Panduan Budidaya Jangkrik Untuk Pemula

Ternak Jangkrik – Siapa sih yang tidak kenal dengan bunyi merdu jangkrik? Pada malam hari biasanya jangkrik akan bernyanyi, dan menciptakan likungan yang sepi dipenuhi dengan bunyi binatang mungkin yang mirip dengan belalang ini.

Jangkrik sendiri biasanya dimanfaatkan sebagai pakan burung kicau, umpan pancing, atau diolah menjadi panganan yang bernilai nutrisi tinggi. Karena memang, kandungan nutrisi di dalam jangkrik sangat tinggi dan layak untuk kita jadikan sebagai sumber nutrisi tubuh. Dari banyaknya manfaat jangkrik tersebut, menyebabkan perjuangan ternak jangkrik sangat prospek kedepannya.

Apalagi harga jangkrik sendiri cukup mahal dipasaran, sanggup di atas Rp 90.000/kg, padahal modal yang diharapkan untuk ternak jangkrik tidaklah seberapa. Namun memang butuh daerah khusus yang tidak sanggup di lingkungan daerah kita tinggal, apalagi kalau rumah kita dengan tetangga berdekatan, sebab cukup mengganggu.

Cara Ternak Jangkrik Step by Step

Kali ini kita akan bahas tuntas seputar ternak jangkrik untuk pemula. Berikut ini SentraBudidaya rangkum dari banyak sekali sumber bagaimana cara ternak jangkrik yang benar:

1. Persyaratan Lokasi Kandang Jangkrik

Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum ternak jangkrik ialah mempersiapkan lokasi kadang atau wadah untuk budidaya. Jangkrik membutuhkan sangkar atau wadah yang mirip atau mirip habitat aslinya di alam. Maka dari itu kita harus menciptakan sangkar jangkrik sesuai dengan habitat aslinya di alam.

Siapkan sangkar jangkrik, berikut ini prasyarat yang harus dipenuhi:

  • Lokasi pemeliharaan sebaiknya harus tenang, sunyi dan teduh serta mendapat sirkulasi udara yang baik untuk adaptasi suhu ruangan.
  • Carilah Lokasi jauh dari keramaian atau sumber kebisingan mirip pasar, jalan raya, dan lain-lain.
  • Lokasi sebaiknya juga jauh dari acara insan mirip kemudian lalang orang lewat dan yang tidak bekerjasama dengan acara budidaya.
  • Ruangan dihentikan terkena sinar matahari secara langsung.
  • Sebaiknya jauh dari pepohonan semoga sanggup menyerap panas matahari secara bebas.
  • Jauh dari sangkar ayam atau binatang lain yang mengganggu.
  • Usahakan menghindari lokasi yang banyak predator mirip semut, cicak, tokek, dan tikus namun hal ini masih sanggup diminimalisir.

2. Rumah Tempat Kandang Jangkrik Ideal

Setelah kita mempunyai lokasi sangkar jangkrik yang sesuai dengan kriteria di atas, langkah selanjutnya ialah kita menciptakan rumah atau gubuk daerah sangkar jangkrik kita letakkan, atau anda juga sanggup membuatnya di belakang rumah/di teras/di gudang, namun tentu saja harus memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Berikut ini kriteria rumahan atau gubuk untuk daerah sangkar jangkrik:

  • Lantai dasar cukup tanah biasa tidak harus dilapisi semen cor asalkan kering dan tidak terlalu lembab.
  • Lantai diusahakan tinggi untuk menjaga kelembaban terutama disaat isu terkini hujan.
  • Tembok semi batako, yaitu 1,5 meter batako dan pada belahan atasnya asbes dan angin2.
  • Atau tembok berupa asbes belahan atas bethek bambu untuk angin2.
  • Tembok juga sanggup berupa bethek bambu dan pada belahan luar diberi plastik terpal sebagai epilog untuk menjaga suhu lingkungan.
  • Atap berupa asbes sebab dengan asbes suhu lingkungan akan lebih stabil dan tetap hangat walaupun ketika hujan.
  • Tinggi atap miring 2,5m – 3,5/4m jangan terlalu tinggi semoga ruangan tetap hangat tidak terlalu banyak angin yang masuk.
  • Selanjutnya sangkar sanggup diatur sesuai rancangan masing2 peternak! namun usahakan kriteria mirip yang diatas untuk memedahkan dalam menyesuaikan diri ketika pergantian musim.

