Kamu bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan di University of Oxford di Inggris menyerupai Maudy Ayunda? Konon katanya untuk diterima menjadi mahasiswa di sana susah nih. Eits jangan mengalah dulu dong sebelum berperang! Coba pelajari dulu hal-hal di bawah ini supaya usahamu masuk University of Oxford jadi lebih lancar.
Riset
Sebelum mendaftar ada baiknya kau melaksanakan riset terlebih dahulu. Apa saja persyaratan semoga sanggup menjadi mahasiswanya, biaya kuliah, waktu pendaftaran, dan tahap seleksi. Selain itu, kau juga perlu mengetahui bagaimana gaya hidup di sana. Hal tersebut mempunyai kegunaan semoga kau tidak mengalami culture shock.
Jurusan
Setelah mengetahui persyaratan dan tahapan seleksi, tentukanlah jurusan yang kau inginkan. Berikut merupakan subject strength dari University of Oxford menurut QS World University Rankings® 2015/16:
- Ranked 1st in the world for Arts & Humanities
- 3rd for Social Sciences & Management
- 3rd for Life Sciences & Medicine
- 5th for Natural Sciences
- 9th for Engineering & Technology
Pemilihan jurusan ini juga mempunyai kegunaan untuk mempersiapkan diri untuk tes beserta berkas-berkas yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan setiap jurusan di Oxford mempunyai tahapan tes yang berbeda.
Berikut merupakan pilihan jurusan yang ada di Oxford:
- Arsitektur, Bangunan dan Perencanaan
- Bisnis dan Manajemen
- Hukum
- Humaniora
- Ilmu Komputer dan Matematika
- Ilmu Pengetahuan Murni dan Terapan
- Ilmu Sosial dan Komunikasi
- Kesehatan dan Kedokteran
- Pendidikan dan Pelatihan
- Pertanian
- Rekayasa dan Teknologi
- Seni Rupa Kreatif dan Desain
University of Oxford mempunyai beberapa jenjang pendidikan diantaranya:
- Undergraduate (S1)
- Graduate (S2 dan S3)
- Continuing education (program S1, S2, atau S3 yang memperlihatkan sistem pembelajaran part-time basis. Di sini mahasiswa lebih banyak berguru secara online dan menghadiri kelas setiap weekend)
Proses Pendaftaran
Pertama-tama, kau harus melaksanakan registrasi melalui UCAS. Biasanya waktu pendaftarannya ialah 1 September-15 Oktober. Apa saja yang diperlukan di proses registrasi ini?
- Data-data pribadi
- Data keuangan: bagaimana kau akan membayar kuliah
- Jurusan-jurusan yang dipilih
- Pendidikan terakhir
- Pengalaman kerja
- Pernyataan pribadi: kamu perlu mengatakan alasan untuk jurusan-jurusan yang dipilih
- Referensi akademis:bisa ditulis oleh guru.
- Deklarasi Final
Untuk tahapan seleksinya sendiri berbeda-beda tiap jurusan. Namun, umumnya untuk jenjang undergraduate, tahapan seleksinya terdiri dari:
- Seleksi dokumen (via UCAS)
- Tes tertulis untuk beberapa jurusan
- Written work untuk sebagian jurusan
- Tes wawancara
Sedangkan untuk jenjang graduate terdapat dua tahap seleksi, yaitu seleksi dokumen dan wawancara. Mengenai info lebih lanjut kau sanggup cek di sini untuk agenda jenjang undegraduate dan sini untuk jenjang graduate.
Oh iya, dalam tahap wawancara Oxford dikabarkan sering menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak biasa, lho. Misalnya untuk masuk ke jurusan Ilmu Bahan kau akan ditanya “Seberapa panas udara untuk mengangkat seekor gajah di balon udara?”. Kemudian, di jurusan Ekonomi Manajemen, “Apakah honor bankir ketika ini sudah layak?”. Mengapa yang diajukan pertanyaan-pertanyaan unik ya? Pihak Oxford ingin tahu bagaimana calon mahasiswa melihat suatu problem di kehidupan sehari-hari. Juga, bagaimana cara mereka mengoperasionalkannya ke dalam ilmu yang mereka pelajari. Well, ternyata untuk masuk Oxford kau juga harus kreatif ya. Btw, melalui situs universitas, tes wawancara ditunjukkan melalui fitur wawancara tiruan, dan pola pertanyaan untuk membantu para pelamar. Kaprikornus kau sanggup berguru di sana deh.
