Technologue.id, Jakarta – JavaMifi, penyedia layanan komunikasi berbasis internet ketika berpergian ke luar negeri terus melaksanakan perluasan secara global. Salah satu perluasan tersebut dilakukan dengan membuka kantor cabang operasional mereka di Jepang dan Thailand pada awal tahun 2019 ini.
Startup ini optimis pendapatan di industri ini terus meningkat seiring dengan kecenderungan masyarakat Indonesia yang rajin berpergian ke luar negeri. Hal tersebut diperkuat data Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia yang memprediksi jumlah pelancong ke luar negeri tahun ini melebihi 10 juta.
Baca juga:
Industri Travel WiFi Meroket, JavaMifi Ketiban Untung
“Jangkauan JavaMifi meliputi 160 negara yang berarti hampir seluruh negara di dunia. JavaMifi berusaha menjamin koneksi tetap terjaga ketika liburan, bekerja atau ibadah di luar negeri. Fokus layanan yaitu konektivitas lintas batas, sehingga sanggup tetap terhubung antar negara yang akan membantu komunikasi ketika di luar negeri. Kami akan terus berekspansi termasuk membuka cabang operasional gres di negara Asia lainnya demi memperkuat pasar Asia,” ucap Andintya Maris, Founder JavaMifi.
Baca juga:
Incar Wisman, JavaMifi Buka Gerai Resmi di Dua Bandara Indonesia
Layanan JavaMifi didukung oleh SIM Card internasional yang sanggup dipakai di seluruh negara. Di setiap negara memang JavaMifi bekerja sama dengan lebih dari satu operator. Kaprikornus kalau salah satu operator tak sanggup menangani wilayah tertentu atau mempunyai jangkauan yang jelek di suatu daerah, sanggup otomatis beralih ke operator yang jangkauannya kuat. Traveler tidak lantas kehilangan koneksi sebab masih sanggup mengandalkan provider yang lain, sehingga sanggup menjamin pengalaman pengguna yang terbaik.
Di Indonesia sendiri JavaMifi bekerja sama dengan Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata dan Smartfren. Tarif yang dikenakan sesuai dari paket JavaMifi, yaitu mulai dari Rp25 ribu per hari tanpa melihat provider mana yang digunakan. Dengan demikian pengguna tak perlu dipusingkan dengan pilihan paket yang disediakan oleh operator atau harus berganti paket ketika berganti jaringan.
Berbagai penemuan pun telah diluncurkan JavaMifi, beberapa di antaranya yaitu produk dan layanan yang diluncurkan tahun 2018 dan 2019, yaitu:
- JavaMiFi Pro yang merupakan pocket MiFi postpaid pertama di Indonesia. Target market dari JavaMiFi Pro yaitu para frequent traveler yang dalam sebulan pergi ke luar negeri sekali atau lebih. Kaprikornus mereka tidak perlu repot menyewa secara harian.
- China without VPN merupakan produk yang memudahkan traveler Indonesia ketika berada di negara Tiongkok. Pengguna tetap sanggup mengakses aplikasi-aplikasi ibarat WhatsApp, Google, Line, Instagram, dan segala acara media umum lainnya tanpa diblokir pemerintah Tiongkok.
Tentunya semua inovasi-inovasi yang diluncurkan oleh JavaMifi pada risikonya akan menghipnotis pengalaman terbaik bagi seluruh pengguna JavaMifi. Strategi pemasaran tetap pada kemitraan dengan beberapa pemain OTA (online travel agent) ternama dan JavaMifi Buddy. Java MiFi Buddy yaitu merk ambassador digital yang menyasar pada travel blogger dan selebgram yang sesuai dengan karakteristik JavaMifi market itu sendiri.
Baca juga:
Kinerja Tumbuh Positif, Revenue Passpod Naik Drastis
Kini jumlah pengguna JavaMifi sudah melebihi 1 juta dan harapannya akan terus bertambah. Komposisi jumlah tersebut terdiri dari 60% outbound dan 40% inbound. Outbound yaitu traveler yang ingin bepergian ke luar negeri, sementara inbound merupakan wisatawan yang ingin berkunjung ke Indonesia. Rata-rata orang dari luar negeri melaksanakan pemesanan melalui website, sebab memang gampang dan praktis.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Jangkau 160 Negara, Javamifi Ingin Terus Perluasan Cabang"
Posting Komentar