3. Kandang Jangkrik Ideal

Langkah selanjutnya ialah menciptakan sangkar jangkrik yang ideal semoga jangkrik sanggup hidup dan berkembang sepanjang tahun, hal ini sangat penting sebab di lingkungan alaminya, jangkrik hanya berkembang biak pada isu terkini tertentu sesuai dengan kondisi alam.

Kandang jangkrik sanggup terbuat dari  triplek/plywood yang dirancang mirip peti namun diberi kaki-kaki untuk menghindari semut. Nantinya pada kaki-kaki tersebut diberi wadah berupa botol aqua yang dipotong dan diisi dengan oli bekas sebagai penghalang semut dan predator naik kekandang. Kenapa harus oli bekas? sebab oli bekas sanggup didapat secara gratis tanpa perlu biaya perhiasan dan anda sanggup mencarinya di bengkel motor/mobil terdekat dari kediaman anda. Oli bekas ini berfungsi sebagai pembunuh predator yang hendak masuk dan terjebur kedalamnya. Kalau pakai air tidak menjamin bila semut yang terperangkap mati didalamnya kadang berenang dan naik keatas kandang.

Dinding sangkar jangkrik juga sebaiknya diolesi lumpur sawah semoga jangkrik merasa sedang berada di lingkungan aslinya. Agar jangkrik tidak kabur, pada belahan atas dinding sebaiknya dilapisi dengan selotip atau solasi semoga jangkrik tidak sanggup memanjat.

Namun ada juga Kandang Jangkrik dari Kardus dan cara ini merupakan jenis Kandang Jangkrik Baru, sebab secara kebijaksanaan wadah Pakan Jangkrik yang terbuat dari kardus saja sanggup dihabiskan  tanpa sisa bersama kuliner yang diatasnya. Jadi, justru rumahnya nanti sanggup menjadi makanannya :D.

Berikut ini pola sangkar ternak jangkrik yang sanggup anda jadikan referensi:

 Siapa sih yang tidak kenal dengan bunyi merdu jangkrik Panduan Budidaya Jangkrik untuk Pemula
Contoh Kandang Jangkrik
 Siapa sih yang tidak kenal dengan bunyi merdu jangkrik Panduan Budidaya Jangkrik untuk Pemula
Jangkrik
 Siapa sih yang tidak kenal dengan bunyi merdu jangkrik Panduan Budidaya Jangkrik untuk Pemula
Kandang Ternak Jangkrik

Bagaimana cara menciptakan sangkar jangkrik? Berikut ini bahan-bahan yang akan anda butuhkan:

  1. Siapkan kayu reng/kayu untuk memasang genting yang diapasang diatas pasak. Kayu ini digunakan untuk rangka box/kandang pemeliharaan jangkrik.
  2. Sediakan triplex/plywood yang nanti digunakan untuk tembok atau dinding dan bantalan kandang/box
  3. Jangan lupa paku yang digunakan untuk merakit reng dan triplex menjadi box/kandang jangkrik.
  4. Siapkan juga lumpur sawah untuk melumuri dinding kandang, ada juga yang menggunakan semen putih/mill
  5. Sediakan juga solasi atau lakban coklat yang digunakan untuk pembatas dibagian atas sangkar semoga jangkrik tidak sanggup kabur.
  6. Waring/jaring ikan digunakan untuk epilog belahan atas supaya predator mirip ngengat dan tokek dan cecak tidak masuk kedalam sangkar ketika keadaan terbuka.
  7. Bambu yang digunakan untuk materi pembuat tutup sangkar yang dipadukan dengan terpal plastik.
  8. Terpal plastik untuk epilog kandang.

4. Pembuatan Kandang Jangkrik

Anda juga sanggup menjadi tukang, berikut ini langkah-langkah cara menciptakan sangkar jangkrik yang ideal:

  • Kotak terbuat dari papan atau tripleks dengan tulang dari kayu kaso/kayu reng. Ukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 30-40 cm.
  • Gunakan lem atau semen pada setiap sambungan dan sudut peti. Gunanya semoga jangkrik yang gres menetas tidak keluar lewat celah sambungan. Ukuran jangkrik gres menetas sangat kecil.
  • Permukaan belahan atas harus sanggup dibuka tutup dengan menggunakan engsel.
  • Pada sisi muka dan belakang diberi lubang ventilasi. Ukuran lubang ventilasi 50 x 7 cm, posisi lubang sekitar 10 cm dari atas (lihat gambar). Ventilasi ditutup dengan kasa kawat ukuran halus semoga jangkrik kecil tidak sanggup kabur.
  • Pada sisi pinggir diberi celah atau cantelan untuk pegangan. Gunanya untuk memudahkan mengangkat atau menggeser peti.
  • Pada sekeliling sisi belahan dalam, kira-kira 10 cm dari atas, berikan isolasi plastik. Gunanya semoga jangkrik tidak merayap ke atas.
  • Pasang kaki-kaki pada keempat sudut peti, kira-kira tingginya 10 cm. Keempat kaki-kaki tersebut nantinya diletakan pada mangkung yang diisi air atau cairan lain. Gunanya untuk mencegah hama mirip semut masuk ke dalam kandang.

