Sweet spot yakni kondisi dimana lensa kamera menghasilkan foto yang paling tajam. Ada 3 faktor yang perlu dipahami untuk menghasilkan foto yang tajam, yaitu:
1. Aperture
2. Focal length
3. Area yang difokuskan dalam frame
Jika bicara perihal sweet spot lensa, bersahabat kaitannya dengan setting-an aperture yang digunakan. Setiap lensa memiliki aperture sweet spot yang berbeda-beda. Lensa dengan aperture f/1.2 mungkin tidak sama sweet spot nya dengan lensa f/2.8. Umumnya sweet spot lensa itu berada pada dua f-stop diantara aperture terlebar (nilai f-stop terkecil) dan aperture terkecil (nilai f-stop terbesar). Sebagai teladan kalau suatu lensa memiliki aperture f/2.8 – f/32, maka sweet spot nya berada pada f/5.6 dan f/16.Untuk lebih pastinya Anda sanggup melaksanakan eksperimen dengan memotret memakai setting-an aperture yang berbeda dan bandingkan hasilnya. Sebelum melaksanakan eksperimen untuk memilih sweet spot lensa, pastikan Anda mempersiapkan hal-hal berikut:
1. Aperture
2. Focal length
3. Area yang difokuskan dalam frame
Jika bicara perihal sweet spot lensa, bersahabat kaitannya dengan setting-an aperture yang digunakan. Setiap lensa memiliki aperture sweet spot yang berbeda-beda. Lensa dengan aperture f/1.2 mungkin tidak sama sweet spot nya dengan lensa f/2.8. Umumnya sweet spot lensa itu berada pada dua f-stop diantara aperture terlebar (nilai f-stop terkecil) dan aperture terkecil (nilai f-stop terbesar). Sebagai teladan kalau suatu lensa memiliki aperture f/2.8 – f/32, maka sweet spot nya berada pada f/5.6 dan f/16.Untuk lebih pastinya Anda sanggup melaksanakan eksperimen dengan memotret memakai setting-an aperture yang berbeda dan bandingkan hasilnya. Sebelum melaksanakan eksperimen untuk memilih sweet spot lensa, pastikan Anda mempersiapkan hal-hal berikut:
Memotret dengan faktor diatas dalam zona sweet spot nya akan menunjukkan kesempatan yang lebih untuk mendapat foto yang lebih tajam. Mungkin Anda pernah bertanya-tanya perihal ketajaman foto yang berbeda meskipun memotret dengan memakai peralatan yang sama. Ya, memotret dalam zona sweet spot lensa mungkin yakni salah satu alasannya.
- Letakkan kamera pada tripod semoga posisi kamera stabil
- Pastikan kondisi pencahayaan tidak berubah selama memotret dengan beberapa setting-an aperture, cara yang termudah lakukan di luar ruangan atau outdoor.
- Gunakan mode aperture priority untuk pemotretan. Mode AV pada kamera Canon atau mode A pada kamera Nikon.
Sebagai teladan eksperimen Saya gunakan lensa Canon EF 50mm f1.8 II yang memiliki rentang aperture dari f/1.8 sampai f/22. Lakukan pemotretan dengan memakai aperture yang berbeda secara berurutan dari f/1.8, f/2.8, f/4.0, f/5.6, f/8.0, f/11, f/16 dan f22.
Dari hasil foto diatas sanggup dilihat foto paling tajam didapat pada aperture f/8.0 tetapi ketajaman foto dengan aperture f/4.0 dan f/11 masih layak untuk digunakan. Makara sweet spot untuk lensa ini yakni dari f/4.0 sampai f/11.
Untuk lensa zoom, sweet spot biasanya terlentak antara zoom pertengahan sampai zoom maksimal. Lensa zoom biasanya menghasilkan foto yang lebih halus pada posisi aperture yang lebar dan ketajamannya meningkat kalau lebih di zoom. Sebagai contoh, pada lensa 70-200mm, foto yang lebih tajam dihasilkan pada zoom 200mm dibandingkan pada 70mm
Untuk lensa sudut lebar (wide lens), khususnya lensa ultra-wide angle (UWA) ibarat lensa 10-20mm (untuk kamera dengan sensor cropped atau APS-c) atau lensa 16-35mm (untuk kamera dengan sensur full frame), bab pinggir dari foto yang dihasilkan lebih halus dibandingkan dengan bab tengah foto. Hal ini lebih terlihat pada lensa kelas low-end pada kamera dengan sensor yang besar atau full frame. Makara sweet spot dari lensa sudut lebar yakni pada bab tengah foto.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Memahami Sweet Spots Pada Lensa Kamera Dslr Dan Cara Mengetahuinya"
Posting Komentar