IPK (untuk lanjut S2) dan skor IELTS/TOEFL
Di Oxford, setiap fakultas mempunyai persyaratan yang berbeda-beda. Jadi, kau yang ingin melamar harus rajin cek gosip pada website atau menghubungi departemen terkait. Perlu diingat, akan selalu ada pengecualian untuk persyaratan-persyaratan standard. Beberapa mahasiswa Indonesia berhasil diterima meskipun IPK dan IELTS/TOEFL sedikit di bawah persyaratan minimum. Dalam proses penerimaan, IPK bukanlah satu-satunya pertimbangan. Pengalaman serta prestasi yang relevan dengan bidang studi yang dipilih lebih diutamakan. So, catat semua pengalaman dan penghargaan yang pernah kau raih ya.
Surat Rekomendasi
Untu agenda pasca-sarjana, terutama agenda doktor (D.Phil), surat rekomendasi sangat penting dan berpengaruh. Siapa saja yang cocok sebagai pemberi rekomendasi?
- Sudah pernah bekerja denganmu dalam periode waktu yang cukup untuk memberi evaluasi berarti.
- Dapat mengatakan rekomendasi positif untuk kamu. Bisa memaparkan kelebihan-kelebihanmu dengan spesifik. Surat rekomendasi yang bernada umum tidak akan terlalu membantu.
- Senior di bidangnya, atau yang cukup dikenal baik di dunia internasional.
Namun, kriteria di atas bukan syarat minimal atau terjamin niscaya diterima. Ada juga beberapa mahasiswa yang diterima meski pemberi rekomendasinya tidak memenuhi seluruh kriteria di atas.
Beasiswa
Ada banyak sekali cara untuk membiayai kuliahmu di luar negeri. Banyak sekali siswa Indonesia yang hanya mengagung-agungkan beasiswa semoga sanggup kuliah di luar negeri. Tak jarang bila tidak mendapat beasiswa, mereka akan mengalah untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Biaya kuliah di luar negeri, termasuk University of Oxford, memang tidak murah. Bahkan sanggup dibilang mahal sekali. Namun, bukan berarti kau hanya harus mengandalkan beasiswa saja. Mengapa? Biasanya bila hanya mengandalkan beasiswa, kau akan lebih fokus untuk diterima oleh beasiswa itu. Bukan fokus untuk diterima di universitas terbaik di luar negeri, menyerupai Oxford.
Kamu sanggup kuliah sambil kerja sambilan di sana. Selain sanggup menambah uang jajan, kau juga sanggup memakai penghasilan dari kerja sambilan itu untuk meringankan biaya kuliah. Mahasiswa lebih gampang mendapat pekerjaan sambilan di luar negeri daripada di Indonesia lho. Kamu sanggup coba menjadi waiters di coffee shop, resepsionis atau eksekutif di kampus, penjaga perpustakaan, atau pengasuh anak. Jangan anggap remeh pekerjaan-pekerjaan ini. Upahnya cukup kok untuk bertahan hidup di sana, asal terpelajar mengelolanya. Pilihlah pekerjaan sambilan yang tidak menganggu jam kuliah dan jam belajarmu ya. Kemudian, kau juga sanggup mengandalkan tabungan untuk melanjutkan pendidikan di Oxford. Tentunya aktivitas menabung ini harus kau lakukan dari jauh-jauh hari ya.
Cara lain yang sanggup kau lakukan untuk membiayai kuliah di universitas tertua Inggris ini ialah melalui student loan. Apa itu? Masyarakat Indonesia memang masih banyak yang belum familiar dengan hal yang satu ini. Student loan ialah dukungan pendidikan yang pengembalian pembayarannya sanggup dilakukan sesudah siswa tersebut lulus kuliah dan bekerja. Cara ini sudah sering diterapkan di negara-negara maju menyerupai Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan New Zealand.
Untuk sistem pembayaran di Oxford secara lebih lanjut kau sanggup cek di:
- Undergraduate:
- Scholarship, repayment, dan government support: link berikut
- Graduate: link berikut
Alternatif lain
Sama menyerupai ketika kau ingin berkuliah di Indonesia, jangan hanya mendaftar ke satu universitas saja. Memangnya kau yakin dengan hanya mendaftar di University of Oxford kau niscaya pribadi diterima? Mengapa tidak sekalian saja mendaftar ke universitas yang kualitasnya setara dengan Oxford, contohnya University of Cambridge atau University College London? Dengan mendaftar ke lebih dari satu universitas, kesempatanmu untuk berkuliah di luar negeri pun menjadi lebih besar.
Itulah beberapa tips yang perlu kau lakukan bila kau tertarik melanjutkan pendidikanmu di University of Oxford. Tetap semangat dan good luck! (LP/TN)
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Ingin Masuk University Of Oxford Menyerupai Maudy Ayunda? Perhatikan Dulu Hal-Hal Berikut!"
Posting Komentar