Kandang jangkrik juga sanggup dibentuk bersusun, contohnya tiga susun untuk menghemat daerah dan efisiensi budidaya. Kandang jangkrik sebaiknya diletakkan di dalam ruangan yang gelap, tidak terkena sinar matahari langsung. Selain terlindung dari sinar matahari langsung, ternak jangkrik juga membutuhkan ketenangan. Sebaiknya pilih ruangan yang mempunyai angin cukup, gelap, jauh dari hiruk pikuk dan kemudian lalang pergerakan manusia.

5. Media Hidup Jangkrik

Untuk sanggup hidup mirip di alam, sediakan karpet telur atau TRE yang disusun bertumpuk di dalam kandang. TRE ini berfungsi sebagai daerah untuk jangkrik beraktifitas, bersembunyi hingga tidur. Di sela-sela TRE inilah jangkrik hidup, bertelur, hingga panen nantinya.

Sebelum TRE digunakan untuk sangkar jangkrik, sebaiknya di jemur selama 6 jam terlebih dahulu semoga bakteri, kuman dan penyakit yang ada mati.

6. Persiapan Bibit Jangkrik

Setelah kita mempunyai sangkar untuk ternak jangkrik, langkah selanjutnya ialah persiapan jangkrik itu sendiri. Untuk bibit jangkrik yang diternak biasanya ialah jenis  G. miratus dan G. testaclus. Bibit sanggup dibeli dari toko pakan yang menyediakan pakan hidup. Sebenarnya jenis jangkrik lain sanggup juga diternakan, ada beberapa spesies yang memang sulit atau lambat perkembangbiakkannya.

Bibit atau indukan ternak jangkrik sebaiknya didapat dari tangkapan alam. Atau kalau sulit, sekurang-kurangnya bibit jangkrik jantan didapat dari alam. Karena biasanya indukan jantan hasil tangkapan alam lebih agresif.

Ciri-ciri calon indukan jangkrik:

  • Sungut atau antena masih panjang, seluruh anggota tubuh masih lengkap, sanggup melompat jauh dan gesit, tubuh berwarna mengkilap.
  • Jangan pilih jangkrik yang bila dipegang mengeluarkan cairan baik dari ekspresi maupun duburnya.
  • Induk jantan mengeluarkan derikan yang keras. Permukaan sayap atau punggungnya bergelombang dan kasar.
  • Induk betina ada ovipositor pada belahan ekornya, ekornya ada tiga belahan tengah merupakan ovipositor. Ukurannya besar.

Cara membedakan jangkrik jantan dan betina yang paling gampang ialah melihat ekornya. Jangkrik jantan hanya mempunyai dua helai ekor sedangkan betina terlihat mempunyai 3 helai ekor. Sebenarnya ekor belahan tengah ialah vipositor.

7. Mengawinkan jangkrik

Setelah kita mempunyai calon indukan jangkrik tadi, baik yang kita peroleh dari alam secara pribadi atau yang kita beli dari toko ternak, langkah selanjutnya ialah mengawinkan jangkrik semoga sanggup memperoleh telur yang akan kita ternak.

Tempat untuk kawin usahakan berbeda dengan daerah pembesaran. Kondisi sangkar untuk mengawinkan sebaiknya dibentuk aga mirip dengan habitat jangkrik di alam. Dinding sangkar sanggup diolesi tanah liat, semen putih serta diberi daun-daun kering, mirip daun jati, daun pisang atau serutan kayu.

Jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama. Bila indukan jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi. Untuk mengawinkan jangkrik masukan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.

Dalam sangkar perkawinan, siapkan kolam pasir atau tanah sebagai daerah peneluran. Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan bunyi derik terus menerus. Jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur. Telur biasanya diletakkan dalam pasir atau tanah.

Selama masa perkawinan jangkrik harus mendapat asupan pakan yang cukup. Contoh pakannya kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dan jenis sayuran hijau lainnya. Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan hingga pakan membusuk di dalam kandang.

