menjadi pengelompokan individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus bintang.


Begitu awan runtuh, akan terjadi pengelompokan individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai globula Bok. Runtuhnya globula ini menjadikan bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur pun meningkat. Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sehingga terciptalah inti dari sebuah proto bintang


 bagaimana sebuah sistem planet sanggup terbentuk √ Awal dan Akhir dari Bintang dan Planet


Terlahirlah Bintang Baru


Proto bintang ini seringkali dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu sampai puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta derajat celcius, hidrogen di inti ‘terbakar’ menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir.


Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di sentra sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang pun sekarang memulai kehidupan gres sebagai bintang remaja yang ada di alam semesta.


Terbentuk dari Material Sisa


Tidak sepenuhnya materi di awan molekul membentuk bintang. Masih ada sisa debu dan gas yang membentuk piringan di sekeliling bintang. Sehingga kalau dilihat akan tampak menyerupai sebuah cincin yang mengelilingi bintangnya. Partikel-partikel yang ada di piringan ini mengandung 73% hidrogen, 25% helium, dan 2% elemen lainnya. Cincin ini bergerak dalam orbit lingkaran, yang mengelilingi bintang.


 bagaimana sebuah sistem planet sanggup terbentuk √ Awal dan Akhir dari Bintang dan Planet


Meskipun temperatur di area inti bintang sangatlah tinggi, akan tetapi temperatur pun semakin rendah kalau menjauh dari bintang. Karena itulah, materi yang berada di area sekitar bintang akan gampang menguap. Sedangkan gas di area yang jauh dari bintang akan tetap berada dalam wujud gas.


Diawali oleh Perbedaan Suhu


Materi di dalam cincin ini lalu berkondensasi menjadi betuk yang lebih padat, sehingga wujudnya bermetamorfosis cair ataupun padat.


Molekul yang bersahabat dengan bintang akan mempunyai suhu yang tidak mengecewakan tinggi. Dengan bentuk senyawa menyerupai alumunium, titanium, besi, nikel, dan silikat. Namun di kepingan yang jauh dari bintang, temperatur cukup rendah sehingga molekul hidrogen berkondensasi. Yang membentuk es dari air es, metana beku, dan amonia beku.


Perbedaan temperatur antara area di bersahabat bintang dan area yang jauh dari bintang menjadi kunci perbedaan dari planet yang nantinya terbentuk.  Partikel di dalam cincin akan saling berinteraksi dan bergabung membentuk butiran berukuran mikroskopik yang sangat kecil.


Dari Tabrakan Menjadi Satu


 bagaimana sebuah sistem planet sanggup terbentuk √ Awal dan Akhir dari Bintang dan Planet


Selanjutnya partikel-partikel kecil ini akan bergerak dan bertabrakan satu sama lainnya. Hasilnya butiran-butiran tersebut lalu bergabung membentuk partikel yang lebih besar dan lebih padat. Tabrakan antar partikel terus terjadi, sehingga partikel-partikel lalu membentuk planet kecil atau planetesimal.


Proses penggabungan ini terus terjadi dan planetesimal terus bertumbuh semakin besar yang lalu dikenal sebagai protoplanet aka cikal bakal planet. Protoplanet dalam interaksinya menarik planetesimal dengan komposisi yang menyerupai untuk bergabung dan lalu membentuk planet.


Planet Batuan dan Planet Gas


Karena semakin jauh suatu benda dari bintang, maka temperaturnya akan semakin rendah. Karena itulah di bersahabat bintang, planetesimal yang terbentuk berupa batuan dan logam alasannya ialah gas sudah niscaya menguap. Maka terbentuklah planet batuan menyerupai Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.


Dan begitupula semakin jauh suatu jaraknya dari bintang, maka temperaturnya akan semakin dingin. Inilah alasan kenapa aneka macam molekul sanggup tetap bersuhu hambar dan tetap dalam bentuk gas.


Interaksi antara planetesimal yang disusun oleh batu, logam dan serpihan es dengan planetesimal lain membentuk inti planet raksasa. Inti yang terbentuk sangat besar dan bisa menangkap gas hidrogen dan helium untuk membentuk atmosfer yang sangat tebal. Pada kesannya terbentuklah planet raksasa yang kaya hidrogen dan helium dengan inti batuan yang mampat.


Planet-planet di Tata Surya diketahui memiliki pengiring atau satelit alam. Untuk planet raksasa, satelit alam diyakini terbentuk lewat proses hampir serupa dengan kelahiran planet. Pada masa awal pembentukan planet raksasa, terdapat sejumlah besar gas di sekeliling planet yang lalu berinteraksi membentuk satelit-satelit di sekeliling sang planet.


Itulah proses bagaimana sebuah kelompok bintang dan planet sanggup terbentuk.


Supernova


Tata surya kita berumur 4,6 miliar tahun. Bintang menyerupai Matahari kita menjadi raksasa merah ketika mereka tua. Seiring berjalannya waktu, inti raksasa akan mengecil, namun temperaturnya akan semakin panas. Sehingga menciptakan bintang pun mengembang beberlebihan sehingga sanggup memakan planet terdekatnya.


Kemudian perkembangan yang berlebihan itu menciptakan bintang bermetamorfosis raksasa panas berwarna merah. Dan sesudah bintang mengkremasi semua materi bakar yang dimilikinya. Inti bintang akan menarik seluruh material yang ada di sekitarnya. Menyebabkan raksasa merah ini bermetamorfosis bintang putih kerdil, dengan massa 350.000x massa di bumi.


Setelah materi disekitar yang menjadi materi bakar White Dwarf ini habis, maka akan terjadi Collapse dan kesannya meledak (Supernova) yang kemudiannya membentuk Neutron Star atau bahkan Black Hole



Hanya bintang yang paling masif saja yang akan meledak. Namun simpulan hidup bintang ini memicu kelahiran bintang-bintang baru. Penghancuran planet dan bintang ini akan memicu penciptaan dunia dan kehidupan yang baru. Meski ini ialah simpulan dari siklus, namun dari sini Siklus akan dimulai lagi. Begitulah Awal dan Akhir dari Bintang dan Planet.


(FM)



Sumber https://teknologi.id

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√ Awal Dan Tamat Dari Bintang Dan Planet"

Posting Komentar