Sudah pernah apply beasiswa LPDP dan ternyata gagal? Wah, mungkin kau melaksanakan 10 kesalahan di bawah ini. Apa saja? Keep reading!
1. Mengabaikan skor TOEFL
Pertama, kau harus tahu dulu jalur mana yang mau kau ambil. Kemudian, berapa skor TOEFL/IELTS yang dibutuhkan? Setiap jalur mempunyai persyaratan nilai akta bahasa yang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada jalur apa yang kau pilih dan universitas mana yang menjadi tujuanmu.
Nah, kesalahan yang acap kali terjadi, pelamar tidak menghiraukan nilai yang tidak memenuhi standar. Dengan azaz “Ah coba saja dulu, siapa tahu berhasil.”. Jika belum sesuai, akan lebih baik jikalau meningkatkan kemampuanmu dalam berbahasa terlebih dulu. Kemudian, barulah apply di periode berikutnya.
Makanya, kau perlu persiapan panjang wacana faktor ini. Belum tentu sekali tes TOEFL/IELTS, skormu pribadi memenuhi syarat, kan? Jadi, kau harus menyediakan waktu yang banyak untuk sanggup hasil yang maksimal.
2. IPK
Coba lihat lagi, berapa IPK kamu? Faktor ini sama halnya dengan kemampuan bahasa lho, smart buddies. Setiap jalur LPDP mempunyai persyaratan IPK yang berbeda. Kalau IPK kau masih kurang, kemungkinan untuk lolos terperinci kecil. Tapi jangan duka dulu! LPDP bisa saja mempunyai kebijakan tersendiri untuk hal ini, contohnya mempertimbangkan potensi lain yang ada pada dirimu. Semangat!
3. Skor akumulatif
Setiap pelamar yang mengikuti seluruh tahap seleksi akan sanggup skor akumulatif. Agar bisa mendapat beasiswa, skor tersebut haruslah sama, atau melebihi passing grade yang ditentukan. Coba cek lagi deh, jadwal studi yang kau ambil termasuk kategori apa? Pasalnya, beasiswa LPDP mengategorikan bidang ilmu prioritas dengan passing grade yang berbeda.
4. Menyepelekan visi
Saat sesi wawancara, kau memperlihatkan dirimu di hadapan interviewer. Kamu harus bisa menggambarkan ibarat apa dirimu di 10, 20, atau 30 tahun ke depan secara lugas. Ingat, di antara ratusan ribu pelamar, LPDP mencari sosok yang sesuai dengan visi mereka. Bisa dilihat dari bidang-bidang prioritas yang sudah mereka tetapkan.
Menyampaikan visi dengan lugas. (Sumber: glassdoor.net)
Kamu harus paham betul akan visimu sendiri. Kalau kau sendiri tidak paham, bagaimana bisa menciptakan perekrut yakin? Visi ini haruslah konkrit dan fokus, tidak perlu terlalu bertele-tele.
5. FGD
Sesi ini sering disalahartikan oleh banyak pelamar. Ketika sesi FGD (Focus Group Discussion), yang terpenting yaitu bagaimana kau bisa memposisikan diri, bukan malah menonjolkan diri. Misalnya, posisikan dirimu jikalau menjadi akademisi, aktivis, praktisi, NGO, atau pengamat. Perhatikan caramu memberikan pendapat, ide, menyanggah pendapat, dan sebagainya.
Focus Group Discussion. (Sumber: letsintern.com)
Oleh alasannya itu, penting sekali untuk menguasai topik FGD. Mulai sekarang, banyak-banyak baca info yang ada di sekitar, baik nasional maupun internasional. Selain itu, kau juga bisa persiapkan diri dengan banyak-banyak bertanya dan diskusi pada orang yang sudah lolos sebelumnya. Bahkan, akan lebih baik jikalau bisa berguru bersama lho. Jika kau banyak tahu isu terkini, maka banyak juga hal yang bisa kau jadikan penemuan untuk perbaikan ke depannya. Tentu akan menambah nilai di mata perekrut kan?
6. Surat pernyataan
Jangan malas membaca buku panduan ya, smart buddies. Format surat pernyataan sudah terlampir di sana. Kamu bisa ikuti formatnya, tidak perlu ada penambahan maupun pengurangan. Surat pernyataan ini nantinya dikumpulkan kepada panitia ketika lolos seleksi administrasi, menuju tahap substantif. Kemudian, akan diserahkan pada ketika verifikasi berkas, yang tidak lain yaitu salah satu tahapan pada tahap substantif. Jangan lupa bubuhkan tanda tangan di atas materai 6000.
7. Surat keterangan sehat
Surat keterangan sehat - (Sumber: blogspot)
Kamu harus melampirkan surat keterangan sehat, baik bebas narkoba maupun bebas TBC. Jika tujuan universitasmu di dalam negeri, yang diperlukan hanyalah 2, yaitu surat keterangan berbadan sehat dan bebas narkoba. Namun, untuk universitas luar negeri, selain kedua surat tersebut, kau juga harus menyertakan surat keterangan bebas TBC. Perlu diketahui, surat yang diperbolehkan yaitu surat yang dikeluarkan dari rumah sakit pemerintah. Jadi, selain itu dihentikan ya, smart buddies.
8. Berkas tidak lengkap
Segala berkas yang perlu kau siapkan dijelaskan secara lengkap pada buku panduan beasiswa. Kamu harus memastikan semua berkas lengkap dan memenuhi syarat. Mulai dari surat rekomendasi, rencana studi, esai, surat pernyataan, dan sebagainya.
9. Tidak menyiapkan dari jauh-jauh hari
Konon, website LPDP sudah agak sulit untuk diakses sekitar seminggu sebelum batas submit. Oleh alasannya itu, kau harus mulai mengisi formulir secara online dari jauh-jauh hari. Tenang saja, form-nya bisa disimpan setiap waktu kok. Kamu harus meyelesaikan form online setidaknya 2 ahad sebelum batas pendaftaran. Sebelum submit, lakukan pengecekan berkali-kali. Pasalnya, jikalau sekali kau klik submit, maka formulir tidak akan bisa diedit kembali.
Koneksi internet buruk. (Sumber: cloudfront.net)
Dikarenakan online, sangat besar kemungkinan akan adanya kesalahan sistem. Misalnya saja ketika kau telah mengisi data pada form dengan benar, namun lantaran koneksi buruk, tidak ter-input. Sebelum upload dokumen dan lanjut ke langkah selanjutnya, periksa lagi. Semakin lengkap, mengikuti panduan, dan memenuhi syarat, semakin besar peluang kamu.
10. Ku-date (Kurang update)
Syarat dan prosedur seleksi sanggup berubah pada setiap periode. Rajin-rajin buka website dan baca info untuk mengetahui informasi terbaru terkait LPDP. Udah zaman internet, masak sih masih kudate? Malu dong!
Yuk siapkan dirimu sebaik mungkin! Baca juga informasi terbaru seputar beasiswa LPDP di sini. Cheers! (TN)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Jangan Lakukan 10 Kesalahan Ini Bila Tidak Ingin Gagal Beasiswa Lpdp"
Posting Komentar