Beberapa peternak ada yang memperlihatkan ramuan khusus bagi jangkrik yang sedang dikawinkan. Misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur angsa yang telah direbus dan dihaluskan, dan beberapa vitamin. Katanya semoga telur yang dihasilkan sanggup banyak dan berkualitas. Apakah hal tersebut efektif? belum ada ujinya hanya menurut dari pengalaman beberapa peternak saja.

8. Membeli Telur Jangkrik

Kalau anda merasa belum sanggup untuk mengawinkan jangkrik, langkah awalnya anda sanggup membeli telur jangkrik yang siap ditetaskan. Ada banyak penjual telur jangkrik via online. Pastikan anda membeli pada penjual yang terpercaya dan mempunyai kualitas telur yang baik.

9. Menetaskan Telur Jangkrik

Setelah kita mempunyai telur jangkrik, langkah selanjutnya ialah memperlihatkan perlakukan semoga sanggup menetas. Perlu kita ketahui, telur jangkrik akan menetas sesudah 7-10 hari, terhitung semenjak perkawinan. Maksimal 5 hari sesudah induk betina bertelur (sebelum menetas), pisahkan telur-telur tersebut. Hal ini untuk menghindari si induk memakan telurnya sendiri.

Pindahkan ke dalam sangkar penetasan telur yang juga sekaligus pembesaran anakan. Warna telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh. Setelah 4-6 hari biasanya telur menetas. Masukan telur tersebut pada secarik kain semoga tetap hangat. Untuk satu sangkar besar sanggup anda masukan 0,5 kg telur. Pada masa penetasan, kelembaban sangkar harus terus dijaga dengan penyemprotan air, atau menutup sangkar dengan karung goni basah.

10. Pemberian pakan

Setelah kita rawat telur tadi, maka telur akan menetas, hari-hari terakhir sebelum telur menetas sebaiknya pakan sudah diberikan di sangkar anakan tersebut. Jangkrik yang gres menetas, berumur 1-10 hari diberikan pakan ayam (voor), yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah, dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah lewat 10 hari, anakan jangkring sanggup dikasih makan sayur-sayuran dan jagung muda. Selanjutnya pakan sanggup ditambahkan singkong, mentimun atau ubi.

11. Pemeliharaan Kandang Jangkrik

Kandang jangkrik juga perlu dirawat. Perawatan sangkar jangkrik dilakukan semoga kebersihan sangkar selalu terjaga.  Selain itu, kelembaban sangkar juga perlu dijaga. pastikan juga pakan selalu tersedia, sebab jangkrik akan kanibal bila kelaparan sementara pakan tidak tersedia.

Usahakan semoga kita membuang kuliner yang tidak habis, jangan hingga membusuk di dalam kandang. Kandang yang gres dibentuk sebaiknya dicuci dahulu, jangan hingga masih berbau vinil bila terbuat dari tripleks. Caranya, lumuri permukaan sangkar dengan lumpur sawah untuk dan dijemur hingga kering.

Periksa air yang ada pada mangkuk atau kaleng pada kaki-kaki kandang. Tambah atau ganti bila cairan sudah sedikit. Cairan yang digunakan sanggup air, minyak tanah, atau jenis cairan lain yang sanggup mencegah hama masuk ke dalam kandang.

12. Pemanenan

Setelah kita merawat jangkrik selama sebulan atau lebih, maka kita sudah sanggup memanen jangkrik. Ada dua hasil yang sanggup kita peroleh, telur dan jangkrik dewasa. Telur jangkrik biasanya dijual lebih mahal dari jangkrik itu sendiri. Telur biasanya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran.

Referensi

  1. Sitiavata Rizema Putra, 2014. Buku akil budidaya kroto, ulat hongkong dan jangkrik. Flash Book, Yogyakarta.
  2. Sukarno, 1999. Budidaya jangkrik. Kanisius, Yogyakarta.
  3. Suseno, 1999. Beternak jangkrik untuk mancing. Trubus.

Bagaimana? Anda tertarik untuk berkemcimpung dalam budidaya jangkrik? Pasti sangat menyenangkan kalau kita sanggup beternak jangkrik di sekitar rumah kita tinggal, sebab bunyi jangkrik itu sendiri sanggup menjadi terapi untuk kita. Demikianlah panduan cara ternak jangkrik dari kami, semoga bermanfaat untuk pembaca semua, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ternak jangkrik kepada yang lainnya ya. Baca juga Panduan Cara Ternak Cacing Tanah


Sumber belajarburunghias.blogspot.com

Mari berteman dengan saya

Follow my Instagram _yudha58

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panduan Budidaya Jangkrik Untuk Pemula"

Posting Komentar